"Hai … hai," kata Noel memanggil sekumpulan siswi yang sedang berjalan di depannya.
Otomatis sekumpulan siswi itu langsung menoleh menatap Noel dan kedua temannya.
"Hai Tayo, hai Tayo, dia bis kecil ramah," nyanyi Noel riang.
"Melaju, melambat, Tayo selalu senang," sambung Raka dan Aldo.
Mereka bertiga hanya tertawa cekikikan melihat korbannya yang ke lima ini.
Prank seperti ini membuatnya terhibur, hampir setiap siswi yang dia panggil selalu menoleh.
Sekumpulan siswi itu hanya memberikan tatapan sebal lalu kembali berjalan.
"Gila ya, humor gue anjlok banget. Kayak gini doang bisa bikin gue ketawa," kata Noel di sela tawanya.
Melihat korbannya mendelik kesal membuat Noel dan kedua temannya bahagia.
"Anjir apalagi tadi si Gia, udah mau lempar sepatu saking keselnya hahaha," tawa Raka.
"Terus komuknya kayak gini." Aldo langsung memeragakan Gia yang mengerucutkan bibirnya dengan dahi yang berkerut."
"Anjir, najis lo!" kata Noel lalu mereka semua kembali tertawa. "Udah tau prank ginian lagi booming banget, eh masih aja kena tipu hahaha."
Raka sampai harus memegang kedua pipinya saking terlalu banyak tertawa, membuatnya pegal.
Mereka bertiga yang sedang tertawa pun menjadi sorotan karena asyik menjahili orang-orang yang lewat.
Tak dapat di pungkiri ada yang terhibur dengan aksi mereka bahkan sampai ada yang merekamnya, tapi ada juga yang mendecih sebal.
Saat mereka asyik tertawa, tiba-tiba ada dua siswi yang sedang membawa buku paket yang tebal. Sepertinya mereka juga sedang terburu-buru, terlihat dari langkah yang cepat dan panjang.
Noel yang jahil langsung menyenggol kedua temannya, Aldo dan Raka yang peka langsung menjalankan aksinya kembali.
"Hai … hai," panggil Noel.
Dua cewek itu menoleh karena merasa terpanggil. Dahinya berkerut, tumben sekali Noel dan kedua temannya menyapanya.
"Hai Tayo, hai Tayo, dia bis kecil ramah."
"Melaju, melambat, Tayo selalu senang," sambung Raka dan Aldo dengan riang.
Mereka bernyanyi saling berhadapan sambil tertawa layaknya bocah. Membiarkan dua orang tadi menatap mereka dengan kesal.
Salah satu siswi tadi geram, dia sedang terburu-buru tapi ketiga orang gila ini malah mengajaknya bercanda.
Hah yang benar saja!
"Bacot ya, lo! Gue sambit pake buku ini tau rasa kalian semua!" geram salah satu siswi sementara satu siswi lagi langsung melerai dengan menarik tangan temannya tadi.
"Uh aa Noel takut lho," ucap Noel dengan nada yang di buat-buat.
"Bang Aldo, Raka takut." Raka langsung bersembunyi dibalik tubuh Aldo sambil memegang lengannya.
Kedua siswi tadi mendelik kesal lalu menghentakan kakinya, ketiga curut ini membuatnya kesal.
Alhasil mereka berdua lalu pergi meninggalkan Noel, Raka dan Aldo yang tengah tertawa puas.
"Korban ke enam, Bor!" kata Noel dengan semangat.
"Anjir! Gue kok kaget beneran," kata Raka sambil mengusap dadanya.
"Lebay, lo!" ucap Aldo.
Freya yang sedang berjalan dengan Citra hanya geleng-geleng kepala menatap tingkah Noel dan kedua temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope ✔
Teen Fiction"Freya itu cantik, aneh, gak tau malu, polos, semua tingkah bobrok ada di dia semua dan yang lebih parahnya lagi, dia selalu ngintilin gue. Gimana gue gak risih coba? Tapi setelah gue kenal dia lebih dalam ternyata itu semua hanya topeng. Dia yang s...