Pertarungan Argus dan Kaja, berlangsung sangat lama. Dan kalian tau sendiri, Argus masih dibawah Kaja(lemah). Jadi Argus terluka parah dibandingkan Kaja yang hanya dapat luka ringan.
Tak ingin Argus mati ditangan Kaja, akhirnya para Tetua pun angkat tangan dalam pertarungan tersebut. Tapi Rafaela tidak ikut. Ia tidak mungkin membela satu sama lain. Karena menurutnya, adil jika tidak memihak salah satunya.
Karena datangnya para Tetua membantu Argus, Kaja pun akhirnya mengeluarkan cambuknya. Tidak mungkin ia sanggup menahan serangan dari seluruh Tetua itu dengan tangan kosong.
"Satu lawan sebelas? Benarkah? Kalian sungguh tidak adil." ejek Kaja.
"Kami sudah muak dengan perintah bodohmu itu. Kami juga ingin melampiaskan dendam kami padamu. Apa kau takut? Sampai-sampai kau harus mengeluarkan cambukmu?" balas Tetua ke-5.
"Hahaha... Untuk lawan yang lemah seperti kalian, aku terima. Kau pikir aku takut melawan kalian? Aku pastikan, jika nanti kalian kalah, akan kubuat derajat kalian lebih rendah lagi."
"TERIMA INI!" mengangkat cambuknya.
"KAJA!!!"
"Zeus?" syok Kaja.
"Berani-beraninya kau mengatakan namaku, tanpa awalan Tuan. Memang benar, kau itu sudah kurang ajar sekarang!"
"Maafkan a-aku, tuan. A-aku sebenarnya.. mereka ini-"
"Cukup basa-basinya Kaja. Kau membuatku kecewa. Kemari kau!"
"Tuan... Ah, siapa yang memanggilnya!?" kesal Kaja.
"Aku." senyum. "Untuk berjaga-jaga kalau kau akan menghajar para Tetua lagi." kata Argus santai, padahal dirinya sedang diobati olah Rafaela.
"KAJA!!!"
"I-iya, tuanku.." datang mendekat.
"Berani-beraninya kau merendahkan para Tetua!" sayap kanan Kaja dikoyakkan oleh dewa Zeus.
"Argh!!!!!!!"
"Aku mengirim Olivia padamu, supaya kau mendapatkan pasanganmu kelak, dengan membesarkan nya seperti anakmu sendiri, tapi kau malah membunuhnya!" mengoyakkan sayap sebelah kiri lagi.
"Argh!!!!!!!!!"
"Kau sudah banyak menipuku Kaja. Kau membuatku kecewa. Kupikir kau sudah tobat, rupanya tidak. Kau bahkan masih membantai beberapa rakyatmu, kalau ia melawan perintahmu. Kau pikir, kaulah yang menghidup dan mematikan mereka!? Kau pikir, kaulah Tuhan, hah!?" mengambil cambuknya Kaja.
Sebagian Tetua dan Rafaela pun menangis melihat Kaja dicabut sayapnya seperti itu. Tapi sebagian lainnya, malah senang, soalnya memang pantas dia diperlakukan seperti itu.
"Kau akan kukirimkan kedunia fana. Biar kau tau, seperti apa tiruan neraka itu. Kalau kau tidak tobat-tobat juga, maka kau akan terus disana selama-lamanya." Dewa Zeus melempar Kaja kedalam sebuah portal yang diyakini mengarah kedunia fana.
"Selama Kaja masih dihukum. Aku akan mencari penggantinya. Terimakasih sudah memberitahu aku tentang ini. Selamat tinggal." kata Dewa Zeus,lalu pergi menghilang begitu saja.~
"Ah..." akhirnya Argus benar-benar terkapar tak berdaya.
"Argus!?" panik seluruh Tetua. Akhirnya mereka pun membantu Rafaela menyembuhkan Argus.
