BAB 9

352K 20.2K 864
                                    

Author
**

Jowanes kembali ke ruang tunggu, dimana ada Kayla dan keluarga nya berada.

Keadaan disana masih sama seperti yang di tinggalinya tadi.
Di lirik Kayla duduk di tengah-tengah kedua Putra nya, dengan salah satu mereka memeluk Kayla dan bersandar ke bahu kanan Kay.

Jika di tanya bagaimana perasaan Jowanes melihat adegan itu, jawaban nya adalah:

kesal sekali, ingin rasanya menarik Kay kepelukan nya dan menyingkirkan pria yang memeluknya sekarang.
Untung saja dia anaknya.

Tapi apalah dayanya, hanya mantan suami bagi Kay. Ditambah jika anak yang pernah di kandungnya itu jika benar darah daging nya.
Tamat sudah riwayat seorang Jowanes.

Suasana masih saja sepi sampai Farah memberanikan diri mendekati Kayla.

"Apa kabar Kay?"Tanya Farah

Kayla mengalihkan pandangannya melihat Farah, dan tersenyum.

"Baik, bagaimana dengan mu?" Tanya balik Kay

"Sangat bu_____."Tapi ucapan Farah terpotong oleh Putra Kayla

"Aunty mengenal Bunda kami?" Tanya salah satu anak Kay bernama Dello.

Farah mengangguk
"Tentu, kami teman lama."Jawab Farah.

"Aunty perkenalkan  aku Refano, kalau aunty teman lama Bunda berarti Aunty mengenal siapa ayah kami Mantan suami bunda." Sela anak Kay yang satunya..

Deggg....

Jantung Jowanes berdegub kencang mendengar itu.

Semua orang tepaku mendengar pertanyaan anak itu kecuali Laura tentunya.

Farah tidak merespon pertanyaan pertanyaan Refan

"Refan." Kay membentak anaknya.

"Maaf Bunda." Kata Refan

Tak lama keluar dokter dari UGD.

Ceklek..

Kayla menghampiri dokter.
"Bagaimana anak saya Dok?" Tanya Kayla.

"Dia sudah melewati masa kritis dan akan segera di pindahkan ke rawat inap." Penjelasan dokter

Semua orang tampak bersyukur

Kay melirik anak nya dan berpamitan ke Farah.
"Terimaksi telah membawa putri ku ke rumah sakit."

Farah mengangguk dan tersenyum pada Kay.

Kemudian di tatapnya Jowanes.
"Terimakasih banyak atas darah mu."

"Permisi."

Kemudian Kayla berlalu bersama kedua putranya.

Jowanes hanya menatap sendu kepergian Kayla

Sekarang mereka berada di kediaman orang tua Laura

Wajah Laura nampak gembira sekali karena mau di lamar Jowanes.

Di ruang tamu itu mereka di sambut dengan banyak makanan dan minuman yang tersedia.

"Jadi apa benar kalian ingin melamar anak ku Laura menjadi istri dari Jowanes."tanya pria paruh baya tak lain adalah ayah Laura

"Ya, kami ingin melamar anak kalian Laura sebagai istri Jo_____."Ucapan Sita terpotong oleh Jowanes.

"Maaf saya memotong pembicaraan ini.
Tapi sebelumnya saya ingin meminta maaf kepada pak Burhan selaku orang tua Laura."kata Jowanes.

Semua menatap Jowanes bingung.

BABY TRIPLETS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang