Kayla
***Pernikahan kami sudah berjalan setahun lebih 5 thn. Kehidupan rumah tanggaku baik-baik saja. Aku harap cukup masalah Prisilla tahun lalu saja yang membuat kami renggang.
Ngomong-ngomong soal Prisilla. Dia ternyata mematuhi permintaan ku tahun lalu. Kata kak Jowan dia tidak pernah lagi menghubungi suamiku, walau dengan alasan Dilla yang rindu seperti kami sebelum menikah dulu.
Setiap bulan aku tak lupa mentransfer uang untuk biaya hidup Dilla sampai dewasa. Aku juga tak sejahat itu melarang kak Jowan menghentikan tunjangan untuk Dilla.
Jauh dari lubuk hatiku, sebenarnya aku kasihan sekali saat mendengar cerita bagainana cara gadis kecil itu kehilangan orang tua nya sehingga keadaan membuat dia menganggap kak Jowan sebagai Dadynya.
Aku tahu betul bagaimana membesarkan anak tanpa figur seorang Ayah. Apalagi Prisilla adalah sorang gadis yang belum pernah berumah tangga.
Tapi bagaimana pun keadaan Prisilla yang mengurus Dilla seorang diri, itu bukanlah urusan kak Jowanes lagi karena kak Jowan sudah memenuhi kebutuhannya. Dengan mengirimkan uang untuk tunjangan setiap bulan aku rasa itu cukup. Aku tak pernah melarang Dilla bertemu Suamiku, tetapi melalui aku sebagai perantara. Karena itulah caraku melindungi suamiku dari pelakor-pelakor di luar sana, tak terkecuali juga Prisilla karena kita tidak tahu isi hati dan pikiran buruk seseorang kepada kita.
Author
***Saat ini Kayla tengah hamil besar 9 bulan. Prediksi Dokter Kayla lahiran seminggu lagi.
Jowanes, suami tercinta Kay sangat nyenyak tertidur di sebelah Kay. Bahkan ia tak terganggu saat Kay yang sedari tadi turun naik ranjang berulang kali.
Setelah mulas di perutnya mereda, Kayla menyusul suaminya yang sudah tidur sedari tadi.
Tak lama Kayla merasakan ada yang menguncang-guncang bahunya.
"Kay kay, kenapa kau ngompol saat tidur? Seperti balita saja." Ucap Jowanes membangunkan Kayla
Tadi saat Kay terlelap, Jowanes merasakan ada yang basah di saat tanganya meraba Kay bermaksud memeluk istrinya. Saat membuka mata merasa ada keanehan, Jowanes langsung membangunkan Kay yang sudah basah kuyup dari pinggang ke bawah.
"Kenapa kau bisa tertidur nyenyak saat ngompol di celana sweety, seperti balita saja." Ejek Jowan.
Kayla yang awalnya enggan membuka mata mendengar ucapan Jowan reflek langsuk tetduduk.
Dan ya benar bajunya sudah basah semua, tapi saat tidur dia tak merasakan apa-apa.
"AaaAaa." Ringis Kayla merasakan sakit di perutnya.
"Kenapa sweety? Apa dia menendang lagi?" Tanya Jowanes kebingungan dan mengelus perut buncit istrinya.
Namun Kay tak menjawab hanya mengelus perut buncit nya.
"AwW." Kay terus merintih.
"Kenapa Kay?" Cemas Jowanes.
"Aku tidak ngompol." Ucap Kay di sela kesakitan nya.
"Lalu ini air apa?" Heran Jowan melihat Kay yang basah.
"Itu air ketuban ku pecah." Kesal Kay.
"Air ketuban itu apa?" Kebingungan Jowanes.
"Panggil Buk Ira cepat." Lirih Kay tak bisa lagi mengharapkan suami nya ini.
Buk Ira berlari tergopoh-gopoh karena Jowanes membangunkan nya mengatakan.
"Buk, Kay kesakitan, katanya ada air ketuban yang pecah." Ucap Jowanes saat membangunkan Buk Ira.
Buk ira menggeleng-geleng mendengar ucapan Jowanes, jelas sekali tidak ada pengalamannya padahal anak sudah mau 4.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY TRIPLETS
RomanceKalian anak Bunda, bukan anak haram. Biarlah mereka berkata apa, yang penting kalian bagi ku bagai bongkahan berlian bahkan lebih spesial dari itu. Follow ya gays... CERITA BARU MASIH SEPUTAR BABY...