Karena ada yg minta dicepatin bagian Argus dan Rafa, jadi okelah, author turutin:v
Seminggu kemudian...
"Jadi.. Apa kalian sudah siap, untuk berangkat ke Land of Dawn?" tanya Tetua ke-1.
"Siap, tetua." ucap Rafa dan Argus bersamaan.
"Argus... Kok cepat banget kita pisahnya, rasanya baru kemarin kenalan, udah main pergi aja.." isak Primus.
"Hahaha.." ketawa Argus pelan.
"Heh, cengeng. Sudahlah." ucap Tetua ke-10.
"Cepat selesaikan misimu, ya. Jangan lama-lama disana, pokoknya cepat kembali, lah!" ucap Primus sambil memegang kedua bahu Argus. "Jangan lupakan kami ya, dan cepat kembali."
"Iya, cerewet. Hahaha.." Argus nggak tahan melihat kelakuan temannya satu ini.~
"Rafa! Kamu baik-baik aja disana ya, jangan lupakan aku. Kami semua akan menanti kepulangan kalian disini. Cepat kembali, ya." ucap Bella.
"Iya.." ucap Argus dan Rafaela bersamaan.
"Hei pasangan Mort Alfa. Kalian kalau menikah, jangan di Lod ya, soalnya setiap pasangan Mort Alfa dulu-dulu itu, sejarahnya nikah disana. Kan nggak seru tuh, selesaikan misinya, lalu pulang, jangan betah disana, ingat rumah kalian ini." kata Qristal.
"Qris, ngomong apaan kau barusan." sindir Tetua ke-1.
"Hei, ayolah. Aku ingin mereka nikahnya disini. Masa di Lod, membosankan." ketus Qris lagi.
"Oi, mereka masih cupu gini, kau malah ngomongin yang nggak-nggak. Masih jauh kalik.. Fokus dulu ke misinya." kata Tetua ke-10.
"Terserah! Pokoknya kalian nikah disini, ya!" seru Qristal sambil menggenggam tangannya Rafaela.
"Ni-nikah..? Eee.. Bukannya itu masih lama ya, hehehe.." Rafaela malah malu-malu.
"Kalian cocok banget. Satu tampan, yang satunya cantik. Pasangan goals banget." kata Tetua ke-4.
"Rafa, kau seharusnya bangga ditakdirkan bersama temanku yang satu ini. Asal kau tau, diantara jutaan malaikat diluar sana yang menginginkan Argus, hanya kaulah yang terpilih. Jaga dia disana ya." kata Primus sambil menepuk bahunya Argus.
"Jangan bicarakan yang tidak pasti. Kami harus fokus ke misi ini, lalu selesaikan secepatnya. Dan tamat." kata Argus ketus. Sepertinya dia tidak suka mendengarkan perkataan barusan.
"Tamat? Gitu doang? Yaelah, nikahan aja langsung." canda Primus.
"Aku tidak tertarik dengan yang namanya pernikahan. Aku ingin berkarir." tegas Argus, dan itu membuat hati Rafaela sakit, seakan-akan Argus menolaknya.
"Oke, baiklah semuanya.. Sekarang saatnya kalian berangkat anak-anak."
"Baik." jawab Argus, dan tampak Rafaela sedang murung.
"Hei, Argus! Jaga Rafaela! Kami semua akan menantikan kalian disini, untuk menikahkan kalian." seru Qristal.
Namun, tiba-tiba datanglah...
"BERHENTI!!!"
"Tu-tuan.." kaget Rafaela.
"Sialan..." ucap Argus pelan. Dan terdengar oleh Rafaela.
"Bagus. Apalagi yang akan kau lakukan, Kaja?" kesal Qristal.
"BATALKAN SEMUA INI! MEREKA TIDAK AKAN JADI PERGI, DAN TIDAK ADA PERNIKAHAN! SEMUA BATALKAN! AKU TAK INGIN DIA YANG PERGI BERSAMA RAFAELA!" bentak Kaja.
