*****
Hari ini Kay sendirian di rumah.
Triplets lagi keluar, katanya Dello dan Refan mau ngajak adik mereka Quen jalan-jalan pagi ke taman sambil berburu bubur ayam mang Ujang.Hari ini kay memakai daster polos yang panjang hingga lutut tanpa lengan bewarna putih. Rambut yang sedikit berantakan di gulung ke atas menambah ke sexyan nya. Mononton bermalas-malasan, itulah yang di lakukan Kay weekend ini.
Tak lama terdengar bel rumah berbunyi.
"Siapa sih weekend gini bertamu."Gerutu Kay
Ceklek
Rasanya berada di alam mimpi saja melihat mantan suaminya Jowan berdiri dengan gagahnya di depan rumahnya.
"Ka....kak Jowan."Kikuk Kay.
Jowan melihat penampilan Kay dari atas sampai bawah membuat Kay gugup.
"Apa aku boleh masuk?"Ucap Jowan dengan tenangnya.
Kay tergagap, tidak tau harus bagaimana dan meminggirkan badannya memberi celah untuk Jowan.
Tanpa menunggu lama, Jowan masuk.tanpa menghiraukan Kay yang masih mematung di pintu depan pintu.
"Apa kau akan terus berdiam diri disana? Ayo masuk."Kata Jowan seolah dialah tuan rumahnya.
Kay melongo melihat sikap Jowan, perasaan dulu dia tidak begini."Pikir Kayla
***
Kini mereka berada di ruang tengah.
Kay baru saja menyuguhkan kopi hitam untuk mantan suaminya itu. Masih teringat di benaknya bagaimana Kay dulu membuatkan Jowan kopi setiap paginya.
Jowan melihat apa yang di suguhkan Kay mengulum senyum.
"Maaf, ada perlu apa ya kak Jowan.sampai datang ke sini?"Tanya nya sopan.
Jowan menatap Kay dengan ragu-ragu, seperti ada yang ingin di bicarakannya.
"Maaf." Hanya itu yang mampu di ucapkan Jowan.
Kay mengerinyitkan keningnya heran.
"Untuk?"Tanya Kay bingung
Jowan menghembuskan nafasnya.
"Karna tidak mempercayai mu dan menceraikanmu."
Deg....
Jantung Kay berdetak kencang mendengar ucapan Jowanes.
"Apa dia sudah tau Twin anaknya."Batin Kay berkata.
"Maaf karna mempercayai ucapan Jordan."Lanjut Jowan lirih.
"Apa kakak sudah tau kalau____."Ucapan Kay terpotong oleh Jowan.
"Ya, Aku sudah melakukan tes DNA pada Quen. Berarti mereka bertiga anak ku bukan?"Ucap Jowan membuat Kay terkejut
"Apa? Tes DNA?
Jowanes mengangguk mantap.
"Izinkan aku menemui mereka."Lanjut Jowanes.Kay berdiri dari duduknya yang tiba-tiba emosi mendengar ucapan Jowan.
"Pergi dari sini." Ucap Kay sambil menunjuk pintu ke luar.
Jowan menatap nanar melihat tanggapan Kay
"Aku mohon, izinkan aku menemui anak-anakku.
Bagaimanapun aku adalah ayah mereka."Ucap Jowan lagi.Dada Kay yang naik turun menunjukan betapa marah dia mendengar itu.
"Ayah mereka."Ucap Kay penuh penekanan.
"Ayah yang tidak mengakui anaknya dan meceraikan istrinya dalam keadaan hamil dengan kejam. APA ITU YANG ANDA MAKSUD DENGAN ARTI AYAH BAPAK JOWANES IVANDER YANG TERHORMAT."Teriak Kay dengan emosi yang menggebu-gebu.
Hati Jowan terasa di tusuk belati mendengar teriakan Kay barusan.
"Maafkan aku Kay.
Aku terlalu sakit mendengar pengakuan kau hamil dan mendengar perkataan Jordan.
Maaf karna melupakan apa yang telah ku lakukan pada mu."Ucap Jowanes berlutut di kaki Kay.Kay hanya diam dengan air mata tidak bisa di tahan lagi.
"Maaf Kay. Izinkan aku menjadi ayah bagi ketiga anakku."Lanjut Jowan
"Mereka tidak membutuhkan ayah. Setidak nya ayah yang tidak bertanggung jawab seperti anda."Kata Kay ketus.
"Pergilah. Lupakan kami, anggap saja mereka memang bukan anak anda seperti yang anda katakan dulu."Perkataan Kay membuat Jowan meneteskan air mata.
"Mana mungkin, aku ingin mengakui ketiga anak-anaku sebagai darah dagingku di seluruh dunia."Ucap Jowan tegas.
Kay tersenyum miring dan menatap Jowan dengan sinis.
"Jangan bermimpi.""Lagian bukan tiga, tapi Hanya dua refan dan Quen."Lanjut Kayla.
Jowan mendadak bingung.
"Apa maksud mu hanya dua?"Tanya Jowan mengebu-gebu
"Refan dan Quen."Lanjut Kay
"Dello?"Tanya Jowan
"Dia anak yang aku angkat sewaktu bayi."Kata Kay pelan.
Jordan terkejut mendengar ucapan Kay.
"Tapi kenapa dia mirip dengan adikku?"Pertanyaan dalam hati Jowan
"Pergilah dari sini sebelum anak-anakku pulang."Tegas Kay
Jowan hanya mengangguk lemas.
Saat membalikkan badan, badan Kay terasa lemas mendapatkan ketiga anak-anaknya berada di depan mereka.
Begitu pula dengan Jowan yang hanya mematung.
Wajah Dello, Refan dan Quen sudah di banjiri air mata.
"Jadi aku bukan anak Bunda?" Lirih Dello
Kemudian Dello berlari keluar rumah.
"Dello dengarkan bunda dulu nak."Teriakan Kay tidak di gubris Kay
"Abang antar Quen ke kamar."Kata Quen datar tanpa memandang Kay dan Jowan.
Begitu pula denga Refan yang kecewa mendengar pertengkaran kedua orang di depannya ini.
Hiks...hiks....
Tangis Kay begitu menusuk di hati Jowan.
"Pergilah. Aku ingin sendiri."Ucap Kay sambil sesegukan.
Jowan hanya mengangguk patuh.
"Maaf." Lalu berlalu dari hadapan Kay
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY TRIPLETS
RomanceKalian anak Bunda, bukan anak haram. Biarlah mereka berkata apa, yang penting kalian bagi ku bagai bongkahan berlian bahkan lebih spesial dari itu. Follow ya gays... CERITA BARU MASIH SEPUTAR BABY...