Hi Pembacaku Sayang.
Sepertinya banyak yang anggap part kemaren itu Ending.Sekali lagi aku tegaskan itu bukan Ending. Tapi menuju semakin dekat ke END.
Biasakan menekan Bintang sebelum membaca dan beri komentar sebagai penyemangat buat aku yaa....
Matahari sudah menampakan cahayanya. Dengan perlahan Kay berusaha melepaskan belutan tangan suaminya di perut ratanya itu.
Seminggu sudah berlalu dari hari pernikan Kay dan Jowanes. Kehidupan rumah tangga mereka semakin hangat saja, berbeda jauh dengan pernikahan pertama mereka dulu.
Kayla sangat bersyukur melihat perhatian dan kasih sayang yang di berikan Jowanes pada dirinya dan Triplets.
Kayla melangkah ke kamar mandi guna membersihkan tubuhnya dari sisa-sisa kegiatan mereka semalam.
Jowanes mengucek matanya yang terganggu karena sinar matahari. Kay sudah tak ada lagi di sampingnya. Jowanes turun dari ranjang masuk ke kamar mandi karena pagi ini ada meeting degan dewan direksi.
Selesai mandi, keadaan kamar sudah rapi dan baju kerja sudah tersedia di atas ranjang.
Jowanes tersenyum melihat semua itu. Beginilah keadaannya seminggu ini, Kayla sangat pandai mengurusnya dan segala keperluan Jowan tanpa di minta.
Tap
Tap
Tap
Jowanes menghampiri Kay yang sedang menata sarapan berdua dengan Farah. Sedangkan yang lain setia menunggu makanan di atas piring kosong di hadapan mereka.
Cup
Jowanes mengecup puncak kepala Kayla.
"Pagi sweety." Ucap Jowanes yang tak tau malunya mengecup Kay di depan semua orang dan anak-anaknya.
"Ayah ih, gak malu sama kita." Ledek Quen.
Jowanes hanya terkekeh.
Sedangkan wajah Kayla sudah memerah akibat ulah suaminya."Sudah ayo sarapan." Kata Kay mengalihkan pembicaraan.
Kayla mengoleskan selai ke roti dan menaruhnya di piring Jowanes dan Triplet.
"Bunda kita kapan pulang ke Indonesia?" Kata Dello.
Uhuuk uhuuk uhuuK
Jowanes, Jordan dan Farah terbatuk-batuk saat mendengar pertanyaan Dello.
Kayla menepuk-nepuk punggung suaminya dan menyodorkan air.
"Aku salah bicara ya?" Tanya Dello polos.
"Kalian tidak akan pulang, kalian akan tetap disini bersama Ayah." Sela Jowanes.
Kayla memicingkan sebelah matanya melihat ke arah Jowan.
"Anak-anak itu sekolah kak." Jawab Kay.
"Di sini juga banyak sekolahan." Sela Jordan di angguki Jowanes dan Farah.
"Itu benar, aku akan mencari sekolah terbaik buat mereka." Kata Jowanes.
Huft. Kay menghela nafas.
"Mereka itu sebentar lagi kenaikan kelas. Nanggung kalau pindah sekolah sekarang. Apalagi pindahnya ke Jerman, pasti berbedalah kurikulum pembelajarannya." Jelas Kay di anggukki Triplets.
"Lagian kita izinnya cuma sepuluh hari, nanti kalau liburnya lewat batas kita kena hukum." Sela Refan.
"Alah, bilang aja lo udah rindu sama si Gea." Celetuk Dello keceplosan langsung menutup mulutnya karena Refan menatapnya tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY TRIPLETS
RomanceKalian anak Bunda, bukan anak haram. Biarlah mereka berkata apa, yang penting kalian bagi ku bagai bongkahan berlian bahkan lebih spesial dari itu. Follow ya gays... CERITA BARU MASIH SEPUTAR BABY...