PROSPECT- part 10

85 19 4
                                    

Dilain hari

"Pak Joko, ayo berangkat?" ajak Neysha dengan semangat 45nya.

"Maaf mba, ra bisa." jawab Joko lemah.

"Tapi kenapa pak?" tanya Neysha heran.

"Itu mba, pak joko disuruh Tuan untuk menjemput mba Risni dirumahnya mba." perjelas Joko.

"Udah jangan pak, nganter Neysha aja enakkan dari pada Tante tua itu nanti ngomel terus pak." rayu Neysha.

"Pengennya juga gitu mba, tapi mba ngerti kan nantinya gimana?" ujar Joko memelas.

"Iya juga sih ... Ih kenapa papah gue gitu sih sekarang." ucap Neysha.

"Berarti sekarang gue naik angkot?" pasrah Neysha.

"Taksi ada kan mba?"

"Di tv Neysha liat tadi, katanya para taksi dan bus lagi pada mogok kerja katanya. Ya udah Neysha pamit ya pak Joko, assalamualaikum." pamit Neysha.

"Iya waalaikumussalam, maaf ya mba."

***

Neysha menaiki angkot yang diberhentikannya.
Suara ringtone terdengar di saku Neysha, dengan sigap Neysha langsung mengambil benda pipih tersebut,
ternyata Lena yang Videocall Neysha.

"Kenapa lo?" tanya Neysha didalam obrolan video itu.

"Izinin gue ya."

"Kenapa?"

"Gue sakit sha."

"Hmm serius lo? Semoga ... " geram Neysha curiga.
Pedenya Neysha walau banyak orang yang disekelilingnya dengan tatapan heran.

"Hehe enggak-enggak, gue mau ke Kakak nikahan sha, please ya izinin gue." rayu Lena.

Setelah beberapa menit Videocallan dengan Lena, angkot yang di tumpanginya melewati sekolah sangat jauh, tentunya membuat Neysha panik.

"Stoppp bang, yaelah bang ini kejauhan, balik lagi bang! gimana sih." omel Neysha ke Abang supir.

"Kenapa Abang yang disalahin neng?" ujar Abang supir membela diri.

"Iya makannya jangan hape-hapean aja neng!" cibir ibu-ibu di angkot.

"Biasa aja kali, ini duitnya bang." ucap Neysha menyodorkan uangnya.

°°

"Terus gue gimana? gak ada angkot ke arah sekolah lagi." tanya Neysha.

"Eh, itu kak Zidni? Ka stop ka!" seru Neysha memberhentikan motor ka Zidni.

walaupun saat ini ia sangat canggung dan gerogi, orang yang sangat ia kagumi ada berada tepat didepannya.

Tiba-tiba suasana mendadak hening, seolah kini ia hanya berdua.
Tatapan Zidni yang begitu indah membuat Neysha tercengang mengikuti tatapan zidni.

Kesempatan Ney ... Lumayan, batin Neysha memandang wajah Zidni.

Tit ... tiit ...

Suara klakson motor terdengar ditelinga keduanya, yang memecah keheningan mereka.

"Woy pacaran jangan dijalan!" bentak orang yang mengendarai motor.

"Silahkan bang." ucap Neysha dengan senyum Pepsodentnya tanpa merasa berdosa.

Dengan mengegas motor yang mengeluarkan suara dari kenalpot, suara itu sangat berisik dan berasap hitam.
Abang itu pergi dengan berkata "DASAR PEGANGGU KALIAN!"

"Lo yang ganggu bego!" tegas Zidni.

"Iya ya kak emang kita pacaran kan, apa masalahnya coba?" ujar Neysha juga melirik Abang itu pergi.

Prospect [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang