Pagi-pagi begini bukannya Freya masuk ke kelas tapi dia melangkahkan kakinya menuju suatu tempat.
Freya berjalan santai di koridor sambil bersenandung menuju kelas dua belas. Sesekali ada kakak kelas yang menyapanya.
Bobrok begini juga Freya punya fans lho, jangan salah.
"Hai, syantik."
"Freya makin uwu deh, Aa makin cinta."
"Neng sendiri ae, mau abang temenin, gak?"
"Poninya lucu banget, makin gemes."
Tuh 'kan, Freya itu punya fans.
Dia hanya melambaikan tangan sambil tersenyum menyapa fans-nya."Hai fans, neng geulis mau ke sana dulu, ya? Babay."
Freya memberikan kecupan jauh pada fans-nya dan kembali melangkahkan kakinya.
Sesekali dia merapikan poninya. Freya 'kan harus cantik kalau bertemu dengan pujaan hatinya.
"Satu-satu, Freya sayang Noel. Dua-dua, Freya cinta Noel, tiga-tiga, Freya suka Noel. Satu dua tiga, Noel milik Freya ...."
Sssst! Itu salah satu National Anthem milik Freya yang di buat khusus untuk Noel.
Citra saja sampai bosan mendengar Freya menyanyikan lagu itu. Sudah liriknya yang bucin ditambah suara Freya yang cempreng.
Bahkan waktu pertama kali Citra mendengar itu lewat voice note. Iya, Freya niat sekali sampai menyanyikan lagu itu pada Citra.
Freya bilang begini. "Citcit, dengerin deh." lalu Freya mengirim voice note berisi nyanyiannya.
"Bagus 'kan? Siap-siap aja deh Taylor Swift punya saingan baru!"
Citra membalas pesan Freya dengan voice note juga.
Citra menirukan suara orang muntah terlebih dahulu. "Anjir! Gue langsung mual, Frey! Gue sih, NO!"
Tapi Freya seolah tidak peduli, dia terus menyanyikan lagu itu tanpa bosan.
Tak terasa kini dia sudah sampai di depan kelas Noel. Tertulis XII-IPA 1 pada papan cokelat di atas pintu kelas.
Freya berjinjit melihat Noel dari balik jendela. Ternyata pujaan hatinya sudah ada di sana, sedang duduk di atas meja sambil bercanda dengan Raka dan Aldo.
Dia mengambil ponsel di sakunya dan membuka kamera. Layar ponsel langsung menampilkan wajahnya. Dia merapikan poni depannya dulu agar rapi dan mencoba menampilkan senyumnya.
"Oke, senyum Frey udah manis."
Iya, Freya baru saja mengubah tatanan rambutnya. Dulu, rambutnya hanya di biarkan lurus saja tanpa poni, tapi kini dia memakai poni depan.
Jangan anggap Freya berpenampilan seperti Dora, dia tidak memotong rambutnya sependek itu. Rambut hitamnya masih panjang, hanya di tambah poni saja.
Freya kembali memasukan ponselnya ke saku dan masuk ke dalam kelas Noel.
Aldo yang pertama kali melihatnya langsung menepuk bahu Noel. "Cewek lo, noh!"
Noel mengernyit bingung.
Cewek siapa maksudnya?
Noel yang sedang duduk membelakangi pintu langsung memutar tubuhnya.
Di lihatnya si cewek aneh.
What?!
Pakai poni?"Selamat pagi, gantengnya Freya," sapa Freya.
Noel segera memutar tubuhnya kembali menghadap Raka dan Aldo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope ✔
Teen Fiction"Freya itu cantik, aneh, gak tau malu, polos, semua tingkah bobrok ada di dia semua dan yang lebih parahnya lagi, dia selalu ngintilin gue. Gimana gue gak risih coba? Tapi setelah gue kenal dia lebih dalam ternyata itu semua hanya topeng. Dia yang s...