"Selamat pagi anak mami yang cantik," sapa Rina--Mami Freya.
Perempuan yang masih tetap cantik di usia yang tidak muda lagi, dia hanya seorang ibu rumah tangga biasa. Mungkin sesekali dia mengontrol restoran milik keluarganya.
Sementara Haris--Papi Freya--adalah seorang pengacara handal, memiliki banyak klien karena kinerjanya yang bagus dalam menyelesaikan berbagai kasus hukum.
Freya yang baru turun dari tangga langsung berjalan ke meja makan, di sana sudah ada kedua orang tuanya.
Iya, Freya anak tunggal. Itu juga yang menjadikan pribadi Freya menjadi sosok yang manja. Jelas saja karena kedua orang tuanya melimpahkan banyak kasih sayang padanya.
Keluarga Freya adalah keluarga yang harmonis. Idaman semua orang dengan kasih sayang dan harta yang berlimpah.
Freya tersenyum manis menggunakan seragam sekolah yang sudah rapi, tas gendong berwarna pink yang terlampir di bahunya. Rambut hitamnya diikat pony tail dan hanya memakai bedak bayi serta lip gloss.
"Pagi juga, mami, papi," sapa Freya dengan semangat sambil mengulas senyumnya.
Haris yang sedang memainkan ponselnya reflek langsung menyimpan ponselnya di meja makan dan balik menyapa putri satu-satunya ini.
Tidak terasa, kini putri cantiknya sudah masuk SMA.
Haris balas tersenyum. "Pagi, Frey."
Freya lalu duduk di hadapan papinya dan menyimpan tas di samping kursinya.
"Frey mau makan apa? Mau nasi goreng atau roti aja?" tanya Rina.
Freya melirik dahulu hidangan di meja makan, jari telunjuknya mengetuk-ngetuk dagunya pelan.
"Hm, Frey roti aja deh, Mi.""Oke, papi mau roti juga?" tanya Rina.
"Enggak, papi nasi goreng aja."
Rina hanya mengangguk lalu mengoleskan selai cokelat pada roti untuk Freya dan menyiapkan dua piring nasi goreng untuk dirinya plus suami.
Begitu semuanya selesai, Rina lalu duduk di samping Haris dan mereka larut dalam kegiatan sarapan.
"Gimana sekolah kamu, Frey?" kata Haris.
"Baik, lancar, Pi."
Haris hanya mengangguk lalu kembali menyuapkan nasi gorengnya.
"Frey hari ini gak mau bikin bekal buat ke sekolah?"
Freya yang tengah mengunyah rotinya langsung menghentikan aktifitasnya. "Enggak, libur dulu ah, Mi."
Rina tersenyum jahil. "Mami abis ngobrol lho sama Citra," kata Anita sambil tersenyum geli.
Senyum itu ...
Perasaannya jadi tidak enak.
"Citra bilang apa, Mi?"
Haris juga jadi ikut penasaran dengan apa yang akan di katakan istri cantiknya ini.
Bukankah tiap hari juga mereka sering mengobrol? Apalagi rumah mereka dan rumah Citra memang saling berhadapan.
"Katanya …."
Rina berbicara dengan nada so misterius dan menggantung. Membuat Freya panik dan takut secara bersamaan.
Freya menelan salivanya.
"Katanya apa, Mi?" kata Haris.
Aduh papi ikut-ikutan kepo deh. Batin Freya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope ✔
Genç Kurgu"Freya itu cantik, aneh, gak tau malu, polos, semua tingkah bobrok ada di dia semua dan yang lebih parahnya lagi, dia selalu ngintilin gue. Gimana gue gak risih coba? Tapi setelah gue kenal dia lebih dalam ternyata itu semua hanya topeng. Dia yang s...