"Iya. Kami akan berangkat ke bandara." Ucap Kay bicara dengan Jowanes melalui ponsel.
"______."
"Ok."
Tut tut.
"Ayah bilang apa Bun?" Tanya Refan.
"Orang suruhan Ayah yang akan menjemput kita." Ucap Kayla membuat Refan men:gangguk.
Tok tok.
Kayla membuka pintu, di depan sudah ada dua orang bodyguard berbadan tegap.
"Apa semua sudah siap Nyonya?"
Kayla mengangguk dan memanggil Triple untuk segera berangkat.
Triplets keluar terlihat Refan dan dello sedang mengeret koper-koper bawaan mereka. Bodyguard melihat itu langsung menghampiri Triplets.
"Biar kami saja yang membawanya Tuan muda." Ucap kedua bodyguard itu sopan mengambil alih koper di tangan Refan dan Dello.
"Kalian sudah seperti orang kaya saja di panggil Tuan muda." Ledek Quen yang melihat.
Dello dan Refan memutar bola matanya malas.
Mereka sekarang sudah berada di dalam Jet pribadi milik Jowanes.
Triplets sangat terpesona saat melihat isi dalamnya."Kalau aku tahu Ayah punya Jet ini, aku gak bakal jalan kaki ke sekolah lagi." Celetuk Quen sembarangan.
Pletak.
Refan menjitak kepala Quen.
"Kalau ngomong yang benar aja." Ucap Refan
Quen mendengus tak suka.
"Quen cuma bercanda abang, mana mungkin ini bisa di pakai ke sekolah." Quen membela diri.Kayla menggelengkan kepala melihat Triplets dan kekonyolan mereka.
***
"Kau mau kemana kak?" Tanya Jordan yang melihat Jowanes ingin keluar dari rumah sakit.
"Ingin menjeput anak istri ku." Jawab Jowanes.
"Istri? Kayla maksud mu?" Tanya Jordan lagi.
"Iya, kenapa? Kau tidak suka?" Sinis Jowanes pada Jordan.
"Aku cuma bertanya." Ucap Jordan mendengus tak suka.
"Apakah Dello juga datang?" Sela Farah menghentikan mereka.
Jowanes mengangguk membuat mata Farah berbinar.
"Aku ikut kak." Ucap Farah dan Jordan serentak.
"Tidak." Tolak Jowanes.
"Kenapa tidak boleh?" Tanya Farah kecewa.
"Kalian tidak boleh mengacaukan acara melepas rindu kami." Tolak Jowanes tanpa memikirkan perasaan Farah.
"Kau pelit sekali kak, kami cuma ingin bertemu Dello." Kata Jordan.
"Nanti kalian juga akan bertemu." Ucap Jowanes dan berlalu meninggalkan Farah dan Jordan.
***
"Kita sudah mendarat Nyonya." Ucap pramugari pada Kayla seiring terbukanya pintu pesawat itu.Kay tersenyum dan mengangguk pada pramugari cantik itu.
Bodyguard terus mengawal mereka sampai ke dalam Bandara.
Dilain tempat, Jowanes yang melihat kedatangan Kayla dan Triplets tersenyum bahagia. Rasanya sudah lama sekali tidak bertemu mereka, padahal cuma beberapa minggu.
"Ayah." Teriak Quen memgalihkan perhatian orang-orang yang mendengarnya.
Jowanes menyabut Quen dengan pelukan.
"Ayah rindu ya sama Quen?" Tanya Quen kepedean Masih dalam dekapan Jowanes membuat Jowanes terkekeh.
Kayla, Dello dan Refan menggelengkan kepala melihat penyakit kepedean Quen.
"Tidak, siapa bilang Ayah rudu sama Quen. Ayah cuma rindu sama Bunda." Goda Jowanes membuat bibir Quen mengerucut.
"Tapi aku tidak." Sela Kay membuat Jowanes mendengus tak suka.
Kini giliran Quen meledek Jowanes.
"Ayah payah, sudah sangat lama tapi belum juga berhasil menaklukkan Bunda." Ledek Quen terkekeh.
"Ya sudahlah. Kita langsung ke rumah sakit atau kalian mau istirahat dulu?" Tanya Jowanes pada Kayla.
"Kalau istriahat dulu boleh gak?" Tanya Kayla sambil memijit-mijit tengkuknya.
"Apapun untukmu sweety." Ucap Jowan membuat Kay memutar bola matanya malas.
***
Di lain tempat.
"Jadi mereka sudah berada di Jerman?" Tanya Laura pada orang suruhannya.
Orang itu mengangguk.
"Cari tahu, ada kepentingan apa mereka disana?"
"Baik Nona."
"Satu lagi. Lenyapkan wanita tua itu selagi ada kesempatan." Ucapnya dengan senyum smirk.
"Siapa yang berani mempermainkanku akan mendapatkan balasan setimpal." Batin Laura sambil menyeringai.
Ayah Laura hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan anaknya.
"Mereka harus di beritahu sebelum terlambat." Ucap batin Ayah Laura.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY TRIPLETS
RomanceKalian anak Bunda, bukan anak haram. Biarlah mereka berkata apa, yang penting kalian bagi ku bagai bongkahan berlian bahkan lebih spesial dari itu. Follow ya gays... CERITA BARU MASIH SEPUTAR BABY...