PROSPECT- part 43

42 10 2
                                    

Budayakan vomment ya







Setelah kejadian kemarin, sepertinya Neysha selalu memikirkan Zeen ia mengingat semuanya.

Tidak, bukannya menyukai atau mengagumi tapi Neysha akan memanfaatkan Zeen untuk berpura-pura menjadi lebih dari sekedar teman.

Ia menyusun rencana awal, Neysha akan mencoba chatingan dan membuat Zeen baper. Tidak juga itu hal yang memalukan.

"Sudahlah, gue coba deketin dia aja. Gue mau tau reaksi Zidni," ujar Neysha tersenyum licik.

Neysha bisa mengirim pesan pada Zidni tapi percuma saja, kemudian Neysha hanya bisa memandangi fotonya bersama Zidni.

"Kenapa coba lo bisa ketemu sama tuh orang, harusnya waktu itu lo gak usah ngechat dia, gak usah kenal sama dia," celoteh Neysha.

Ka zidni
Gue bakal sibuk dengan ujian gue

Neysha tertawa riang, ini Zidni rindu Neysha apa salah ngirim? Malu kan Lo.

Neysha hanya membacanya tidak membalasnya, ia mencoba untuk acuh padahal ingin sekali ia membalasnya.

Ka Zidni
Maaf salah orang
✓✓

Haha, Neysha sudah mengetahuinya.
Neysha membiarkan ponselnya terus menyala dan online agar Zidni mengira Neysha sedang chatingan dengan orang lain.

***

Sekolah mulai sibuk dengan ujian Nasional, Minggu depan tepatnya hari Senin kelas dua belas akan mengikuti ujian itu ...
Semakin cepat juga Neysha akan berpisah,

"Huh, untuk apa gue mikirin orang yang so' itu!" batin Neysha.

"Lagipula dia juga gak mikirin gue kan?, Lupakan ... Itu simple," ucap Neysha mengehela nafas berat.

Beberapa hari ini, setelah Neysha mendapat pesan yang tidak jelas dari Zidni, kini ia jarang melihat penampakan Zidni.

Haha penampakan

Cocok untuk dia

Jadi, untuk apa Neysha mendekati Zeen tidak ada gunanya kan?

"Woy, Nesa kenapa lo ngomong sendiri? Kaya orang pinggir jalan .." ujar Freedy mengejutkan Neysha, juga segerombolan abal-abal mulai menempati tempat duduknya.

"Kenapa lo panggil gue Nesa?" tanya Neysha tanpa menjawab pertanyaan sebelumnya.

"Itu sangat mudah, iya gak gays? Dari pada Neysha, Sasha , Sutet," sahut Freedy tertawa meledek.

"Iya, fiks ya kita panggil Nesa?" tanya Lena pada semua.

"Fiks!" seru mereka. Siapa lagi kalau bukan Genk abal-abal.

"Up to you," ujar Neysha meminum jus jeruknya.

"Oke Nesa, apa kabar lo sama kakak tampan itu?" tanya Freedy meledek.

Neysha berdecak kesal "B aja."

"Kenapa anda sepertinya kesal sekali?" tanya Lena seolah reporter gelo.

"Kenapa anda bertanya?" tanya lagi Neysha.

"Karena saya kepo"

"Kenapa anda kepo?"

"Karena saya ..."

"Lenapun ... Berpikir," ucap Neysha terkekeh.

"Sindy, Kevin bagaimana kabar kalian zhayang?" sambung Lena, mengalihkan pembicaraan karena merasa kalah oleh Neysha.

Sindy terkejut, Kevin menaikan alisnya.

"Ya ya, jawablah pertanyaan ini, " ucap Neysha bersemangat sembari mengacungkan jempol kepada Lena.

"Sahabat baik," jawab Sindy tersipu malu.

"Oh ya, kalau anda Kevin?" tanya Lena.

"Just friend."

"Waktu itu, Bagaimana?" tanya Lena lebih dalam, sementara Neysha mengalihkan pandangannya. Cerita ini saat saat keduanya bermusuhan.

"Hal yang tidak perlu dibahas nona Magdalena ..." sahut Kevin melontarkan senyum mautnya.

"Ah, jangan seperti itu tuan aku tidak berdaya dengan pesona anda," ucap Lena terkekeh geli.
Dilanjutkan juga dengan tawa ria mereka, kecuali Freedy yang memasang wajah es, kaku dan beku lebih tepatnya datar.

"Yakin, enggak ada yang mau nanya sama Freedy Bastrio?" tanya Freedy dengan ekspresi so' bangetnya.

"Biasa aja Freed," ucap Neysha gemas meremas rambut Freedy.

"Baiklah, Freedy apakah anda sudah mempunyai pacar?" tanya Lena.

"Haha, gue gak punya pacar."

"Apa anda tidak laku?"

"Hei! Gue hanya menjaga perasaan ini untuk calon istri gue nanti ..." jawab Freedy menatap langit-langit kantin.

"Ea."

"Punya perasaan juga anda, tapi apakah ada yang anda sukai untuk saat ini untuk kemudian dijadikan istri?" tanya panjang Lena seolah ia benar-benar mengintrogasi Freedy.

"Ada," jawab Freedy ringan.

"Siapa?"

"Lo Nesa," sahut Freedy menyeringai tampan ke arah Neysha.

Seputaran meja itu terdiam, mendengar pernyataan Freedy yang tadinya mereka kira hanya omong kosong.

Neysha terbelalak, just friend that's enough. Batin Neysha.

Sementara Freedy menahan tawa melihat ekspresi dari mereka, sampai-sampai wajah putihnya itu berubah menjadi merah dan menyemburkan tawa kepada sahabatnya dengan sangat lega.

Ya, Freedy tertawa terbahak-bahak melihat para sahabatnya terkejut seperti itu.

"Haha, kalian percaya? Nesa lo langsung terbang? Wajarlah pangeran tampan berkata seperti itu pasti semua wanita terharu. Haha ..." ledek Freedy tertawa.

"Ah sakit perut gua!!" seru Freedy yang masih tertawa, memegangi perut sedikit sispeknya.

"Rese banget sih Lo! Gue terharu sama lo? Rumah gue ngambang kali nanti," sambung Neysha mencubit lengan Freedy yang kuat itu.

"Gila ya lo, bikin tegang aja," ucap Lena.

"Makanya kalian akui saja ketampanan gue," ujar Freedy membenarkan seragamnya.
Freedy memang tampan ditambah dadanya yang kian semakin membidang dan perawakannya yang kuat dan kokoh, membuat setiap perempuan terpana tapi Freedy mengabaikannya.

Dan yang membuat Freedy kesal adalah genk abal-abalnya yang tidak mengakui sampai saat ini akan ketampanan Freedy.

"KALIAN? MASUK!" seru pengawas sekolah.

***

To be continued

Makasih yang udah ngevote 😍 kayanya tinggal beberapa part lagi akan segera tamat.😁

Mau ada lanjutan🤔
Kalo menurut kalian gimana? Woy ada orang kagak 👺😂

Oke, $ip thank you ByE!

Prospect [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang