Luka

5.9K 439 21
                                    

Sepulang sekolah, Freya langsung merebahkan badannya di sofa.

Huft kenapa hari ini terasa capek sekali? Padahal hari ini sama seperti biasanya.

Ah apa jangan-jangan dia akan sakit?

Tidak-tidak, jangan sampai. Apalagi kalau ini berhubungan dengan penyakitnya. Dia tidak mau diambil darahnya lagi.

Meskipun tubuhnya sering merasakan tusukan jarum suntik, tetap saja Freya merasa ketakutan.

"Mami …," panggil Freya.
Tidak ada sahutan.

"Mbak Ratna …," panggil Freya pada mbak Ratna, asisten rumah tangganya.

Tetap tidak ada sahutan.

"Pada kemana orang-orang?" tanya Freya pada dirinya sendiri.

Dia akhirnya hanya menghembuskan napas kasar lalu sejenak memejamkan matanya.

Noel.

Kenapa dia tiba-tiba ingat Noel? Hm mungkin karena tadi dia tidak melihat sosok tampan itu di parkiran sekolah.

Freya akhirnya merogoh tas dan mengeluarkan ponselnya.

Dia membuka kamera dan layar pun langsung berganti dengan tampilan dirinya.

"Muka pucet aja Frey masih cantik," pujinya pada diri sendiri.

Dia lalu membuka aplikasi whatsapp-nya.

"No-el gan-teng," gumam Freya sambil mengetikan nama itu daftar kontaknya.

Yap nama Noel ganteng sudah ditemukan lalu dengan wajah yang berseri, Freya membuka room chat-nya.

FreyaKak Noel, Frey baru nyampe rumah lho 😚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Freya
Kak Noel, Frey baru nyampe rumah lho 😚

Send.

Dia tertawa sendiri sambil memandang geli foto dirinya yang di kirim pada Noel.
Eh tapi foto dirinya memang cantik 'kan?
Awas aja kalo readers gak bilang Freya itu cantik, nanti Freya bakalan kirim santet online.

"Huft kak Noel lama banget balesnya," keluh Freya.

Freya kembali menaruh ponselnya di sofa. Ah bosan sekali, kemana perginya orang-orang?

Biasanya jika maminya akan pergi, beliau selalu mengirim pesan dulu untuk Freya. Mbak Ratna juga tidak ada. Kalo papinya sudah jelas pasti masih di kantor.

"Ke rumah Citcit ah, katanya 'kan dia abis beli kucing baru," kata Freya dengan semangat. Bukannya dia berganti pakaian dulu dan menyimpan tas serta sepatunya, dia malah memilih main ke rumah Citra.

Freya segera berjalan sambil bersenandung menuju rumah Citra yang memang ada di depan rumahnya. Baru saja dia sampai di depan gerbang rumahnya, dia melihat Citra sedang bermain dengan kucingnya.

Hope ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang