Chapter 37

692 36 3
                                    

"Ah... Akhirnya kenyang juga.." lega Zilong. "Eh? Itu kan Odette! Samperin ah.." kata Zilong sambil berjalan kearah Odette yang sedang berdiri didepan rumah Layla.

"Odette! Hei!"

"Zilong? Ada apa?" kaget Odette.

"Nggak ada apa-apa sih... Kamu ngapain kesini?" basa-basi.

"Hmm... Aku cuma main-main doang kerumah Layla. Hehehe... Di-dirumah, aku bosan, sunyi terus disana." wow itu kode buat Zilong.

Gara-gara Odette berkata seperti itu, Zilong jadi teringat ke Lancelot. Yah, dia juga paham Odette berkata begitu, supaya dia mengatakan ke Lancelot untuk pulang.

"Oh iya Det, aku jadi punya satu pertanyaan tentang Lancelot." ucap Zilong.

"Pertanyaan tentang apa, ya?"

"Siapa wanita yang dulu pernah bersama Lancelot, sebelum dirimu?" tanya Zilong.

"Oh..." tiba-tiba mood Odette rusak. "Lupakanlah, itu masa lalu buruk antara aku dengan Lancelot." ujar Odette.

"Siapa namanya? Jangan rahasia-rahasia gitu dong, Det..." kepo Zilong.

"Maaf Zilong. Ini masalah pribadi, jadi kumohon, jangan ikut campur dengan masalah kami. Aku juga paham, kau sebenarnya ingin peduli terhadap Lancelot. Tapi aku tidak suka kalau kau mengungkit itu, apalagi dengan Lancelot. Aku tidak mau." jelas Odette, namun setelah itu, ia langsung pergi meninggalkan Zilong begitu saja.

"Baru kali ini aku dengar suara seramnya Odette." ucap Zilong.

....


Istana Elf

"Dasar waria sialan!!"


"Kau wanita brengsek!"


"Aduh... Sudah-sudah! Kalau kalian masih ribut juga, aku pindahkan ke dunia fana." kesal Estes. 'Si Lance malah pergi pula.. ah, untung hanya ruangan ini saja yang hancur dibuat mereka..'

"Heh Estes! Lepaskan aku! Kau tidak mau kubawakan kau ke ajalmu sekarang, kan?" kata Hilda.

"Heh hitam! Sok berlagak lu, ngancam begituan!" si Lesley malah memihak ke Estes.

"Heh Rapunzel kw! Kau nggak mau keluar dari sini, apa!? Kita udah lebih dari satu jam dibulatan aneh ini! Nggak bosan, apa!?" kesal Hilda.

'Kalau dipikir-pikir, si hitam ini ada benarnya juga.' berfikir sejenak. "Heh Es teh! Lepasin kami buruan! Sekarang! Atau kau kena batunya!" gertak Lesley.

"Sejak kapan namaku menjadi minuman rendahan itu, ha?" kesal Estes.

"Hei, itu minuman khusus bangsawan bangsat! Lu ngina selera, kami?" akhirnya si Gusion angkat bicara.

"Maap..."

"Gusion baibehh.. Tolongin akuh dong." ucap Hilda.

"Hilih Kintilll." jijik Lesley.

"Kok jijik aku dengarnya Gusion?" geli Estes juga.

"My Lord...." ucap Gusion langsung.

"Panggilan kesayangan ni yee.." ejek Estes.

"Ndas mu!" kesal Gusion. 'Kok gini amat jadi orang tampan, ya Lord...'

"Heh hitam! Gue selama ini nggak gitu amat manggil Gossen! Lo kok.."

"Ya, itukan salah kau sendiri. Gusion cintahnyah sama akuh kok, nggak samamu." kata Hilda bangga.

"Tolong sadarkan dia, Fergusoo!!!" jerit Lesley.

MLBB StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang