"Rasanya hatiku teriris saat orang yang ku cintai terluka hanya demi keselamatanku."
Sebelum baca vote dulu yok 😊comment pula ya😊🙏
Happy reading shalih shalihah 💖
❤Mencintai dalam diam ❤Setelah kejadian itu, keluarga Erlan banyak yang menyalahkan aku, tiga saudara perempuan Erlan akhirnya terang-terangan tidak menyukaiku.
Mereka semakin memojokkan aku ketika aku sedang sendiri. Memang setelah pulang dari rumah sakit aku dan mas Erlan pulang ke rumah bunda, sedangkan keluargaku pulang kerumahnya.
"Gara-gara wanita ini, tangan masku jadi terluka. Cih dasar menyusahkan!"ucap saudara perempuan Erlan berdecih tak suka.
"Tau nih nyusahin aja, baru aja jadi istri udah buat mas kita terluka. Gimana kamu bisa menjaga mas kita? Pasti kamu ga akan becus!"ucap saudara lainnya yang ikut tidak suka.
"Awas kamu ya bikin mas kita luka lagi. Kamu tuh ga pantas jadi istri mas Erlan, mas Erlan terlalu sempurna buat kamu."ucap saudara Erlan yang bernama Raisya.
Aku diam tak bergeming. Aku membiarkan mereka mengeluarkan segala isi hatinya karena begitu emosi dan tak rela melihat mas kesayangannya terluka gara-gara melindungi aku.
"Dan perlu kamu tahu ya, sejak awal kita memang ga suka sama kamu. Dan sekarang kita benci sama kamu, kenapa sih mas Erlan tiba-tiba suka sama kamu? Kamu pelet dia?"ucapnya lagi.
"Astagfirullah, kenapa kalian begitu benci sama aku? Memang salahku apa?"ucapku. Aku sebisa mungkin tidak emosi. Aku harus terus sabar, mungkin mereka begitu menyayangi masnya jadi benci sama aku.
"Ckkk kenapa masih tanya sih? Kamu ga punya otak ya. Segen gue, ckk... "
"Raisya, Indah, Anaya, kalian lagi ngapain?" Mas Erlan datang ketika Raisya ingin mengacamku. Lihatlah sekarang bibir mereka terpaksa tersenyum pada mas Erlan.
Alhamdulillah.
"Oh mas Erlan, ini aku lagi ngobrol sama mba Lisa."ucap Raisya sedangkan Indah dan Anaya hanya cengengesan.
"Sayang kamu lagi ngapain? Ini udah malam kenapa masih didapur hmm? Yuk ke kamar."ucap mas Erlan merangkul pinggangku. Oh astaga, aku gugup sekali. Aku sebenarnya sengaja belum ke kamar, aku belum siap memberikan haknya.
"Ah i i iya mas."ucapku menyimpan gelas yang sedari tadi aku pegang.
"Mas duluan ya sayang. Kalian juga tidur gih. Udah larut malam."ucap Mas Erlan pada tiga saudaranya sebelum aku dan mas Erlan beranjak pergi menuju kamar.
Aku tidak tega melihat tangan kanan mas Erlan harus di perban. Sungguh aku merasa bersalah. Seharusnya kita tengah berbahagia. Ini malam Zafaf kita, tapi aku malah merusak kebahagian ini.
"Mas Erlan belum tidur?"tanyaku. Aku dan mas Erlan sedang berada di kamar, sejak pulang dari rumah sakit aku menyuruh mas Erlan tidur kerena memang ini sudah tengah malam.
Mereka harus istirahat karena pasti lelah dengan kejadian heboh tadi. Acara resepsi tadi memang hampir selesai, tapi kami terpaksa menutup acara resepsi itu karena Erlan yang harus segera kerumah sakit.
"Belum, kamu juga kenapa belum tidur? Tidur gih udah malam. Pasti kamu cape kan?"ucap mas Erlan yang masih berbaring menghadap Lisa. Mereka memang sudah berbaring sejak tadi tapi keduanya masih belum terlelap, mungkin karena Erlan merasa sakit dengan tangannya dan mungkin karena Lisa merasa bersalah, dia belum berani bicara banyak dengan suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai dalam Diam
Short StoryRank 1 : #MuslimahSejati (08-03-2019) Rank 1 : #Muslimahindonesia (08-03-2019) Rank 1 : #IndonesiaWattpad (08-03-2019) Rank 2 : #PejuangHijrah (08-03-2019) Rank 3 : #Indahpadawaktunya ...