Surat Undang

9K 422 2
                                    

"Mimpi indahku akhirnya terwujudkan. Oh Allah, kau begitu adil. Kau tidak pernah mengkhianati perjuangan hambamu ini dalam diamku mendoakanya, ikhlasku akan kesabaran. Aku begitu sangat berterima kasih."
💖Mencintai dalam diam💖

Sebelum baca vote dulu yok 😊

❤Happy reading ❤

Lisa pov

Aku seakan tengah bermimpi. Hari-hariku begitu indah dan penuh dengan kejutan. Apa ini hasil dari kesabaranku? Oh Allah jika ini hasil dari kesabaranku, aku begitu bodoh karena sebelum datangnya kebahagiaan ini, saat aku terpuruk aku begitu banyak mengeluh. Maafkan aku, aku hanya wanita biasa yang belum sepenuhnya sholehah.

Aku masih belum berani menyatakan cinta ini. Biarlah cinta ini tetap tersimpan seiring berjalannya waktunya. Calon suamiku mungkin akan kaget ternyata aku mencintainya diam-diam. Maka dari itu aku belum siap menerima kenyataan jika suatu hari nanti calon suami akan marah karena aku telah memendam perasaan terhadapnya telah sekian lama.

"Aaa Lisa jadi kamu benar mau married sama Dosen ganteng itu?"teriakan Luna begitu nyaring ditelingaku. Siang ini aku ada jadwal dikampus, tadinya aku sedang melamun sambil berjalan hendak kekelas namun tiba-tiba aku dikejutan dengan teriakan Luna yang begitu menggelegar.

"Astaga Lisa kamu ko ga bilang-bilang sih mau married sama Pak Erlan? Kamu ga nganggap kita sahabat apa? Masa kita taunya kamu tiba-tiba nyebar surat undang sih? Ah ga seru kamu mah Lis."ucap Luna lagi kecewa.

"MaasyaaAllah Lisa ini beneran kamu yang mau nikah? Ko kamu ga ngasih tau kabar gembira ini sih? Gimana ini awalnya ko jadi tiba-tiba sama Dosen tampan itu sih?"tanya Dara yang ikut kecewa dan penasaran.

"Hey hey bentar satu-satu dong nanyanya, hehe maaf ya aku belum sempat cerita ke kalian."ucapku sambil meminta maaf.

"iya iya ga apa-apa. Sekarang ceritain gimana awalnya ko kamu bisa tiba-tiba sama Dosen ganteng itu sih? Ya ampun aku syok tau gak? Kamu tau sendiri kan banyak sekali kaum hawa yang menyukai dan mengagumi dosen tampan itu Lis."ucap Luna cerewet.

"Emm sebenernya aku... aku... "Ku jeda ucapanku, karena aku tidak tahu harus mengawalinya dari mana.

"Sini deh duduk dulu."ajak Dara.

Aku, Luna dan Dara duduk di kantin kampus sambil makan siang. Akupun mengawali ceritaku dari awal perasaanku sampai akhirnya hasil kesabaranku, diamku dalam doa dan ikhlasku yang tak pernah menunjukan tentang perasaan ku ini dan sampai akhirnya awal kebahagiaan diwujudkan oleh sang maha kuasa.

"MaasyaaAllah jadi kamu diam-diam suka sama Pak Erlan? Dan kamu ga pernah nunjukin perasaanmu itu? Kenapa ga cerita aja sih ke kita? Kamu mendam perasaan sedih mu sendiri Lis? Aku kagum sama kamu Lis."ucap Dara sambil geleng-geleng kepala, sedangkan Luna dia tampak cengo dengan ekspresi wajahnya yang menurutku ga usah diliat deh hehe liat aja mulutnya aja sampai sedikit terbuka.

"Wahh Lisa jadi kamu udah disakitin sama dosen ganteng itu? wah kita harus kasih pelajaran nih ke dosen ganteng itu, berani-beraninya dia nyakitin sahabat kita Dar."ucap Luna pada Dara tersadar dari wajah cengonya tadi.

"Eh eh apaan sih Lun, pak Erlan kan gatau kalo Lisa suka sama dia kan? Kamu mau Pak Erlan tau kalo Lisa sebenernya suka sama dia?"tanya Dara tidak setuju.

"Lahh jangan dong. Gimana sih kamu Luna. Jangan sampai Mas Erlan tahu kalo aku udah lama suka sama dia."kataku

"Ciee manggilnya aja sekarang udah mas. Wah Lisa jadi aku keduluan nih?"goda Dara.

Mencintai dalam Diam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang