HAPPY READING!!!
***
"Ngapain kamu disini?" tanya Elvan kepada gadis yang tadi memanggilnya.Elvan yang mengatakan kata 'kamu' kepada seorang gadis membuat sahabatnya keheranan.
"Kamu?" Sharga dan Darel pun membeo apa yang Elvan ucapkan tadi.
"Eum... gu--eh aku kan sekolah disini"
"Terus ini cewek temen kamu?" tanya Elvan lalu diangguki olehnya.
"Wait, kok lo berdua kenal sih! Jangan-jangan kalian pacaran ya?" ucap Sharga menyipitkan matanya,ia ingin Elvan memberikan penjelasan kepadanya juga kepada sahabatnya yang lain.
"Begitu lo ya! Katanya sahabatan! Tapi kok gak mau cerita!" ujar Aksa lalu pergi dari tempat itu.
"Sa, gue bisa jelasin semua!" teriak Elvan tapi tidak didengar oleh Aksa.
"Kalian berdua percaya sama gue kan? Gua bisa jelasin semuanya!" jelas Elvan pada Darel dan Sharga.
"Gue kecewa sama lo Van! Gak guna emang gue jadi sahabat lo!" sahut Darel lalu pergi begitu saja, dia merasa Elvan tidak menganggap dirinya menjadi sahabatnya.
"Lo percaya sama gue kan Ga?"
"Gue sih gak masalah, tapi tetep gue tunggu penjelasan dari lo, Van. Gue duluan, Bro!" ujar sharga pun ikut pergi meninggalkan Elvan.
"Eum...Kak, maaf. Gara-gara aku, temen-temen Kakak jadi marah sama Kakak.
Aku min--- hiks... hiks...," ucapan gadis itu terhenti ketika Elvan membawanya ke dalam dekapannya. Elvan pun bisa merasakan gadis yang ada di pelukannya itu terisak."Udah ya jangan nangis, ini semua bukan salah kamu," bisik Elvan seraya menenangkan gadis itu.
"Tapi in---ini sa---lah a---a--ku hiks...,"
Elvan pun mengurai pelukannya itu lalu ia memegang pundak gadis itu dan berkata.
"Ini bukan salah kamu. Jadi berhenti nyalahin diri kamu ya?"
Setelah Elvan mengucapkan itu,lalu diangguki cepat olehnya."Good girl!"
"Oh ya, gue nitip Belva ya? Aku pergi dulu dan jangan nangis lagi. Jelek!" ucap Elvan memberi penekanan pada kata 'jelek' lalu terkekeh seraya mengacak-acak rambut gadis itu.
"Ish, nyebelin!" gadis itu mengerucutkan bibirnya karena ia kesal kepada Elvan.
"Udah gitu aja ngambek, nanti pulangnya tungguin aku ya?"
"Ya!" jawabnya singkat.
"Ya udah aku pergi dulu," setelah mengucapkan itu Elvan pun pergi.
"Hm,"
Setelah kepergian Elvan,teman-teman Belva menatapnya dengan tatapan bingung dan ingin minta penjelasan darinya.
****
Sheva benar-benar bingung apa hubungannya Belva sama Kakak kelas yang namanya Elvan itu."Bel, apa hubungan lo sama dia?"
"Eum, gu---,gue---,gue sama dia---,"
Belva pun seakan tak mampu menjelaskan siapa dia dihidupnya."Udah lah mending kita ngobrol di kantin aja!" ujar Reva mengalihkan pembicaraan yang sedang ditanyakan Sheva.
"Ya oke!"
Sheva pun menyetujui ajakan Reva begitu dengan Belva.Mereka pun pergi menuju kantin, Sheva sangat berharap Belva menceritakan semua rahasia yang tidak diketahui dirinya ataupun Reva.
"Oke kalian mau pesen apa, biar gue yang pesenin. Dan kalian cari aja meja yang kosong!"
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MINE [END]
Teen FictionPLAGIAT DILARANG MENDEKAT!!! AWAS... PENULIS GALAK :v SILAKAN DIBACA CERITANYA, BUKAN DICOPY! BELUM DIREVISI, HARAP MAKLUM KALAU ADA TYPO BERTEBARAN. Terima Kasih. Pradana Aksa cowok dingin yang hidupnya terkesan biasa saja. Dia tipikel cowok yang...