"Dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang.”
(At-Taghabun: 14)
🌻Mencintai dalam Diam🌻Sebelum baca klik icon star ⭐👌😊
Happy Reading shalih shalihah
"Tidak!"
"JANGAN!"
"Jangan sentuh istriku."
Brakkk
"Argghhh."
Untuk sekian kalinya Aditya tergugu dan mungkin sudah lelah menahan jantungnya karena terkejut. Tubuh Aditya terbentur dinding lift saat dengan tiba-tiba dan cukup keras seseorang mendorongnya.
Seseorang itu adalah Erlan yang tak lain adalah suami Lisa. Seseorang yang amat Lisa tunggu sejak tadi. Tak membutuhkan waktu lama bagi Erlan saat dirinya sampai di pusat perbelanjaan MD PLAZA kota Bandung bersama Raihan dan Zahra.
Kedatangan mereka di sambut oleh kegaduhan para pengunjung mall yang tengah panik tepat di depan pintu lift lantai 5 dengan beberapa petugas mekanik yang tengah sibuk dan terlihat bekerja keras berusaha membuka pintu lift.
Para petugas mekanik menghela nafas lega saat usahanya berhasil, dan akhirnya pintu lift terbuka, Erlan berusaha menajamkan pandangannya pada korban yang terjebak di lift dengan jarak yang terhalang oleh segerombolan orang-orang yang ikut penasaran, dan untuk detik selanjutnya suara keras Erlan menghentikan aksi kegaduhan orang-orang sekitar. Kaki Erlan melangkah cepat lalu menerobos para petugas keamanan yang tengah menghalangi agar tidak ada kerusuhan.
"Argghhh."
Aditya mengerang kesakitan saat bahunya terbentur cukup keras pada dinding lift."Astagfirullahaladzim."
"Andin! Bangun sayang."Tepat di hadapan Lisa, Erlan segera memangkunya dan segera melangkah keluar dari lift. Para tenaga medis pun segera membantu korban wanita yang lain dan juga membantu Aditya bangkit.
"Sayang bangun!"
Tangan Erlan menepuk-nepuk pelan kedua pipi Lisa namun Lisa masih tak sadarkan diri.
"Minggir! Jangan sentuh istri saya!"Perintah Erlan saat tenaga medis seorang pria menyentuh niqob Lisa. Petugas tersebut bermaksud untuk segera melakukan penanganan, namun Erlan mencegahnya.
"Pak saya akan membantu istri anda bernafas."ujar pria tersebut lalu di tepis oleh Erlan.
"Jangan melihat kesini! Palingkan wajahmu!"Perintah Erlan dengan tegas sebelum memulai aksinya.
Erlan benar-benar panik, tak sempat berpikir lama Erlan segera menyampirkan niqob Lisa lalu sesegera mungkin membantu Lisa bernafas.
"Astaga."Raihan terkejut dengan tindakan Erlan. Raihan paham jika Erlan terlalu cemas sampai-sampai tidak memperhatikan orang sekitar yang terpaku dengan tindakannya yang terkesan tergesa-gesa. Raihan segera melangkah maju lalu menarik Zahra yang tengah mematung.
Cibiran orang sekitar terdengar jelas oleh Raihan maupun Zahra. Erlan terkesan terlalu agresif dan bertindak semaunya tanpa bantuan tenaga medis yang sudah bersedia membantu.
"Tolong jangan melihat kesini! Zahra! Tolong bantu halangi."Suruh Raihan tak sabaran. Raihan dan Zahra menghalangi orang-orang sekitar yang berusaha ingin melihat tindakan Erlan.
"Eh i i iya. Tolong Mas, Mba jangan melihat kesini."Perintah Zahra yang awalnya gugup.
"Lah mba! Mas itu terlalu agresif! Sudah tahu ada tenaga medis, untuk apa bertindak sendiri? Kasihan itu si mbanya, sudah buka saja niqobnya!"Sarkas seorang wanita yang terkesan sebal melihat tindakan Erlan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai dalam Diam
Short StoryRank 1 : #MuslimahSejati (08-03-2019) Rank 1 : #Muslimahindonesia (08-03-2019) Rank 1 : #IndonesiaWattpad (08-03-2019) Rank 2 : #PejuangHijrah (08-03-2019) Rank 3 : #Indahpadawaktunya ...