Sesuai perkataannya, kini Jordan dan Farah sudah berada di Indonesia tepatnya Jakarta.
Mereka sudah berada di rumah sakit ternama di jakarta, buat apa?
Tentu saja untuk melakukan tes DNA.
"Jadi kapan hasilnya bisa di ambil Dok?" Tanya Jordan pada dokter yang menangani tes ini.
"Bapak bisa kembali dua hari lagi."
"Apa tidak bisa besok Dok?" Tanya Farah yang tidak sabar ingin mengetahui hasilnya.
"Maaf tapi pihak rumah sakit hanya bisa menjanji kan dua hari."
Farah dan Jordan mengangguk mengerti.
****
Di sekolah SMA swasta ternama di Kota Bandung. Refan dan Dello tengah berjalan menuju ke kelas mereka.Tiba-tiba__
BruuukK...
"Aduh pantat gue." Kata seorang gadis yang menabrak Refan.
Refan juga sama-sama terjatuhnya dengan orang itu mengelus pantatnya yang mencium lantai.
"Kalau jalan tuh liat-liat kenapa sih." Bentak gadis itu.
Refan melongo. Bukannya dia yang nabrak." Pikir Refan.
"Tepos deh pantat sexy gue." Cerocos gadis itu tanpa melirik Refan.
Refan menggeleng mendengar ucapan absur gadis yang menabraknya.
Sedangkan Dello yang melihat adegan itu hanya mengangkat satu alisnya.
"Maaf. Tapi saya rasa kamu yang harus melihat kalau berjalan apalagi berlari seperti tadi." Balas Refan sengit dengan suara dinginnya yang sama seperti Jowanes.
Gadis itu mendelik kesal pada Refan, dan saat itu___
"Aaaaaaaaaaaa." Pekiknya, membuat Refan dan Dello kaget."Kenapa?" Tanya Refan.
"Kenalin nama gue Gea." Tiba-tiba gadis itu mengulurkan tangan.
Tapi Refan enggan membalasnya membuat gadis itu mendelik kesal.
"Ganteng tapi sombong." Kata nya.
" Lo mau gak jadi pacar gue?" Lanjut Gadis itu membuat mata Refan melotot.
Dello yang melihat drama itu pergi ke kelas mendahului Refan.
***
Berbeda dengan Kayla yang bersama Jowanes sekarang.
Jowanes yang tadi pagi memberanikan diri untuk menjenguk Kayla ke rumah sakit, mumpung anak-anak sedang sekolah dia bisa bicara serius dengan Kayla.
"Kenapa kamu mucul lagi." Ucap Kayla
"Karna memang sudah seharusnya." Jawab Joan.
"Pergilah. Jangan pernah temui kami, sesuai yang kau katakan dulu aku ini hanya jalang. Jadi apa yang kau harapkan dari anak yang di lahirkan oleh seorang perempuan jalang." Kata Kay ketus
Hati Jowan tersentil mendengar ucapan Kay.
"Maafkan aku Kay. Aku meyesal." Lirih Jowanes.
Kayla tersenyum miring.
"Mengatakan maaf memang mudah. Tapi luka hatiku tidak akan sembuh hanya dengan kata maaf."
"Aku hanya ingin menebus kesalahanku, aku memang bodoh tidak percaya padamu dulu." Kata Jowan
"Dengan apa kau menebus kesalahan mu?" Tanya Kay tersenyum miring.
"Maaf maksudku aku akan menebus dan mengganti hari-hari yang kalian lewati tanpa diriku."lirih Jowanes.
"Apa dengan itu, bisa mengubah masa lalu saat anak-anak ku di ejek temannya sebagai anak haram?" Sinis Kayla
Jowan tak tau harus bicara apa.
"Apa kau tau bagaimana rasanya hamil tanpa suami?" Ucap Kayla dengan air mata yang sudah tak bisa di tampung lagi.
Jowan yang mendengar itu juga ikut menangis.
"Apa kau tau, hamil anak suami sendiri tapi malah di ceraikan."
"Dan apa kau tahu, hamil anak suami sendiri tapi malah di ludahi."
Kayla terus melontarkan kata-kata bebannya selama ini.
"Maafkan aku Kay. Maafkan kakak, aku bodoh." Ucap Jordan yang juga ikut menangis.
"Kalian hidup dengan limpahan harta. Tapi disini aku harus banting tulang mencari uang mengeluarkan anak ku dari rumah sakit.
"Apa kau tau rasanya melahirkan anak, tapi terpaksa meninggalkan mereka karena biaya yang ku punya tidak cukup untuk menebus mereka."
"Kau di sana memiliki uang yang berlimpah. Tapi di sini Putriku menangis meminta boneka." Ucap Kay memukul-mukul dadanya yang terasa nyeri.
"Hik...hik... Sakit kak. Sakit." Kayla sesegukkan
Jowan memegang tangan Kay agar tak memukul dadanya lagi.
"Apa kakak tau saat anakku demam tinggi di tengah malam, tapi kami tidak mempunyai kendaraan untuk ke rumah sakit."
"AKU BERJALAN KAKi, DI TENGAH MALAM DAN MENGGENDONG BAYI KU YANG TERUS MENANGIS. KEMANA KAKAK SAAT ITU? KEMANA?"teriak Kayla terus pada Jowan"Hiks....hikss.. Kemana kakak saat anak-anakku di ledek anak haram?"
"Apa kakak tau rasanya, sakit kak. Sakit saat anakku menanyakan, DIMANA AYAH BUNDA? APA AYAH TIDAK SAYANG KITA?
Tanpa mereka sadari, di luar sana Jordan dan Farah menangis mendengar keributan mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY TRIPLETS
RomanceKalian anak Bunda, bukan anak haram. Biarlah mereka berkata apa, yang penting kalian bagi ku bagai bongkahan berlian bahkan lebih spesial dari itu. Follow ya gays... CERITA BARU MASIH SEPUTAR BABY...