BAB 7

342K 20.9K 458
                                    

Di rumah sakit keluarga Ivander tampak cemas menunggu korban yang mereka tabrak belum juga ada kabar dari dokter.

"Aku rasa ini adalah pertanda buruk untuk acara lamaran ini."Kata Jordan sembarangan tanpa melihat tatapan kesal Laura

"Jordan."Protes ibunya Sita

Jordan hanya diam, Farah geleng-geleng melihat tingkah suami nya itu.

Ceklek..
Seorang dokter keluar dari ruangan itu.

"Bagaimana keadaan pasien dok?"Tanya Jowanes.

"Pasien_______
Perkataan dokter terhenti oleh dua anak Sma laki-laki yang baru datang seperti habis berpacu lari.

"Dokter bagaimana keadaan Quen?"Tanya mereka bersamaan.

"Kalian siapa pasien?"Tanya sang Dokter.

"Kami kembaran Quen Dok."Jawab Dello.

"Pasien sedang kritis, karna kehilangan banyak darah.
Suster sedang mencari stok darah di PMI, saya permisi dulu."Kata dokter itu.

Dello dan Refan melihat ke arah orang-orang yang sedari tadi memperhatikan mereka dengan heran.

Mereka adalah keluarga Ivander, sedang terbengong melihat wajah Dello dan Refan.
Ada perpaduan antara wajah Jordan dan Jowanes.

"Ya tuhan, jika anakku masih hidup pasti mirip sekali dengan mereka." Suara batin Farah dan Jordan.

"Kalian siapa?" Tanya Refan.

Mereka langsung tersadar dari kebingungan, kecuali Laura yang sedari tadi hanya cuek saja.

"Maaf mobil kami tidak sengaja menabrak kembaran kalian." Kata Farah.

Entah mengapa mendengar suara Farah membuat Dello tidak jadi marah.

Begitupun Refan, yang merasa ada ikatan dengan orang-orang ini.

Refan dan Dello hanya mengangguk.

"Ya tuhan." Kata Dello memukul jidat nya

Semua mata tertuju pada Dello, apalagi Jordan dan Farah.

"Kenapa?"Tanya Refan.

"Bunda."katanya langsung mengeluarkan ponsel di kantong celana nya.

Refan juga ikun memukul jidat nya.
"Kenapa kita bisa lupa."Kata Refan juga.

Membuat mereka gemas melihat kelakuan anak remaja ini.

Sita hanya mematung sedari tadi, dia serasa kembali ke puluh tahunan yang lalu ketika melihat Gisel, Jowanes dan Jordan saat remaja, persis sekali seperti mereka.

Kini mereka tengah duduk di ruang tunggu sembari menunggu kabar dari dokter.

Tak lama terdengar suara langkah kaki.

Tap

Tap

Tap

Keluarga Ivander mematung melihat siapa yang datang. Begitu juga dengan Kayla yang melihat keberadaan mantan suami dan keluarganya itu.

Jowanes terkesima dengan penampilan Kayla, bahwa tidak jauh nampak perubahan di umur yang sekarang.
Malah Kayla tampak awet muda sekali dengan memakai celana jens, baju kaos hitam dan hells nya.


"Bunda."Pekik Dello dan Revan melihat kedatangan Kayla.

Keluarga Ivander terutama Jowanes tarpaku mendengar Dello dan Revan memnaggil Kayla dengan sebutan Bunda.

Kayla berjalan ke arah putra-putra nya yang berada di depan mantan suami nya itu.

"Bagaimana adik kalian?"Tanya Kayla cemas tanpa melirik ke keluarga Ivander.

"Kita tunggu saja kata Dokter bun".Kawab Dello lalu memeluk bundanya.

"Bunda mereka yang tidak sengaja menabrak Quen."Kata Refan memunjuk kearah keluarga Ivander.

Membuat Kayla mau tak mau harus melirik ke keluarga Ivander.

Disana ada orang baru, mungkin dia istri kak Jowanes."Kata hati Kayla

Kayla hanya mengangguk pada Refan dan sedikit melirik mereka.

Dello tak sengaja melihat pandangan Jowanes menatap intens Bunda nya, membuat Dello sedikit kesal.

Dello mengeluarkan jaket dari dalam tasnya.
"Bunda ini pakai jaket Dello."Kata Dello.

Kayla baru sadar kalau baju yang ia pakai sangat pas di badan. dan itu paling tidak di sukai oleh putranya Dello, yang posesif.

"Kayla hanya menurut dan memakai jaket levis yang di berikan Dello. Itu malah membuat Kayla menjadi seperti lebih muda lagi.

Lauren yang heran melihat semua menatap Kayla pun buka suara.

"Ada apa sih, kok pada mandang wanita itu?" Sita meletakan telunjuknya pada bibir pertanda menyuruh Lauren diam.

Ceklek

Pintu UGD terbuka lagi, keluarlah Dokter perempuan.

Kayla langsung berlari ke arah dokter.

"Bagaimana putri saya Dokter?"Tanya Kay.

"Maaf rumah sakit dan juga PMI kehabisan stok darah AB- apa ada keluarga pasien yang memiliki gol darah yang sama?" Tanya dokter.

Kayla terdiam dan menggeleng, Kayla tau gol darah Quen cuma sama dengan Pria itu.
Pria yang mengatakan anaknya haram.

"Golongan darah saya AB- dok, ambil saja darah saya." Itu Jowanes yang berbicara.

Jantung Kayla berdeguk kencang mendengar suara itu.

BABY TRIPLETS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang