KALAU GAK SUKA SAMA JOWANES YANG INI
BAGAIMANA KITA GANTI JOWANES NYA SAMA YANG INI???
Cocok gak??
Di cerita ini Jowanes umur 40 loh.
Di sebuah kamar yang gelap dan berantakan nampak seorang perempuan yang cantik, eh bukan cantik lagi. Tapi berantakan sedang memandang foto-foto dengan senyuman smirk.
"Jadi kau biang masalah awal dari semua ini gadis kecil." Ucapnya sambil meremas foto itu.
"Biarkan mereka bahagia." Kata seorang yang berdiri di depannya.
"Tidak Pa, dia sudah menghancurkan kebahagiaanku yang sudah di depan mata." Ucap Gadis itu tak terima.
"DIA BERHAK MEMILIH LAURA." Bentak Papa Laura. Ya gadis itu adalah Laura.
Apa masih ada yang ingat dengan LAURA???
"Aku tidak peduli. Tunggu saja pembalasanku." Ucapnya seperti seorang physicopat.
Papa Laura hanya bisa menggelengkan kepala. Dia sudah pernah berusaha menghentikan Laura, tapi anaknya itu malah mengancam bunuh diri dengan mengiris nadinya.
"Dulu kau telah menabrak wanita itu dengan menyuruh orang suruhan mu. Dan kemaren kau juga menyuruh orang suruhan mu untuk menghabisi ibunya. Bukankah itu sudah lebih dari cukup." Ucap Papa Laura frustasi melihat putrinya berubah menjadi seorang physicopat.
"Itu balasan untuk mereka karena telah mempermainkan ku Papa." Ucapnya tak peduli.
Masih ingat ketika Kayka kecelakaan dulu saat menolong Dello???
Itu juga ulah Laura yang sakit hati karena Jowanes membatalkan lamaran mereka, dan Laura semakin marah setelah mengetahui Kayla adalah mantan istri dan salah satu penyebab batalnya acara lamarannya itu.Kediaman Kayla
"Ayah kok gak pernah kasih kita kabar ya Bun." Cemberut Quen.
Sekarang mereka sedang berkumpul sehabis pulang sekolah.
Kayla cuma menggelengkan kepala.
"Telvon aja Quen." Saran Dello.
"Udah tapi gak pernah di angkat."
"Mungkin Ayah sibuk ngurus pekerjaannya." Sela Refan.
"Tapi masak iya gak bisa ngabarin keaadaan ayah di sana sama kita. Kan bisa tinggalkan pesan juga kalau sibuk."
"Tunggu aja dulu. Ayah kalian itu bukan pengusaha biasa, banyak karyawan yang bergantung dari kinerjanya." Bijak Kayla.
"Tapi kan Bun ini sudah satu minggu Ayah pergi. Apa jangan-jangan di sana Ayah punya istri dan anak baru kali ya." Tebak Quen asal.
Kayla terdiam mendengar ucapan Quen. Ada rasa sakit di dada nya mendengar Jowan memiliki istri dan anak di Jerman.
Pletak.
Quen mengelus jidatnya, melirik Dello tidak suka.
"Kalau ngomong tu di saring dulu." Omel Dello membuat Quen cemberut.
"Aku kan cuma mengira, Ayah sih sampai di Jerman, kita langsung di lupakan."
"Kalau Ayah sudah punya keluarga baru di sana mana mungkin Ayah dekatin Bunda lagi." Ucap Dello bijak mata nya mengkode Quen melirik ke Kayla yang nampak kecewa mendengar penuturan Quen.
"Iya iya maaf." Kata Quen merasa bersalah.
Tanpa Quen dan Dello sadari, Refan juga ikut melamun seperti Kayla karena ada sesuatu kemungkinan terburuk yang dia fikirkan sekarang.
Dello yang menyadari ekspresi Refan menyenggol Refan dengan sikut nya.
"Lo kenapa?" Heran Dello dan mengundang penasaran Quen dan Kayla juga dan langsung melirik Refam.
"Ada kemungkinan apa yang dikatakan Quen itu benar." Kata Refan tiba-tiba.
"Maksud kamu apa nak?" Kayla bertanya.
Rafan, Dello dan Quen menatap Kayla yang bertanya pada Refan dengan pandangan sendu.
"Apa ada yang ingat saat Quen kecelakaan?" Tanya Refan.
Dello dan Kayla mengangguk.
"Apa kalian juga ingat, satu wanita yang selalu dekat-dekat sama Ayah. Apa mungkin dia istri ayah."
Deg..
Jantung Kayla seperti mau berhenti saja berdetak. Dia telah melupakan perempuan cantik berpakaian sexy sewaktu di rumah sakit itu.
Perkataan Refan berhasil membuat mereka mematung kecuali Quen.
"Bunda mau ke kamar dulu." Pamit Kayla tak kuat berlama-lama dengan pembicaraan anak-anaknya itu.
Setelah Kayla pergi.
"Apa dia cantik? Cantikan mana sama Bunda?" Tanya Quen tiba-tiba.
"Tidak ada yang secantik Bunda." Sela Refan tidak terima Quen membandingkan Bundanya dengan orang lain.
JERMAN
"Kembalilah." Ucap Jowanes yang nampak berbicara dengan ponselnya.
"_______."
"Kembali sebelum kau menyesal."
"_______"
"Sudah seminggu belum juga bangun dari komanya. Setidaknya gantikan aku sebentar saja, bahkan untuk menghubungi anak-anak dan Kayla saja aku belum sempat."
"______"
"Baiklah."
Tut tuT.
"Tuan setengah jam lagi anda ada rapat dengan dewan direksi." Kata seorang wanita yang baru datang menemui Jowan.
Jowanes memijit pangkal hidungnya.
"Apa tidak bisa di alihkan besok."
"Maaf tuan, Rapat kali ini tidak bisa di ganggu gugat." Jawab Perempuan itu.
Jowanes menghembuskan nafas lelah.
"Baiklah. Nanti aku menyusul."
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY TRIPLETS
RomanceKalian anak Bunda, bukan anak haram. Biarlah mereka berkata apa, yang penting kalian bagi ku bagai bongkahan berlian bahkan lebih spesial dari itu. Follow ya gays... CERITA BARU MASIH SEPUTAR BABY...