MDD:15 Kalut

6.3K 288 0
                                    

Happy reading shalih shalihah 💖
❤Mencintai dalam diam❤

"Saya mencintai kamu istriku."degup jantungku berpacu semakin cepat, nafasku mulai kehabisan oksigen saat mas Erlan mulai menghilangkan jarak antara aku dengannya tanganku yang masih memegangi sendok semakin bergetar hebat. Lihat lah sekarang tangan kekarnya mulai mengait di pinggangku. Sebelum tangannya mengait di pinggangku, aku merasa tali niqobku terlepas, dan benar saja niqobku sedetik kemudian jatuh bebas ke pangkuanku. Satu tangan mas Erlan terpantri bebas membelai pipiku yang sudah tak tertutup. Deru nafasnya mulai menerpa wajahku, hangat sekali sampai-sampai mataku refleks terpejam. Hidung kami bersentuhan, tak hanya itu keningku sudah menempel sempurna di keningnya. Bibir tipisnya semakin dekat
Dekat

Dekat

Dan

Drrt drrtt..

Getaran ponselku refleks menganggu suasana romantis itu, mas Erlan tampak menjauhkan wajahnya dariku. Tampak kegugupan dan salah tingkah dari mas Erlan. Ah ternyata dia bisa gugup juga toh.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam warrohmatullah. Kenapa Lun?"

"Kamu dimana Lis? Aku sama Dara udah nunggu nih ditempat biasa."

"Nunggu?"

"Loh jangan bilang kamu lupa Lis."

Mampus aku lupa jika hari ini aku ada janji sama Luna dan Dara.

"Hehe iya aku lupa Lun. Kalian tunggu dulu ya, aku otw."

"Emm mas masih mau makan?"ucapku sambil memakai kembali niqobku yang terlepas.

"Tidak, mas sudah kenyang. Kamu mau kemana?"tanyanya, ah tidak matanya kembali menatapku.

"Emm aku mau ke kampus mas."ucapku sambil merapihkan bekas makan.

"Memang kamu sudah kembali masuk?"tanyanya, mungkin dia pikir aku masih cuti.

"Emm iya mas. Cutinya tiga hari aja ya mas, aku pengen ngampus lagi."ucapku menatapnya seolah meminta izin.

"Yasudah iya. Hati-hati ya. Kamu di antar mang Asep kan kesini?"tanyanya, nah loh mampus, dia melarangku pergi sendiri dan jika kemana-mana harus di temani mang Asep.

Refleks aku menyengir kuda sambil menggeleng-gelengkan kepalaku.

"Astagfirullah. Terus kamu kesini sendiri? Yasudah biar mas antar kamu ke kampus."ujarnya lantas bangkit sambil menarik tanganku.

"Tidak usah mas. Mas kan lagi kerja, aku bisa sendiri ko. Bukannya mas setelah makan siang ada rapat?"ucapku menarik kembali tangannya agar duduk kembali.

Dia malah terdiam sambil menatapku.

"Yasudah mas aku berangkatnya. Assalamualaikum."ucapku meraih tangannya lalu menciumnya, tak hanya itu sekilas aku mencium pipi kanannya bermaksud menyadarkannya lantas aku langsung melesat pergi keluar tanpa menunggu respon mas Erlan yang mungkin terkejut karena tingkah konyolku itu.

🌼🌼🌼

Khusus Akhwat. Tampak nama berblok tebal tertera jelas di depan cafe dekat kampus. Terlihat keramaian para Akhwat keluar masuk cafe.

Dengan hati berbinar langkahku semakin dekat dengan cafe itu. Ah jantungku rupanya masih syok akibat ulah suamiku tadi. Sebenarnya aku sudah menebak apa yang ingin suamiku lakukan, sungguh aku geli sekali melihat ekspresi gugupnya ditambah lagi raut wajah kesalnya saat suasana romantis tadi gagal dilakukan.

Mencintai dalam Diam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang