Cokelat

5.5K 425 44
                                    

Pagi ini Freya datang ke kelas Noel dengan semburat senyum manis di wajahnya.

Satu hari tidak bertemu Noel sangatlah menyiksa. Ini saja Freya dapat hasil memaksa kedua orangtuanya dengan alasan sekarang sedang ada ulangan. Tentu saja sebelumnya dia meminta Citra agar dapat meyakinkan kedua orangtuanya.

Di lihatnya Noel tengah berdiri di depan kelas dengan beberapa temannya yang lain.

Mereka tengah mendengarkan ocehan Raka sambil sesekali tertawa.

Ah apakah laki-laki suka bergosip?

Seperti biasa, Freya membernarkan poninya dahulu. Dia 'kan harus selalu tampil cantik di depan Noel.

"Pagi kak Noel ganteng," sapa Freya.

"Pagi juga Freya cantik."

Bukan! Itu bukan Noel. Kalau itu Noel, bisa-bisa Freya langsung mimisan di tempat saking senangnya.

"Rak piring sama Aldowati nyangut aja ih," ketus Freya. "Kak Noel kok ga jawab sih?"

"Apaan?" kata Noel dengan malas.

"Itu tadi Frey nyapa kak Noel," kata Freya sambil membenarkan letak tas gendongnya.

"Hm pagi."

"Harusnya gini "Pagi juga Freya cantik." nah gitu, Kak."

"Najis!"

Freya langsung membelalakan kedua matanya. "Hus! Gak boleh kasar tau," ucap Freya. "Hm kakak pasti marah 'kan soalnya kemarin Freya gak masuk sekolah? Frey tau kok kalo Frey itu ngangenin haha."

"Pergi lo!"

"Gak mau, Frey 'kan masih kangen."

"Yang haus, yang haus," ejek Raka.

"Cangcimen, cangcimen," seru teman Noel yang lainnya.

"Kalo keripik kentang boleh gak, Ma?" sahut Beni.

Noel langsung mendelik kesal menatap teman-temannya yang sedang mengejeknya.

Cih. Menyebalkan.

"Gue bilang pergi!"

"Enggak!"

Noel mengusap wajahnya dengan gusar. Ini baru pagi hari tapi kenapa dia harus sial seperti ini? Dia pikir hari ini Freya masih sakit sehingga dia tidak harus bertemu Freya.

"Lo bisa gak sih sehari aja gak ganggu gue?!"

"Kemarin Frey gak ganggu kakak."

"Iya tapi lo neror gue terus sampe malem via chat kalo lo lupa!" bentak Noel.

"Untung via chat, bukan Via Vallen, ya? Haha," tawa Freya.

Sontak saja teman-teman Noel ikut tertawa mendengar celotehan Freya.

Astaga! Freya ini sangat-sangat menyebalkan.

Noel lalu memilih masuk ke dalam kelasnya karena tidak mau berdebat lebih jauh dengan Freya, karena itu sangat-sangat tidak berguna dan membuang energi dan waktunya.

Dengan cepat, Freya menyusul masuk ke kelas Noel dan menarik ujung kaos seragam yang Noel pakai.

"Kok Frey di tinggal sih!"

Noel dengan cepat menjauhkan tangan Freya dari ujung seragamnya.

"Ih kasar banget, sakit tau," ringis Freya sambil mengusap jarinya.

"Lo bisa pergi gak sih?!"

"Enggak, Frey gak bisa jauh dari kakak," kata Freya dengan polos.

"Gue bukan kakak lo, Freya!"

Hope ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang