Bab 33

248K 14.2K 255
                                    

Halooooo.
Baby Triplet update buat para Jomblo yang gak malam mingguan.

Hihihi..

"Ma..af k..kan Mama." Ucap Sita dengan terbata-bata.

Kay menggenggam tangan mantan mertuanya itu.

"Kay sudah memafkan Mama sejak dulu." Balas Kay meneteskan air mata, tak tega melihat mantan mertua yang dulu galak padanya kini terbaring tak berdaya dengan luka lebam dimana-mana.

Sita mengedarkan pandangannya pada seluruh ruangan, cuma ada Kayla dan Jowanes yang berdiri di sudut ruangan itu.

"Mama cari siapa?" Tanya Kay lembut.

"Cu...u." Hanya itu yang dapat di ucapkan Sita, tulang rusuk nya yang patah membuat dia kesulitan untuk berbicara.

Kayla memandang kearah Jowanes karena tidak mengerti dengan yang di katakan Sita.

"Mama mau apa?" Tanya Jowan mendekat pada Kay.

"Cu..u..cu."

"Mama mau bertemu Triplets?" Tanya Jowanes lagi.

Sita menganggukan kepalanya.

"Biar aku yang panggil." Ucap Kay berjalan ke arah pintu.

Lengan kay di tahan Jowan.
"Biar aku, temani saja Mama di sini."

Jowanes keluar ingin mengajak Triplets menemui nenek mereka, tetapi di luar ruangan cuma ada Refan dan Quen.

"Dello mana?" Tanya Jowanes yang kebingungan tidak melihat keberadaan Dello.

"Tadi Aunty Farah dan Uncle Jordan mengajak Dello ke arah depan, katanya ingin membicarakan seauatu." Jawab Refan.

"Kalian tunggu disini sebentar ya, Ayah mau cari Dello dulu biar kalian bisa menemui nenek sama-sama." Perintah Jowan pada anak-anaknya di angguki Quen dan Refan.

Jowanes terus menelusuri lorong rumah sakit mencari keberadaan Dello. Sesampainya di luar dekat parkiran Jowanes melihat Dello, Farah dan Jordan berdiri disana.

Bermaksud ingin menemui mereka, Jowanes jadi berhenti mendengar ucapan adiknya Jordan.

"Harusnya kamu itu ikut dengan kami. Kami adalah orang tua kandung kamu." Kata Jordan yang terdengar jelas di telinga Jowanes.

"Dello tidak bisa meninggalkan Bunda." Ucap Dello menundukkan kepalanya.

"Yang melahirkan kamu itu Mama Dello bukan Kayla. Kamu itu bukan siapa-siapa Kayla" Suara Farah.

"Apa kamu yakin Kayla menyayangi mu seperti anak kandungnya? Mungki dulu iya, tapi Papa tidak yakin setelah mengetahui kamu adalah anak kamdung dari orang yang telah menyakitinya dimasa lalu." Ucapan Jordan seolah mengasut Dello.

Perkataan Jordan membuat tangan Jowanes mengepal. Tapi dia belum ingin melangkah kesana.

"Bunda pasti sayang padaku, perlakuan Bunda dulu dan sekarang tak pernah berubah." Jawab Dello membela Kayla.

"Terserah kamu. Tapi Kami mohon kembali pada kami orang tua asli mu, Papa takut Kayla menyakitimu karena ingin membalas perlakuan kami di masa lalu."

Ucapan Jordan barusan tidak hanya membuat rahang Jowanes mengeras, tetapi juga dengan Dello.

"Aku menghargai kalian sebagai orang tua kandungku. Tapi jangan pernah membicarakan Bunda yang tidak-tidak karena aku gak akan pernah terima itu. Termasuk itu Papa." Ucap Dello dengan menahan emosi agar tidak menonjok wajah Ayah kandungnya ini.

Ucapan Dello membuat Jordan terdiam.

Begitu pula dengan Farah yang melihat Dello begitu membela Kayla hanya bisa meneteskan air mata.

Tap

Tap

Tap

Jowanes berjalan ke arah mereka.

"Ternyata semua yang telah terjadi ini tidak membuat kalian belajar dari kesalahan ya." Ketus Jowanes.

"Aku hanya berusaha membuat anakku kembali padaku." Kata Jordan.

"Dengan menjelek-jelekan Kayla." Ejek Jowanes.

"Aku tidak menjelek-jelekan nya, tapi hanya mengkhawatirkan anakku saja."  Balas Jordan tanpa ada rasa bersalah.

Jowanes sudah siap melayangkan tinjunya pada wajah Jordan, tetapi Dello menghentikannya.

"Lebih baik kita ke dalam Ayah, malu jika di liat orang banyak."

Jowanes menghembuskan nafasnya meredam emosi.

"Ayook ikut Ayah. Nenek ingin bertemu dengan kalian."

***

Sita tak kuat menahan haru melihat ketiga cucunya.

"Ma..af k..kan n..nek."

"Kenapa nenek minta maaf. Orang lebih tua itu gak baik minta maaf sama yang lebih muda. Seharusnya kami yang minta maaf baru bisa menengok nenek sekarang." Ucap Refan bijak.

Jowanes menyeka sudut matanya mendengar ucapan Refan.

Triplets memeluk Sita. Membuat Sita tersenyum bahagia dengan menetsekan air mata bahagianya.

Sita kembali mendongakkan penglihatannya ke arah Kay yang berdiri bersama Jowan.

Sita melambaikan tangannya seolah ingin memanggil Kay.

"Mama butuh sesuatu?" Tanya Kay mendekat.

Sita menggelengkan kepalanya dan meraih tangan Kayla.

"Menikah de...ng...ngan Jo..wan ya." Ucap Sita membuat badan Kayla terpaku.
Bukan hanya Kayla tapi juga Triplets.

Kayla hanya diam tak tau harus menjawab apa.

"Ma moh..on." ucap Sita lagi menatap Kayla sendu.

"Mama jangan memaksa begitu kalau Kay tidak mau." Sela Jowanes di belakang Kay, padahal hati Jowanes sakit melihat kediaman Kay.

Sita terdiam tapi tetap memandang Kay dengan penuh harap.

Jowanes melihat kepedihan dan penyesalan di mata Mama nya Sita.

"Bisa kita bicara berdua saja."  Pinta Jowanes.

Kay mengangguk kan kepalanya tanda setuju.

"Jawaban mu atas permintaan ku nanti akan menjadi penentu kelanjutan hubungan kita Kay." Batin Jowanes yang sudah frustasi atas penolakkan Kayla selama ini.

BABY TRIPLETS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang