MDD 39 : Hembusan

7.1K 385 45
                                    

"Sesungguhnya andai kepala seseorang kalian ditusuk dengan jarum yang terbuat dari besi itu lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya."
🌻Mencintai dalam diam🌻

Budayakan klik icon star.. ⭐👌

Happy Reading shalih shalihah... ❤😊

Astagfirullahaladzim

Brakk

Setelah baru beberapa menit Zahra mengamati Erlan yang sejak tadi hanya diam menatap Lisa yang masih memejamkan matanya. Masker oksigen melekat sempurna di mulut Lisa. Dari jarak tak sejauh satu meter Zahra melihat jelas rahang Erlan bergurat dan tampak mengeras.

Sebenarnya sedari tadi Zahra heran dengan tingkah Erlan yang hanya diam menatap Lisa tanpa menyentuhnya. Biasanya Erlan paling posesif terhadap Lisa namun kali ini berbeda Erlan seperti tak berani menyentuh istrinya sendiri.

Zahra masih menatap lekat Erlan sedetik setelahnya, "Astagfirullahaladzim."Zahra salah tingkah dan refleks berbalik badan namun saking terkejutnya dia menabrak pintu saat terlalu panik.

Manik mata Lisa tertangkap jelas oleh Erlan dan Lisa pun hanya bisa menatap Erlan dengan lemas"rupanya hanya ini ya cara terampuh menyadarkan kamu."Erlan mengulum senyum melihat kerjaban mata Lisa.

"Biarkan maskernya membantu kamu bernapas sayang."Erlan kembali memasangkan masker oksigennya pada Lisa namun Lisa malah melepas lalu menggelengkan kepala, menolak perintah Erlan.

Cup

Ah jadi ini yang di maksud Erlan. Erlan tak hanya mengecup bibir Lisa, namun tujuan Erlan ingin membantu istrinya bernapas jika tidak menuruti perintahnya.

"Sepertinya kamu lebih suka mas melakukan ini ya?"Goda Erlan memainkan alisnya sedangkan Lisa di buat heran dengan tindakan suaminya di jarak sedekat ini.

"A a aku tidak suka memakai masker ini mas ta ta tapi bu bu kan--"Erlan tak membiarkan Lisa bersusah payah bicara Erlan malah kembali melakukannya untuk ketiga kalinya.

"Berarti kamu suka Mas melakukannya."Lisa hanya menatap Erlan tak percaya setelah Erlan mengakhiri tindakannya namun tangannya masih mengelus pipi lembut Lisa.

"Diam, jangan di lepas. Dan jangan menolak perintah Mas."Perintah Erlan dengan lembut sambil kembali memasang masker oksigen ke mulut Lisa sambil memperingatinya dengan tatapan matanya yang menuntut dan Lisa pun hanya diam menurut.

"Huh Alhamdulillah akhirnya kamu baik-baik saja."Erlan menghembuskan napas lega sambil mendudukkan dirinya di kursi dekat brankar Lisa. Erlan menghela nafas lega karena tindakannya menyelamatkan Lisa dari reaksi yang tidak-tidak setelah nantinya sadar tanpa dipancing oleh Erlan.

Jadi ini alasan Erlan sejak tadi hanya menatap Lisa yang masih belum sadarkan diri. Jadi Erlan tidak ingin Lisa mengingat kejadian buruk yang menimpanya setelah beberapa jam yang lalu jadi Erlan melakukan tindakan ini agar ingatan Lisa malah tertuju padanya.

"Kamu mau Mas cium lagi? Tanya Erlan setelah melihat Lisa diam-diam berusaha melepaskan maskernya. Lisa pikir Erlan sedang melamun sambil menatapnya ternyata Erlan sengaja diam sambil terus menatap Lisa padahal Lisa merasa risih karena terus di pandangi. Apalagi Lisa ingin sekali angkat bicara karena maskernya menyulitkan untuk bicara.

Erlan bangkit dari duduknya lalu tangannya berniat melepas makser yang Lisa kenakan namun Lisa menahan maskernya agar tidak terlepas.

Erlan diam dengan reaksi Lisa, "bukannya kamu tidak suka memakai masker? Mas mau bantu melepasnya lalu membantu kamu bernapas itu kan mau kamu?"Erlan terus saja menggoda Lisa dan bibirnya pun tak lepas mengulum senyum sedangkan Lisa masih heran dibuatnya.

Mencintai dalam Diam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang