Bab 37

257K 13.3K 410
                                    

Jordan dan Farah tengah memperhatikan putranya yang telah tertidur.

"Aku harap tidak ada lagi hukuman buat kita kak." Kata Farah tiba-tiba.

Jordan pindah posisi ke samping Farah.
"Maafkan aku. Kalau saja aku tidak membuat kak Jowanes berpisah dari istri dan anak-anaknya, mungkin Allah tidak menghukum kita seperti ini." Ungkap Jordan penuh penyesalan.

Farah menganggukan kepalanya.
"Sebaiknya kita tidak mendesak Dello lagi agar memilih bersama dengan kita."

Jordan mengangguk setuju.
"Aku yakin sebentar lai dia terbiasa dengan adanya kita.

"Kau benar kak, sekarang saja Dello sudah mulai menerima kita. Mungkin hanya butuh waktu sebentar lagi. Biarlah semua berjalan seperti air. Aku tidak mau Allah menghukum kita lagi karena terus memaksakan kehendak. Sudah cukup dengan hilangnya Dello belasan tahun, dan vonis Dokter yang menyatakan aku tidak bisa mengandung lagi.." Kata Farah menghapus air matanya.

Jordan memeluk istrinya.

"Itu semua karena karma dari perbuatan ku di masa lalu. Maaf karena aku kau jadi terbawa takdir buruk bersamaku." Ucap Jordan mengecup kepala Farah.

*****

Kayla terbangun dari tidurnya karena sudah waktunya melaksanakan kewajiban sebagai umat islam.

Kay melirik jam yang ada pada ponselnya, ternyata baru pukul setengah 5 pagi. Masih ada waktu untuk mandi.

Setelah mandi Kay sudah siap untuk solat dan telah siap menggunakan mukena tiba-tiba_

Tok tok

Ceklek.

Kayla tersenyum melihat siapa yang datang.

***

Di lain tempat tetapi masih dalam satu Mansion.
Farah terbangun dari tidurnya, karena mendengar suara yang sudah lama sekali tidak dia dengar.

Saat membuka mata, Dello sudah tidak ada di tengah-tengah mereka.

"Kak." Ucap Farah membangunkan Jordan.

Jordan mngerjap-ngejabkan matanya karena masih mengantuk.

"Hmm." Jawab Jordan dengan suara yang serak.

"Kak." Ucap Farah lagi menggoyang-goyangkan badan Jordan.

"Ya." Kata Jordan membuka matanya lebih lebar.

"Kakak gak dengar suara itu ya." Ucap Farah memelas.

Jordan duduk dengan reflek.
"Siapa yang Adzan di mansion ini?" Heran Jordan.

"Loh Dello mana?"

Farah menggelengkan kepalanya tidak tahu.

Jordan turun dari ranjangnya di ikuti Farah.
Mereka menyusuri asal suara dimana terdengar suara Adzan.

"Kalian juga ingin melihat siapa yang Azan itu?" Tanya Jowanes dengan suara serak datang dari belakang mereka.

Farah dan Jordan menganggukan kepala sebagai jawaban.

"Ini kan kamar Kayla." Ucap Jowanes.

Jowanes memegang gagang pintu itu lalu membuka nya secara perlahan.

Mereka bertiga terpaku melihat keadaan di dalam kamar Kayla.

Ternyata Dello lah yang sedang mengumandangkan Azan.

Tak sengaja Quen melirik kebelakang.

"Ayah, Uncle, Aunty." Ucap Quen membuat Refan dan Kayla juga menengok kebelakang.

BABY TRIPLETS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang