Jowanes membawa Kayla dan Triplets pulang ke Mansionnya.
Sedangkan Mamanya Sita di jaga perawat dan beberapa bodyguard di sana. Di ruangan Sita juga terdapat cctv yang terhubung ke ponsel Jowan untuk memudahkannya memantau Mamanya walau mereka tidak di tempat yang sama."Kami menginap di hotel saja kak?" Kata Kay karena merasa tidak enak harus seatap dengan mantan suaminya.
"Keadaan di sini belum aman untuk kalian menginap di hotel sweety."Jawab Jowanes sambil mengemudikan mobilnya.
Mereka sekarang sedang berada di dalam mobil untuk pulang ke Mension.
Sedangkan Triplets sudah terlelap sedari tadi di jok belakang tak menghiraukan lagi percakapan orang tuanya."Tapi bagaimana mungkin, apa kata orang nanti. Kita bukan sepasang suami istri lagi kak, tidak baik tinggal satu atap." Keberatan Kayla.
"Ini Jerman sayang, bukan Indonesia." Kata Jowanes terkekeh.
"Lagi pula kita hanya tinggal satu atap, bukan satu kamar.
Kecuali kau mau kita satu kamar." Kata Jowanes menyeringai menggoda Kayla.Kayla mengalihkan pandangannya ke kaca mehadap luar malu jika Jowan mengetahui wajahnya merona.
"Tidak akan." Kata Kay salah tingkah tambah membuat Jowanes terkekeh geli.
"Ok. Sekarang ayo turun." Ucap Jowanes karena sudah sapai di depan Mansion dan langsung membangunkan Triplets.
Dello dan Refan sudah bangun, tetapi Quen sangat susah sekali untuk di bangunin.
"Ck. Dia bilang kita tukang tidur. Sedangkan dia sendiri juga sama." Dengus Refan di angguki Dello melihat Quen susah sekali kalau di bangunkan.
"Sudahlah, Quen biar Ayah gendong saja." Putus Jowanes.
"Kak apa tidak apa kau menggendong Quen?" Tanya Kayla.
"Memangnya kenapa? Dia kan putriku." Heran Jowanes pada Kayla.
"Bukan begitu, nanti pinggang mu encok.
Kau sudah tua dan tidak muda lagi kak." Ucap Kayla membuat mata Jowanes melotot."Aku ini tidak tua sweety, tapi pria dewasa." Sela Jowanes tak terima.
Huahahahaha
Terdengar suara gelak tawa Refan dan Dello membuat Quen terbangun.
"Ada apa sih berisik sekali?" Suara serak Quen terdengar.
"Ini dia si Ratu tidur akhirnya bangun juga." Kata Dello menghentikan tawanya melirik Quen.
"Sifat buruk mu yang susah sekali di bangunkan itu sudah membuat Ayah dan Bunda berdebat lagi Quen." Sela Refan.
Quen mengerucutkan bibirnya.
Sedangkan Jowanes dan Kayla memutar bola mata nya malas mendengar ocehan Triplet.
"Sudahlah, ayo masuk kedalam." Kata Jowanes.
Di dalam Mension sudah ada Farah dan Jordan sedang menonton televisi.
"Kayla." Kata Farah saat melihat Kayla dan Triplets di boyong Jowanes ke dalam Mension.
"Apa kalian malam ini memginap disini?" Tanya Jordan.
Kayla menganggukan kepalanya.
Jordan dan Farah tampak bahagia sekali mengetahui Kayla akan menginap, karena mereka bisa tinggal dengan Dello malam ini.
"Dello apa kau mau tidur dengan Mama malam ini nak?" Tanya Farah dengan penuh harap.
Dello melirik ke Kayla.
Kayla yang tau arti tatapan Dello.
"Terserah kamu. Bunda gak pernah larang." Ucap Kayla.Dello menganggukan kepalanya melirik Farah dan Jordan.
Farah sangat bahagia akhirnya dia bisa merasakan tidur bersama putranya.
"Yasudah ayo Ayah tunjukan Kamar buat kalian." Kata Jowanes berjalan ke lantai atas dan di ikuti Kayla, Quen dan Refan.
***
Dello sudah berada di kamar orang tua kandungnya.
Sekarang Dello, Jordan dan Farah sedang duduk bersandaran dengan kepala ranjang.
"Papa minta maaf." Kata Jordan tiba-tiba.
Dello mengerinyit.
"Minta maaf buat apa?" Tanya Dello heran.
"Ucapan Papa sewaktu di rumah sakit, tidak seharusnya kami berprangka buruk pada Kayla yang telah membesarkan dan menyayangimu." Ucap Jordan.
Dello menganggukan kepalanya tersenyum pada Jordan.
"Mama juga minta maaf karena terus memaksamu untuk kembali pada kami.
Mama cuma ingin merasakan menjadi seorang ibu yang seutuhnya. Tapi mungkin cara Mama salah." Kata Farah menghapus air mata.Dello tersentuh mendengar ucapan Farah barusan dan langsung memeluk ibu kandungnya itu.
Farah terkejut saat Dello memeluknya.
Begitu pula dengan Jordan yang melihat kejadian itu."Maafkan Dello Mama."Kata-kata yang keluar dari mulut Dello.
"Bukannya aku tidak mengharapkan kalian, tapi aku butuh waktu untuk menyesuaikan diri bersama kalian." Lanjut Dello.
Ucapan Dello barusan membuat Farah dan Jordan menangis sekaligus bahagia.
Jordan langsung memeluk Istri dan anaknya yang sedang berpelukan itu.
"Walau aku tidak tinggal bersama kalian, itu bukan berarti aku membenci kalian.
Mama dan Papa ada tempat tersendiri di hati ini, termasuk Bunda.
Mama adalah wanita yang telah melahirkanku, tapi bunda juga wanita yang telah membesarkan ku. Jangan minta aku buat memilih di antara kalian " Ucap Dello dengan posisi di peluk orang tua kandungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY TRIPLETS
RomanceKalian anak Bunda, bukan anak haram. Biarlah mereka berkata apa, yang penting kalian bagi ku bagai bongkahan berlian bahkan lebih spesial dari itu. Follow ya gays... CERITA BARU MASIH SEPUTAR BABY...