PROSPECT- part 26

43 9 1
                                    

Cahaya mentari terlihat dari kaca jendela, seolah mengajak untuk semangat beraktivitas pagi ini.

"Bareng ayo?"

Ajakan kelima dari Kevin dari beberapa bulan yang lalu, seriusan nih, apa karena dia tinggal dirumah Prash jadi gini.

"Cepet nanti telat!" seru Kevin mengegas motornya.

"Enggak usah, gue mau naik angkot aja." ucap Neysha datar.

"Ney cepet ikut udah hampir jam tujuh juga." ujar Prash.

Neysha berdalih bahwa Kevin akan menjemput pacarnya jadi terpaksa ia naik angkot.

"Kevin?" tanya Prash menatap tajam, ia sangat tidak suka jika ada kata pacaran.

"E-engak, lagian anda juga bukan ayah saya kan jadi terserah saya dong." sahut Kevin, kembali dengan sifat aslinya.

Deg!

Hati Kevin seperti teriris beberapa kali sayatan.
Tidak ada sebelumnya orang yang berkata seperti itu kecuali Neysha.
Ternyata keduanya sama. Batin Prashetyo.

Kevin pergi bermaksud mengejar Neysha yang mungkin sudah jauh dari rumah.

"Hei, kenapa lo ngomong gitu Sha?" tanya Kevin.

"Emang kenapa ... emang iya kan sana lo jemput Sindy kasian kan katanya mau bareng." jawab Neysha tergesa-gesa.

Tiba-tiba saja Neysha berlari lagi begitu kencang dan duduk di motor yang ada didepannya. "Siapa?" tanya Kevin.

"Kak motor siapa? Mobilnya mana?" tanya Neysha.

"Ini motor lama gue, tadi siapa dek?"

"Itu Kevin kak."

"Oh, pegangan dek kakak mau ngebut!" seru Zidni.

"I-iya kak." gumam Neysha tersenyum kecil.

Sementara Kevin bingung siapa cowok yang bersama Neysha, bukannya Rehan yang selalu dengan Neysha.

Dasar cewek! Mentang-mentang cantik apa gimana.

***

Dipertengahan jalan Neysha dibuat kesal oleh lampu yang terus merah juga berada diurutan paling belakang dan langit yang berubah menjadi kelabu.

Tapi tidak dengan Zidni, ia terlihat santai dengan keadaan ini.
Memang saat ini masih sangat pagi entah apa yang membuat mereka menjadi rajin.

Raut wajah Neysha semakin terlihat sangat cemas setelah ia merogoh semua sakunya.

Badannya yang selalu bergerak diatas motor, membuat Zidni risih dan menggoyangkan motornya.

Bughh ...

Neysha terjatuh dari motor,
Posisinya yang  duduk manis dibelakang malah membuatnya jatuh.
Syukurlah tidak ada korban jiwa ...

Hehe ... Tenang, hanya jatuh biasa kok.
Tapi kalian ngertilah gimana rasanya jatuh tak terluka tapi memalukan.
Ya seperti itulah yang dialami Neysha.

Seketika Neysha langsung bangun dan membersihkan seragamnya.
Ia memajukan bibirnya beberapa centi.

"Kenapa dek?" tanya Zidni tanpa merasa bersalah.
Neysha memalingkan wajah.
Ia sangat kesal dengan Zidni.

Angin yang berhembus kencang membuat rambut Neysha terurai menutupi wajah yang cerah itu.

"Delbar?"

Panggilan yang menyebalkan untuk didengar. "kenapa panggil Delbar? Ney kek!" batin Neysha.

"Dek, kenapa?" panggil Zidni lembut, menyentuh bahu Neysha.

Prospect [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang