Mata Neysha perlahan mulai terbuka, setelah beberapa menit tidak tersadarkan diri."Neysha akhirnya ... lo bangun Sha." ucap Lena lega.
"Emang gue kenapa Len?" tanya Neysha heran.
"Lo tuh tadi pingsan dilapangan, terus di bopong tuh sama kak Zidni, cie ... " ujar Lena terkekeh.
"Bopong?"
"Dibawa sama kak Zidni, Neysha ih" decak Lena.
"Nih makan bubur sama airnya di minum, dari kak Zidni, aih ... Cie ... " ucap Lena menyodorkan bubur dan air mineral.
"masa?" tanya Neysha, memegang dahinya.
"Iya serius, semua pada liatin lo"
"Ah ... ko gue masih pusing sih Len?" tanya Neysha.
"Hm mau gue panggil kak Zidni?" tanya balik Lena.
"Lena, gue beneran." geram Neysha.
"Gue juga bener." jawab Lena tidak mau kalah.
"Tau ah." gemas Neysha kembali menutupi wajahnya ke bantal.
°°°
"Shasha? lo gapapa kan?" tanya Rehan.
"Gapapa kok." jawab Neysha lemas.
"Pulang aja yuk Sha, izin?" ajak Rehan.
"Gue mau?" tanya sindy menatap Rehan. Yang tiba-tiba muncul.
"Gue udah mendingan kok, sekarang juga mau ke kelas Han,"
"Ouh ya udah, nanti pulang bareng ya." ucap Rehan pergi.
"Iya." jawab Sindy.
"Enak banget sih lo Sha?" tanya Sindy.
"Udah ayo"
Setelah jaraknya agak jauh dari UKS, mereka berpapasan dengan Zidni dan temannya.
"Gimana? Mendingan?" tanya Zidni.
"I-iya kak, makasih ya."
"Ya lain kali, sarapan dulu." ujar kak Zidni.
"Zidni cepet!" seru teman Zidni.
"Duluan ya." pamit Zidni dengan senyum yang sama pada awal Neysha melihat senyumannya.
"Iya kak." balas Neysha tersipu.
"Khm cie ... " goda Sindy.
°°°
Di jam pelajaran kosong.
Neysha keluar kelas untuk menenangkan diri sejenak dari keramaian kelas."Ini hari Senin ya?" tanya Neysha. Duduk di kursi menyendiri.
"Kak Zidni ganteng banget sih." celoteh Neysha.
"Kenapa kakak gak peka sih."
"Enak ya ... Yang bisa berada di hatinya." gemas Neysha dengan raut wajah yang sedikit muram.
"Coba gue bisa milikinya." harap Neysha.
"Ngarep banget sih lo. kasian deh, ya nggak gays!" cibir Dina dengan temannya, lewat dengan alesan yang legend yaitu pergi ke toilet.
Tentu ini mengacaukan ketenangan Neysha.
"Ngapain sih lo, kalo mau ke wc tinggal jalan, gak usah so' kenal deh. Pake acara jawab omongan gue lagi." decak Neysha meninggikan suara dengan posisi kepala mendongak ke arah Dina.
"Ihh gak usah geer gitu!" jawab Dina canggung, karena tidak menyangka Neysha akan mengatakan seperti itu.
Dan meninggalkan Neysha."Sabar Ney ... Sabar, jangan gara-gara ini lo banyak musuh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Prospect [COMPLETED]
Fiksi RemajaIni hidupku Neysha bisa saja nanti akan berubah nama itu, maaf jika membuatmu terluka Aku berterimakasih kepada seseorang yang telah membuat warna indah di kehidupanku Perkataan menyakitkan kalian, bukan berarti melemahkan tapi itu memotivasi ku u...