"Aduh, toiletnya dimana sih?!" geram Freya.
Dia terus melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah Lana. Rumah Lana yang terlalu besar dan luas, membuat Freya sampai agak kesusahan menemukan toiletnya.
Tak lama, mata bulatnya menemukan seorang cewek yang keluar dari balik pintu berwarna cokelat.
Itu pasti toilet, kan?
Baiklah, Freya akan mengeceknya.
Di bukanya pintu itu hati-hati karena takut salah memasuki ruangan.Pandangan yang dia lihat pertama kali adalah kaca besar nan lebar, wastafel dan ada sebuah pintu lagi.
Apa toiletnya ada di balik pintu itu?
Baru saja Freya memegang kenop pintu, tiba-tiba ruangan yang tadinya terang menjadi gelap gulita.
"Aaaaaa!!!"
Freya seketika menjerit histeris karena ketakutan.
Tubuh mungilnya jatuh ke lantai. Seluruh badannya gemetaran parah, tiba-tiba ruangan ini begitu pengap, rasa pusing mulai mendera, begitu menyiksanya.
Freya menangis ketakutan sambil berteriak meminta pertolongan. Kedua tangannya memeluk tubuhnya sendiri dengan erat, keringat dingin mulai membasahi keningnya. Tubuhnya lemas sekali, bahkan sekedar bangun saja Freya kesusahan.
"Tolong ...."
"Kakak," isak Freya.
Freya mulai merasakan sakit di daerah dadanya. Paru-parunya seolah di remas sangat kuat, untuk bernapas pun sakit, rasanya sesak sekali. Saking shock, detak jantungnya mulai tidak beraturan, tidak terkendali.
Napas Freya mulai terengah di tengah kegelapan.
"Kak Noel," lirih Freya.
***
"Hari makin malam, bagaimana kalau kita mulai saja acaranya, setuju?" kata MC.
"Setuju!" kata semua tamu undangan dengan serempak.
Sudah hampir sepuluh menit Freya pergi dan acara inti akan segera di mulai.
Di mana gadis mungil itu?
"Acara udah mulai di mulai nih, ayo ke depan, kuy! Siapa tau si Lana ngasih potongan pertama buat gue," kata Raka sambil merapikan kerah kemejanya.
Aldo melirik Raka dengan sebal. "Dunia bisa kiamat kalo lo tiba-tiba dapet potongan kue pertama dari si Lana hahaha."
Raka mendengus kesal. Menjadi sosok yang percaya diri tidak apa-apa, kan?
"El," kata Raka sambil menyenggol lengan Noel. "Kenapa dah lo celingukan gitu? Lo lagi nyari mangsa ya? Bener-bener goblok lo! Mau di kemanain si Freya hah? lo tuh bisanya nyakitin cewek mulu!"
Noel yang geram langsung meninju bahu Raka kencang. Kurang ajar sekali mulutnya. Tentu saja dia celingukan mencari Freya. Gadis itu belum kembali juga dari toilet. Mana mungkin dia tersesat, kan?
"Goblok tuh jangan di pelihara, Rak! Gue lagi nyari Freya. Dia gak balik-balik daritadi," keluh Noel.
Dia menaruh kedua tangannya di pinggang, bibir tipisnya dia gigit saking frustasi.
"Mungkin di toiletnya ngantri, biasalah cewek 'kan ribet. Bedakan dulu lah, lipstik, terus yang merah-merah di pipi terus ... pokoknya ribet, El," kata Aldo sambil mengibaskan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope ✔
Teen Fiction"Freya itu cantik, aneh, gak tau malu, polos, semua tingkah bobrok ada di dia semua dan yang lebih parahnya lagi, dia selalu ngintilin gue. Gimana gue gak risih coba? Tapi setelah gue kenal dia lebih dalam ternyata itu semua hanya topeng. Dia yang s...