Bab 11

325K 17.4K 531
                                    

Hari ini Quen sudah di perbolehkan pulang dengan syarat check up dua kali seminggu melihat perkembangan kakinya.

"Sudah siap semua?"Tanya Dion yang baru datang

Dion yang menelfon Kay pagi-pagi sekali untuk menanyakan kamar rawat Quen tidak jadi menjenguk. Karena Kay mengatakan Quen akan pulang siang ini ke rumah. Tapi dia bersikeras ingin menjemput dan mengantar Kayla dan Quen pulang.

"Sudah Uncle."Jawab Quen semangat.

"Ayook." Ajak Dion sembari mendorong kursi roda Quen

"Biar aku aja."Ucap Kay tak enak melihat Dion mendorong kursi roda Quen

Dion mengangkat tangannya, isyarat dia tidak apa-apa mendorong kursi roda Quen

Kayla hanya mengangguk pasrah.

Di lorong rumah sakit Dion usaha sekali mendekatkan diri pada Quen mengajak Quen bercanda. Quen yang mendengar lelucon yang di ucapkan Dion juga ikut tertawa karena Quen orang nya memang supel banget, mudah dekat dengan orang.

Tanpa di sadari ada seseorang yang memperhatikan mereka. Orang itu menahan emosi yang akan meledak kapan saja, rahang mengeras yang memunculkan suara gertakan dan mengepalkan tangan.

Orang itu adalah Jowanes.

Dengan menahan emosi, Jowanes berjalan menju parkiran mobilnya.

Jowan mengambil ponsel untuk menelfon seseorang.

"Hallo, ini aku."

"_____

"Apa sudah kau dapatkan informasi yang ku minta."

"_______

"Bagus, baiklah kalau begitu.

Di kantor

Sesampai di kantor Jowan buru-buru ke ruangannya.

Di sana sudah menunggu detektif suruhannya.

"Apa yang kau dapakkan?"tanya Jowan

Orang itu menunduk hormat.

"Dion Atmaja. 31 tahun. Pengusaha sukses, pemilik Atmaja Company."Ucap detektif itu

Jowan mengangguk dan mengelus dagu nya yang di tumbuhi rambut.

"Apa lagi?"

"Dia sudah mengenal mantan istri anda 5 tahun terakhir. Sejak lima tahun pula dia mengejar-ngejar mantan istri anda dan selalu nendekatkan diri pada anak-anaknya."Lanjut detektif

Jowan mengangguk
"Kau boleh pergi." Ucap Jowan

Setelah sang detektif sewaan pergi  Jowan mengambil foto Kay yang ada di laci meja kerjanya.

"Sehebat apapun dia, kau akan tetap menjadi miliku. Jika perlu semua yang menghalangi kita akan aku singkirkan."Ucap nya dan mengelus foto Kay.

Di kediaman Kayla

Kini Kay dan Dion tengah duduk di depan rumah sambil menikmati teh buatan buk Ira.

"Terimakasi."Ucap Kay tiba-tiba.

Dion mengerinyitkan keningnya.
"Untuk?"Tanya Dion

"Menjemput dan mengantar aku dan Quen pulang dari rumah sakit."

Dion mengangguk.
"Apa hati mu masih tertutup untukku?" Tanya Dion.

Kay terdiam tidak tau harus menjawab apa.

"Setidaknya coba lihat aku, sekarang atau lima tahun yang lalu. Hati ku masih untukmu."Lanjut Dion

"Maaf."Kata Kay pelan

Dion menghirup nafas lalu membuangnya.

"Tidak apa, aku akan tunggu sampai kau siap."Lirih Dion.

"Lebih baik jangan menunggu yang tidak pasti."Kata Kay menatap mata Dion

"Maksud mu?" Kata Dion

"Aku tidak bisa menjanjikan apapun untuk mu Dion. Carilah wanita yang sesuai dan pantas untukmu."Kata Kay

"Kenapa harus mencari lagi jika yang aku ingin cuma kamu Kay." Kata Dion datar

"Kau masih muda Dion, dari umur saja kita sudah tidak cocok. Carilah wanita lain, kasihan ibumu yang ingin cepat menimang cucu."Ucap Kay tegas

"Ibu ku bisa menunggu asalkan itu kau."Lanjut Dion ngotot.

Kay tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Dion begitu keras kepala, membuat Kay frustasi bagaimana cara menolak nya.

"Aku balik dulu, ada meting setengah jam lagi."Pamit Dion

Kay mengangguk
"Terimakasi.

Di lain tempat, Dello tengah belanja di supermarket membeli es cream titipan Quen.

Saat berjalan ke arah talase es

BruuuuK..

"AwwwW."Ringis seseorang wanita

"Maaf Aunty."Kata Dello

"Tidak apa-apa." Jawab perempuan itu dan mendongakan kepalanyaa

"Kau Dello putranya Kay kan?" Tanya wanita itu yang ternyata adalah Farah

"Iya aunty."Sambil mengangguk ramah

"Sedang apa kau disini?"Tanya Farah

"Aku mau membeli es cream buat Quen."

"Kau kakak yang baik sekali."Puji Farah

Dello tersenyum.
"Kalau gitu saya duluan  Aunty."Lanjut dello

Farah mengangguuk

Setelah peninggalan Dello.

"Entah kenapa aku merasa kau adalah anakku."Farah bermonolog sendiri.

Author bingung.

Pilih Dion atau Jowanes aja ya pemirsa????

BABY TRIPLETS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang