"HEEIIII!!!!"
Semua murid yang berada di kelas terlonjak kaget dan membelakan matanya dan menoleh ke sumber suara.
Apakah itu bu Sukma?
Freya menampilkan smirk-nya. Menatap semua murid yang menatapnya dengan kaget.
"SENANGNYA DALAM HATI ... KALO BERSUAMI DUA!" sambung gadis mungil itu berteriak semangat. "OH SEPERTI DUNIAAA FREYA YANG PUNYA ASIK ASIK JOSS!" nyanyi Freya dengan riang sambil menampilkan cengiran khas-nya.
Untung sayang. Batin Arlan.
Meskipun sebal tapi dia senang melihat Freya kembali ceria seperti dulu. Dia kini terlihat lebih semangat dan ... gesrek lagi?
Tapi Arlan tidak peduli.
Sejak kejadian kemarin, sudah tidak ada lagi yang membully Freya, tidak ada lagi yang memandang sinis kepadanya.
Ancaman Noel benar-benar di dengar oleh murid-murid di SMA Pelita.
"Bangsyaat!" maki Citra.
"Allahuakbar!"
"Anyeng!"
Masih banyak lagi berbagai umpatan murid lainnya. Jelas saja mereka kaget, mereka 'kan sedang menyontek PR.
Apa jadinya kalau mereka sampai ketahuan bu Sukma? Guru killer dan selalu memberi hukuman yang tidak kira-kira.
Bobby yang benar-benar terkejut langsung berkata, "Heh boncel lo udah ngerjain tugas fisika belum? Malah asik nyanyi lo," ucap Boby sewot.
"Huuuuu dasarrr …."
Freya hanya tertawa puas melihat semua teman-temannya tersiksa.
Bahkan ketika Freya masuk, beberapa murid langsung mengambil buku-bukunya dan menyembunyikannya di kolong meja.
Ada juga yang langsung merunduk agar wajah mereka tidak diketahui oleh bu Sukma.
Freya lalu menghampiri Boby yang tengah terlihat kesal.
"Et mohon maaf nih, gini-gini Freya 'kan anak rajin," ucap gadis itu sambil mengibas-ngibaskan rambutnya.
Lalu dia menolehkan pandangan pada Citra yang duduk tak jauh dari bangku Arlan, Citra juga sedang menyontek PR seperti yang lainnya.
"Ya ampun Citcit ... apa kata emak Citcit tiap pagi nyontek mulu?" kata Freya dengan gaya so pintar dan langsung mendapat tatapan sebal dari Citra.
"Bacot! Mending lo duduk deh. Gue pusing liat lo, Frey."
"Gak mau!" kata Freya sambil menjulurkan lidahnya.
Freya lalu berjalan ke depan kelas dengan gaya centilnya. Dia mengambil buku entah punya siapa karena buku itu tergeletak saja di meja. Freya lalu menggulung bukunya.
"Hallo, tes 1, 2, 3." Freya menaruh gulungan buku itu di depan mulutnya, seolah-olah itu adalah microphone.
Semua orang kembali menoleh pada Freya yang tengah berdiri di atas meja guru.
Citra yang jengah hanya mengusap wajahnya gusar sementara Arlan hanya terkekeh geli melihat kelakuan Freya.
Kali ini, apalagi yang akan di perbuat Freya?
"Karena kalian sedang sibuk menyontek, Freya akan sedikit memberi hiburan sama kalian semuaaaaaaaaa."
Beberapa orang bersorak riang, sementara beberapa orang lagi hanya diam sambil geleng-geleng kepala.
"Kuy lah!" Arlan yang paling semangat. Dia langsung berlari menghampiri Freya.
"Mantul, Frey!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope ✔
Roman pour Adolescents"Freya itu cantik, aneh, gak tau malu, polos, semua tingkah bobrok ada di dia semua dan yang lebih parahnya lagi, dia selalu ngintilin gue. Gimana gue gak risih coba? Tapi setelah gue kenal dia lebih dalam ternyata itu semua hanya topeng. Dia yang s...