BAB 3

350K 21.2K 1.3K
                                    

8 bulan setelah itu

Kayla sedang mendesain model-model baju yang akan di jahit nya untuk di jual.

Kayla hanya lulusan Sma, tapi dia punya bakat menggambar dan menjahit.
Maka dari itulah dia memulai untuk menjahit baju-baju yang di desainnya sendiri baru setelah itu membuka kios baju di depan rumah nya.

Kandungan Kay sekarang sudah menginjak masuk 8 bulan, untuk sementara waktu Kay tidak bisa bekerja di karenakan perutnya yang lebih besar di bading dengan bumil yang sama perhitungan dengan nya.

Dua bulan lalu saat USG dokter mengatakan bahwa anaknya kembar, tapi belum tau jenis kelaminnya.

Hari sudah menunjukan pukul 7 malam, tapi Buk Ira belum juga pulang.
Kay jadi gelisah menunggu ibunya yang biasanya pulang jam 5 sore tapi sekarang sudah malam, buk ira belum juga pulang.

Ceklek..

Masuk lah buk Ira.

Kay menghembuskan nafas lega.

Tapi dahi Kay mengerinyit melihat buk Ira menggendong seorang Bayi.

"Ibu bawa bayi siapa?" Tanya Kay heran.

Buk Ira meletakan bayi itu di atas sofa.

"Ibu tidak tau, tadi waktu di suruh majikan ke terminal ngambil titipan malah terdengar suara bayi, setelah ibu cari ternyata suara itu berasal dari sebuah kardus di belakang terminal.

Kayla terkejut mendengarnya.
"Tega sekali orang yang membuang bayi ini." Kata Kay sambil mengelus pipi bayi itu.

"Ibu tidak melaporkan ke polisi?" Tanya Kay lagi.

Wajah buk Ira berubah jadi kesal.

"Udah.
Tapi mereka malah menuduh ibu membuang anak dan berpura-pura mendapatkan bayi ini di terminal." Kata buk Ira kesal.

Kay terkekeh mendengar jawaban buk Ira.

"Sudahlah, biar kita yang membesar kan anak ini. Biar kita bisa menjadi keluarga besar nantinya.
Ditambah dengan si kembar nanti." Kata Kay dengan semangat.

Buk Ira tersenyum melihat antusias Kayla.

"Ide yang bagus, kalau orang-orang nanti bertanya. Bilang saja anak mu kembar 3."Kata buk Ira.

Kayla mengangguk dengan mata yang berbinar.

"Ibu benar, lagian aku yakin orang akan percaya. Coba ibu lihat, baby ini memiliki perawakan kebule-bulean." Kata Kayla sambil melepas bedong anak itu.

" kau benar, ibu yakin anak-anak mu nanti juga memiliki wajah bule yang sama seperti ayahnya." Buk Ira reflek menutup mulutnya karna melihat mata Kayla yang berubah sendu.

"Maaf Kay, ibu lupa."kata buk Ira menyesal.

"Tidak apa-apa bu, sekeras apa dia mengatakan tidak. Yang pasti ini adalah darah daging nya." Kata kay.

"Mulai sekarang aku tidak akan melihat kebelakan lagi.
Lebih baik kita fokus dengan baby ini dan si kembar nanti."lanjut Kay sambil mencium pipi bayi itu..

"Bagus nya kita kasih nama apa bayi laki-laki ini?" Tanya Buk Ira.

Kayla tampak berfikir.

"Mmm. Bagaimana kalau Radello Arsya?Tanya Kay

"Nama yang bagus, panggilan nya Dello saja." Kata Buk Ira

Kay nengangguk gembira.


Kediaman Ivander
***

Semua orang keluarga Ivander tampak bersedih karna baru saja kehilangan penerus yang baru lahir.

Ya, yang hilang adalah anak Jordan dan Farah.

Tepatnya tadi malam saat kedatangan perampok di rumah Jordan. Di rumah cuma ada Farah dan para pembantu, karna keburu Jordan yang pulang kerja dari kantor.
Perampok itu kelagaban dan terpaksa membawa anak mereka sebagai jaminan agar selamat keluar dari rumah itu.

Jordan yang melihat putranya di tangan rampok itu, terpaksa pasrah saja melihatnya.
Karna mereka mengancam melempar bayinya jika Jordan melakukan perlawanan.

"Hiks....hiks... Bayiku Ma." Isak tangis Farah di dalam dekapan mertua nya.

"Polisi pasti akan menemukan anak mu, tenang lah." Kata mama Jordan.

Sita ibu dari Jowanes dan Jordan merenungkan kejadian yang menimpa keluarga nya akhir-akhir ini.
Di mulai meninggalnya anak perempuan keluarga Ivander yaitu Gisel, kematian suami nya, perceraian Jowanes dan Kayla, dan ini hilangnya cucu pertama nya.

Sita jadi berfikir, kenapa keluarga nya jadi seperti ini.

Sementara Jordan hanya bisa merenung.

"Apakah ini karma dari Kayla." Batin Jordan berkata.

BABY TRIPLETS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang