MDD:11 Antara Bahagia dan Sedih

9.5K 404 4
                                    

Sebelum baca vote dulu yok 😊

Happy reading shalih shalihah ❤
💖Mencintai dalam diam💖

Allah begitu adil ketika hambanya tengah berbahagia. Allah menyelipkan ujian disela-sela kebahagiaan itu. Ujian itu merupakan tuntutan agar hambanya tidak khilaf untuk selalu bersyukur atas kenikmatannya. Dan tuntutan agar hambanya selalu mengingat sang penciptanya dalam keadaan bahagia atau pun sedih.

Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah 'Azza wajalla bila menyenangi suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka Allah. (HR. Tirmidzi).

Rumahku tampak begitu ramai. Para tamu yang menyaksikan ijab kabul tadi tampak sedang menunggu kedatangan sang pengantin pria yang sedang menjemput pengantin wanitanya.

Dengan genggaman serta tuntunan suamiku aku melangkah pelan menuruni anak tangga yang tampak sudah di hias. Lihat saja tangga rumahku saja di hias dengan warna merah muda, bagaimana aku tidak begitu bahagia? Semua dekorasi memakai warna kesukaanku. Anehnya mengapa suamiku setuju saja memakai dekorasi berbunga seperti ini?

Semua pasang mata tertuju padaku yang tengah berjalan menuju tempat ijab kabul tadi untuk menandatangani buku nikah serta memasang cincin.

"MaasyaaAllah Lisa memakai niqob bu?"ucap mamahku pada bundanya Erlan. Bundanya Erlan tersenyum, dia memang sudah tahu tentang niqob itu, anaknya Erlan telah meminta izin padanya. Lantas mereka menyambut kedatangan sepasang pengantin itu.

"Lun, Lisa tambah cantik saja ya apalagi sekarang memakai niqob. MaasyaaAllah aku juga pengen ntar pas nikah memakai niqob seperti Lisa."ucap Dara kagum.

Dara yang tadinya terus memandang sepasang pengantin itu. Kini ia tersadar akan teman di sampingnya, kenapa Luna diam saja? Dara pun menengok ke arah Luna. Yang terlihat, Luna tampak sibuk dengan air matanya dan terdengar isak tangis yang tertahan. Lantas dara tersenyum sambil mengelus bahu luna.

"Hiks hiks.. Dara, sahabat kita begitu beruntung ya. Aku kagum sama dia."ucap Luna sambil berusaha menghapus air matanya sendiri.

"Allah maha baik lun. Allah menghendaki semua doa Lisa selama ini."ucap Dara.

"Udah ah jangan nangis, Lisanya mau pasang cincin tuh, kita harus mengabadikan moment ini. Lebay kamu ih."ucap Dara melangkah meninggalkan Luna.

"Ih dara."

🌸🌸🌸

Tangan gemetarku tampak kesulitan memasang cincin pada jari manis suamiku.
"Astagfirullah tanganku ko gemetar banget ya, dikit lagi nih."
Tiba-tiba tangan kekar suamiku mengenggam sebelah tanganku lalu dia menganggukan kepalanya sambil tersenyum seolah memberi energi padaku agar tidak gugup.

"Nah saatnya mempelai pria mencium istrinya."ucap sang penghulu setelah aku selesai memasang cincin serta mencium punggung tangan suamiku.

Suamiku tampak mendekat dan memperpendek jarak di antara kita. Aku berusaha tidak gugup, rasanya aku ingin pingsan suaminya tampak semakin dekat dan...

Cup

Aku memejamkan mataku merasakan benda kenyal milik suamiku mencium keningku lama. Seluruh tubuhku seketika menegang merasakan seperti tiba-tiba tersengat dan keringat dingin tanganku saat masih di genggam suamiku semakin gemetar, suamiku Erlan tampak makin erat menggenggamnya, seolah sedang menenangkanku.
Semua orang tampak mengabadikan moment romantis ini.

Mencintai dalam Diam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang