MDD : 31 One Day Special

6.5K 343 17
                                    

"Ternyata aku terlalu lama larut dalam kesedihan, saat ini waktunya berjanji pada diri sendiri, jika sebesar apapun masalahnya aku harus tetap bahagia."

Happy reading shalih shalihah 🤗
Sebelum baca vote dulu yok 😊
Jangan menjadi silent readers ya? 😊
Ayo jadi salah satu readers setia MDD 😊

"Mas si si siapa itu mas?"

"Kenapa mas pulang dengan wanita itu?"

Wanita itu tersenyum pada Lisa, Lisa heran dengan senyuman itu, apa maksud dari senyuman itu?

"Tidak! Tidak! Aku harus berkhusnuzon."

Erlan melepaskan pelukannya lalu mengalihkan pandangannya pada sosok wanita di hadapannya, "dia adalah Zahra."

"Zahra?"

Wanita berparas manis itu pun kemudian mendekat, "saya Zahra, calon istri mas--"

"Astagfirullahaladzim."pekik Erlan saat tubuh mungil Lisa terhuyung lalu dengan sigapnya tangan Erlan mendekapnya.

Belum sempat Zahra menyelesaikan perkataannya ia tak kalah terkejut melihat Lisa tiba-tiba pingsan, "Astagfirullahaladzim." Dengan antusias Zahra mengikuti langkah Erlan yang tengah memangku tubuh Lisa.

🌸🌸🌸

"Ya Ukhty jika wanita itu datang di kehidupan nyatamu, ingat! Jangan bersuudzon! Dengarkanlah terlebih dahulu perkataan suamimu, berkhusnuzonlah. Sesungguhnya Allah maha mengetahui segalanya."

"Ya Ukhty jika kau masih larut dalam kesedihanmu, lalu kau masih belum taat pada suamimu, tidak menutup kemungkinan Allah mempertemukan suamimu dengan wanita mulia itu."

"Tidak! Jangan!"

Lisa berteriak saat mimpi itu kembali hadir, lantas ia beristigfar lalu mengatur nafasnya yang semakin memburu.

"Kenapa?"Dengan cemasnya Erlan menangkup wajah manis Lisa.

Tubuh mungilnya kini memeluk erat tubuh kekar Erlan, "mas aku janji aku akan taat padamu mas. Jangan tinggalin aku ya mas."

Erlan mengangguk cepat, "sudah sayang jangan menangis. Mas ada di sini bersamamu."

Beberapa menit kemudian pelukan mereka terlepas, "mas kita dimana? Ko di mobil?"Lisa baru sadar jika dirinya tengah berada di mobil. Ia juga tersadar dengan gamis yang di pakainya.

"Kenapa pakai gamis? Bukankah aku masih pakai piyama?"

"Mas mau bawa aku kemana?"tanya Lisa lagi bingung, pandangannya pun kini menelusuri keluar jendala mobil.

"Honeymoon."Bisik Erlan mendekat lalu dengan manjanya memeluk Lisa, bersandar di bahu kecilnya lalu kepalanya di posisikan dengan nyaman di cerukan leher istrinya.

"Honeymoon? Mas Erlan ngajak aku honeymoon?"

Lisa bergidik geli saat Erlan menatapnya dengan smirk menggodanya, "Mas?"gumam Lisa heran dengan tingkah Erlan yang tiba-tiba manja.

"Hmm."Erlan memejamkan matanya saat pelukannya semakin ia eratkan, jarinya ia tautkan dengan jari lentik milik Lisa.

"Kita mau kemana?"Lisa kembali bertanya saat degup jantungnya semakin memuncak saat Erlan begitu dekat dengannya.

Mencintai dalam Diam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang