Bab 13

312K 16.7K 46
                                    

****

"Quen, Refan."Panggil Kayla yang sedari tadi mengetuk kamar anak-anaknya.

Refan dan Quen tak kunjung merespon panggilan Kay, belum lagi Dello yang belum pulang entah kemana.

"Maafkan bunda yang udah menyembunyikan kebenaran ini dari kalian, tapi bunda melakukan itu demi kebaikan kalian juga nak. Bunda tidak mau kalian sampai membenci sosok Ayah."Ucap Kay dari balik pintu.

Ceklek.

Refan yang telah membuka pintu menghambur ke pelukan Kay.

Sedangkan Quen masih menangis sesegukan.

"Maafkan kami Bunda."Ucap Refan dan Quen serentak

Kay memeluk kedua anaknya.

"Bunda kenapa Ayah tidak mengakui kami dulu sewaktu bunda mengandung?"Tanya Refan

Kay menatap Refan dan Quen.
"Sebentar lagi kalian akan 17 tahun, baiklah bunda akan ceritakan___________ mengalirlah cerita 17thn yang lalu.

Refan dan Quen mempererat pelukannya pada Kayla.

"Bun jadi abang Dello bukan anak Bunda?" Tanya Quen.

"Dello akan selalu jadi anak Bunda dan akan selalu jadi kakak kalian. Walau dia bukan Bunda yang melahirkan."Tata Kay

"Jadi siapa orang tua kandung Dello?" Tanya Refan

Kay menggelengkan kepalanya.
"Bunda tidak tau nak."

"Dulu sewaktu bunda hamil kalian, nenek Ira membawa seorang bayi yang tampan. Nenek menemukan bayi itu di belakang terminal saat mendengar suara tangisan bayi. Bayi itu adalah Cello." Lanjut Kay

"Lalu apa bunda tidak melaporkan ke polisi?"Tanya Quen lagi

"Sudah. Nenek yang ke kantor polisi, tapi polisi malah mengira nenek kalian yang sengaja mau membuang anak."Jawab Kay

Quen dan Refan mengangguk mengerti.

"Bunda siapa nama om tadi, maksudnya Ayah?"Tanya Quen.

Seketika wajah Kay berubah tidak suka, tapi harus bagaimana lagi pria itu memang Ayah dari anaknya.

"Jowanes Ivander."Jawab Kay

"Ya sudah bunda mau cari Dello dulu." Ucap Kay sebelum Quen bertanya macam-macam lagi.

Mereka hanya mengangguk kecewa melihat tanggapan Bundanya atas pertanyaan yang Quen lontarkan.

****

Di sebuah taman Dello duduk menatap jalanan yang sudah sepi.

Jam sudah menunjukan pukul 20.00wib.
Tak terasa sudah lebih dari 5 jam dia duduk di sini.

Dello menangis dalam diam, Bunda yang telah membesarkannya selama ini ternyata bukanlah orang tua kandungnya. Rasa sayang Dello pada Kay sama seperti Quen dan Refan menyayangi Kay.

Bahkan yang paling menyakitkan, dia yang biasa di panggil Triplets jika bertiga dengan adik-adiknya ternyata bukanlah kembarannya.

Dello pergi bukan kecawa pada Bundanya, tetapi karena kecewa pada dirinya sendiri yang ternyata bukanlah putra kandung dari Kayla.

Berat rasanya menerima semua ini, tapi apalah daya Dello memang inilah kenyataan yang sebenarnya.

Saat termenung memikirkan sikap nya pada Kay dan adik-adik nya setelah ini, seseorang Pria duduk di sebelah Dello membuat lamunannya buyar. Seorang pria paruh baya.

"Apa kau ada masalah nak?"Tanya pria paruh baya itu

Dello hanya diam tidak merespon.

"Tuhan tidak pernah menguji umat nya melebihi batas kemampuan umatnya."Lanjut pria itu

"Tapi ini memang sudah melampaui batas kemampuanku."Jawab Dello sedatar mungkin

Pria paruh baya itu tersenyum.

"Aku yakin kau bisa mengatasi masalahmu."Ucap pria itu yakin

"Ibu yang kusayangi dan membesarkan ku selama ini ternyata bukanlah ibu kandungku. Dan aku tidak tahu dimana orang tua yang telah membuangku."Ucap Dello

Pria itu mengusap punggung Dello.

"Aku adalah anak hasil perkosaan."Kata pria itu membuat Dello menoleh reflek padanya.

Pria itu mengangguk menyatakan itu benar.

"Ibu ku di perkosa secara bergilir membuat aku tidak tau siapa ayahku sampai aku setua ini.
Bukan cuma itu, ibu ku stres saat melahirkanku lalu bunuh diri."Kata pria itu sendu.

Dello mendadak iba melihat orang yang duduk di sebelahnya.

"Apa ibumu itu mempunyai anak kandung?" Tanya pria itu.

Dello mengangguk.
"Anak kembar, bahkan aku selama ini di akui sebagai kembar tiga dengan anak-anaknya.
Sampai tadi siang aku mengetahui semuanya secara tidak sengaja."Lanjut Dello bercerita

Pria itu tersenyum tulus pada Dello.

"Kau beruntung sekali mendapatkan ibu pengganti yang begitu menyayangi mu.
Sukuri dan jaga apa yang kau punya saat ini.
Bahkan jika kau hidup bersama orang tua kandungmu belum tentu kau akan mendapatkan kasih sayang yang selama ini kau dapatkan."Nasehat pria itu lalu pamit pada Dello

"Terimakasih Paman."Kata Dello tulus.

Di angguki pria itu.


*****

Di tempat lain Kay sudah putus asa mencari keberadaan putra nya Dello.

Petir yang sedari tadi terdengar olehnya, cuma di abaikan oleh Kayla.

Dari jauh Kay seperti melihat Dello di depannya sedang menyebrang.

Tak jauh dari tempat Dello terlihat mobil yang melaju sangat kencang.

"Delo awas."Teriak Kay.

Dello menoleh pada suara yang memanggil nya dan____

BraaaaaaaaakK......

Seseorang terseret oleh mobil yang menabraknya dan terlempar ke tepi Jalan.

"Bunnndaaaaaa..........

BABY TRIPLETS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang