extra part- PART 50

90 9 7
                                    

Aku up terakhir ini serius 😁
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan vomment ok 😉

***









Lima bulan berlalu,

Neysha bersyukur penuh haru, ia lulus dari sekolah juga dengan teman-temannya.

Ia tidak menyangka kalau dirinya mendapat nilai tertinggi kedua di sekolah, itu benar-benar tidak terpikir sebelumnya.

Dan yang pertama siapa? Tentu saja Kevin, ia benar-benar bertahan menjaga nilainya. Salut sekali!

Dan persahabatan merekapun akan berpisah, karena pendidikan mereka juga sangat berbeda.

Beberapa hari kedepan adalah fase-fase dimana mereka akan bebas dan juga sibuk dengan tujuan cita-citanya.

Sambil menunggu hasil dari kampus, mereka berniatan untuk kumpul Karena mereka tau nantinya pasti akan sulit untuk berkumpul seperti ini lagi.

Sungguh, baru kali ini melihat mata pria berkaca-kaca karena hanya perpisahan sahabat apa ini yang namanya sudah dianggap saudara?

Ya, saat perpisahan itu Freedy dan juga Kevin berpelukan mengingat Kevin adalah teman terbaik yang Freedy temui.

Lebay!

Seru para cewek, mereka tak menyangka sahabat cowoknya itu berkaca-kaca.

Kemudian Freedy dan Kevin memeluk ketiga cewek sahabatnya hingga membuat lingkaran.

Tak mudah untuk kita hadapi
Perbedaan yang berarti
Tak mudah untuk kita lewati
Rintangan silih berganti

Kau masih berdiri
Kita masih di sini
Tunjukkan pada dunia
Arti sahabat

Kau teman sehati
Kita teman sejati
Hadapilan dunia
Genggam tanganku

Tak mudah untuk kita sadari
Saling mendengarkan hati
Tak mudah untuk kita pahami
Berbagi rasa di hati

"Udah, matiin musik boxnya!" seru Lena keluar dari lingkaran.

"Kenapa sih? Lagunya bagus juga dari Nidji, abang gua itu, " Sindy mengajukan suara.

"Jangan dilanjutin gue gak kuat ..." rengek Lena.

"Mau lahiran lo, udah gak kuat? Apa mau gua hubungin ambulan?" tanya Freedy mematikan musik boxnya sembari tertawa.

"Apaan sih lo! Orang serius juga." Lena memalingkan wajahnya dari Freedy.

"Maapin ye." Freedy menghampiri Lena kemudian menoyor kepalanya dan terjadilah kejar-kejaran.

Mereka saat ini berada di basecamp, dimana mereka rasa mereka akan sulit untuk meluangkan waktunya kesini.

"Kita gak boleh lupain tempat ini." Freedy mengatur nafasnya setelah berlarian kecil.

"Iya gak boleh!" disambung Lena.

"Gak akan!" seru Neysha.

Seperti biasa mereka mengobrol dari hal yang tidak penting menjadi hal yang penting.

"Coba deh lo hubungin dia?"

"Buat apa?" tanya Neysha pada Sindy.

"Suruh dia kesini dan nembak Lo sekarang juga, iya nggak gays?" tanya Sindy pada teman-temannya.

"Iya!" sahut mereka serempak.

Setelah dipanggil Neysha, tanpa perlu waktu lama Zeen datang.

Sindy menyambutnya paling meriah, "Tembak tembak, ..." ujar Sindy sambil menepuk kedua tangannya diikuti juga dengan yang lain.

Prospect [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang