PROSPECT- part 30

45 7 0
                                    

Sekian lama menunggu balik juga Zidni ke meja Neysha, kembali tanpa ada rasa bersalah?.

"Kenapa? Marah?, Dia tadi ngusulin kemping. Jangan marah Del." ujar Zidni. Meminum minumannya.

"Oh, emang kapan?" tanya Neysha agak jutek.

"Akhir-akhiran bulan ini deh kayanya, lo tau nggak de?"

"Kenapa?"

"Bentar lagi kelulusan kelas 12 ..." ucap Zidni santai.

Neysha menelan salivanya, secepat itu? Bukannya baru kemarin ia kenal.
Kenapa tiba-tiba akan ada kelulusan, apa sekarang gue bakal pisah. Ahhh .... Gak mau.

"Kenapa manyun gitu tuh mulut? Jangan seneng gitu gua tinggal Del?" celoteh Zidni.

Gak tau perbedaan apa ya? Mana manyun sedih mana manyun bahagia?. "Jangan lupain gue kak." Batin Neysha dengan pandangan menunduk.

Neysha merogoh ponselnya, mengecek kalender tanggal berapa sekarang?. What? Minggu ini kayanya kemping?.

"Kak, kakak ikut kemping?" tanya Neysha.

"Katanya sih iya tapi yang OSIS doang." jawab Zidni.

"Oke, gue ikut deh." cecar Neysha dengan senyuman mautnya.

"Permisi, kak gue pinjem Neyshanya ya?" tawar Rehan, yang tiba-tiba muncul menganggu suasana.

"Ayo ..." ajak Rehan menarik lengan Neysha.

"Iya Rehan!!!, Kak duluan."

Tanpa membutuhkan waktu yang begitu lama akhirnya mereka tiba di gudang ilmu, lebih tepatnya perpustakaan.
Untuk apa Rehan membawa Neysha kesini?.

Rehan menyuruh Neysha duduk diam  dan menunggu Rehan datang.
Lama banget, berapa menit dia mencari?

Tiba-tiba dari belakang ada suara endapan kaki.

Boom ...

Rehan? Siapa lagi kalau bukan dia. Untuk apa coba dia seperti itu. Membuat Neysha berteriak saja. Tentu saja membuat keduanya di marahi. "Syuttttt, jangan brisik."

Baiklah, baik kami diam.

"Dan sekarang lo bawa buku yang berjudul apa?" tanya Neysha mengehela nafas berat.
Dia terlalu sering memberi buku-buku, ya memang sih bukunya bermanfaat. Tapi bagaimana Neysha tidak suka membaca? Haha

Tapi kali ini bukan buku? Maksudku ini bukan buku kosong ini box berisi buku?. Ahh gue gak bisa nebak yang jelas ini kaya bingkisan kado.

Ada-ada saja Rehan, ulang tahun Neysha kan masih agak bentar. Haha
Emang bentar lagi sih.

To the point. "Apaan nih?" tanya Neysha menarik dagu Rehan.

"Ih gila banget, nanti kiranya gue pacar lo!" decak Rehan. Geer banget gak sih nih orang iuh!!!.

"Ogah kali, udah apaan nih brithday gue kan nanti?" tanya Neysha gemas.

"Gue mau tour sama mamah jadi kalo nanti lo ulang tahunkan gue udah ngado. Buka nya nanti kalo lo ulang tahun, titik!" seru Rehan, mencubit pipi Neysha dengan tatapan gemas.

"Aw ..., Ya kali gue ikut, bukannya gue bagian dari jiwa lo? Gue kan kembar, jadi kalo lo sakit gue juga ngrasain sakit lo, ea." protes Neysha menaik-naikan alisnya.

"Tapi masa lo mau ngebuntut gue terus sekolah bareng mulu. Gue ingetin sama lo ya Ney-" 

"Apa?" sambung Neysha.

"Jangan terus-terusan kamu memegangi satu pegangan, yang menjadi tumpuan harapan untuk hidup."

"Bisa saja satu pegangan itu tidak kuat menopang tubuhmu kemudian patah dan apa yang terjadi? Kamu terjatuh. Kalau bisa kamu cari pegangan yang kuat dan kalau bisa pegangan itu dirimu sendiri yang mampu menopang beban beratmu."

Prospect [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang