Tanpa mereka duga, ada seseorang yang tengah menahan amarah sambil mengepalkan tangannya.
Matanya memerah, wajahnya memancarkan aura kemarahan. Tanpa ragu dan takut, dia segera masuk ke kelas Noel.
"BRENGSEK! BERHENTI BUAT NGOMONG KASAR DENGAN MULUT SIALAN LO ITU!!"
Ucapan seseorang sukses membuat semua orang menoleh dan di buat terkejut.
Arlan segera masuk dengan langkah panjang dan tergesa-gesa lalu berdiri di samping Freya.
"Di mana sopan santun lo? Apa pantes seorang cowok bilang gitu sama cewek?!"
Noel hanya tersenyum kecut lalu melipat tangannya di dada.
"Jangan ngomongin sopan santun kalo lo sendiri gak bisa sopan!"
"Tapi lo udah kelewatan dan gue gak terima! Apa maksud lo bilang Freya cewek gak punya malu dan gak punya harga diri?!"
Arlan mengepalkan tangannya, Noel ini membuatnya geram saja.
Sebenarnya tadi dia berniat akan menuju ke lab dengan melewati lorong kelas 12. Saat sampai di depan kelas ini, dia mendengar sebuah kericuhan. Dengan rasa penasaran, dia melihat dari pintu yang kebetulan terbuka lebar.
Di sana ada seorang gadis mungil dengan rambut di panjang hitam terurai dengan poni tengah serta tas gendong berwarna pink. Arlan tahu sekali siapa gadis itu.
Maka dari itu, tanpa ragu dia segera masuk ke kelas ini.
"Arlan," lirih Freya sambil memegang ujung baju seragam Arlan.
Arlan menengok ke samping, di lihatnya mata bulat Freya sudah sembab, hidung lancip itu memerah. Terlihat sekali jejak air mata di pipi chubby-nya.
Kenapa hatinya ikut sakit melihat Freya seperti ini?
"Karena itu memang dia, cewek di samping lo itu emang udah gak punya malu dan--"
"Brengsek!!"
Amarah Arlan langsung tersulut dan segera memberi bogem pada Noel. Orang-orang segera memekik kaget termasuk Freya.
Noel sedikit terhuyung karena tindakan Arlan yang tiba-tiba. Dengan amarah yang juga membuncah, Noel pun balas memukul Arlan dan terjadilah adu jotos di kelas Noel.
Teman-teman Noel segera melerai dengan menarik Arlan dan Noel agar berjauhan.
"Brengsek! Sini lo!" teriak Arlan sambil meronta-ronta.
"Lo pikir gue takut sama bocah kayak lo hah?!"
Arlan langsung membelalakan matanya dan meronta dengan kuat. Dia kembali menerjang Noel dan mereka kembali terlibat adu jotos.
Kelas semakin ricuh akibat keributan ini. Berbagai umpatan dan bogeman sudah beberapa kali di layangkan dan itu membuat Freya takut.
Gadis mungil ini kembali menangis karena takut dan panik secara bersamaan.
"Arlan," lirih Freya sambil menarik seragam Arlan dengan kencang tapi Arlan segera menepisnya. "Minggir! Cowok brengsek kaya dia harus di kasih pelajaran!"
"Udah, El!" cegah Aldo dan Raka. Mereka sudah sekuat tenaga menarik Noel agar menjauh.
"Arlan, udah," lirih Freya kembali tapi pertengkaran itu semakin menggila saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope ✔
Teen Fiction"Freya itu cantik, aneh, gak tau malu, polos, semua tingkah bobrok ada di dia semua dan yang lebih parahnya lagi, dia selalu ngintilin gue. Gimana gue gak risih coba? Tapi setelah gue kenal dia lebih dalam ternyata itu semua hanya topeng. Dia yang s...