Ke'esokkan harinya...
Kerusakan yang terjadi kemarin, sedang diperbaiki, dan suasana Lod tenang kembali. Eudora juga sudah di nerf, Kagura sudah bebas, dan Martis sudah dipulangkan.
Base Camp MLBB
"Lanc, kami mendapat laporan, kalau beberapa hero baru berada di hutan Rocky." ucap Saber.
"Berapa?"
"Sekitar 3 hero."
"Kirim Alucard, Sun, Natalia, dan Lesley kesana." ucap Lancelot lagi.
"Baik." ucap Saber sambil pergi meninggalkan Lancelot.
"Mana 2 lagi, ya?" ucap Lancelot sambil bangkit dari kursinya. "Sudah waktunya makan siang, ya?" melihat jam didinding.
Namun tiba-tiba..
"Woi!"
"Eh monyet!!!" kaget Lancelot.
"Hahahaha..."
"Kampret. Ngapain kau kemari?" heran Lancelot.
"Kau waktu itu janji padaku, kalau aku nggak ada duit buat beli makanan, datang aja kekau!" ucap Layla.
"Hei, ini baru pertengahan bulan!" ucap Lancelot.
"Bodo ah! Ayo, traktir aku mie ayam!!!"
"Oke..." nurut aja.
Namun...
Ditengah canda tawa sepasang kakak beradik yang tidak sedarah, namun sama-sama gilanya, datanglah.."Lancelot.."
"Eh, Rafaela? Ada apa?" kaget Layla.
"Ehm... To-tolong, perintahkan aku dan Kaja pergi dari sini."
"Apa? Kenapa!?" syok keduanya.
"A-aku nggak mau mereka bertarung. Kumohon, usir aku dan Kaja dari sini."
"Siapa mereka yang kau maksud?" heran Lancelot.
"Argus dan Kaja."
"Tu-tunggu dulu, kenapa bisa jadi begini?" heran Layla juga.
"Se-sebenarnya begini..."
Kalian tidak tau, kalau Lunox menguping~
...
Kediaman Kaja
"Ahkkk!!!"
"Hm." devil smile.
"Ahkkkkkk!!!"
"Makanya, jangan coba-coba melawanku, Argus!!!!" bentak Kaja.
"Ba-bajingan... Ka-kau kuat karena cambuk sialan itu, kalau tidak, kau itu lemah." kata Argus sambil menahan kesakitan.
"Kau harus menghadapi cambuk ini, sebelum kau melawanku, budak!" ucap Kaja.
Pletas!
"Ahg...!!!" jerit Argus.
"Budak yang tidak melaksanakan tugasnya dengan baik, maka akan mendapatkan hukuman dari tuannya. Maka itu, kau akan mendapatkan ini dariku!!!"
Pletas!!
Pletas!!!"Ahkkkkkk...!!!!" jerit Argus terdengar lebih kuat dari sebelumnya. Dan setelah itu, Argus jatuh ketanah.
"Dasar brengsek. Kau membuang-buang waktuku saja." ucap Kaja sambil melipat cambuknya, yang penuh darah itu.
Namun, tiba-tiba datanglah..