MDD : 17 Kepercayaan

5.9K 304 0
                                    

Jangan dekati fitnah jika sedang membara dan jangan menghadapinya bila sedang timbul, bersabarlah bila fitnah datang menimpa.
(HR. Ath-Thabrani)

Sebelum baca vote dulu yok 😊

Happy reading shalih shalihah
Mencintai dalam diam

Letupan jantung Erlan berdegup kencang tak karuhan. Wajah lusuhnya tampak kebingungan. Dengan penampilan yang hanya memakai kaos hitam dengan celana jeans ia melesat pergi ke hotel KingStar setelah mendapat kabar dari Abizar, dan sekarang sudah di depan kamar hotel yang menunjukkan keberadaan istrinya

Dengan raut penasaran ia memutarkan knop pintu kamar hotel itu. Perasaannya begitu bimbang berkecamuk menjadi satu antara perasaan lega, takut dan begitu khawatir.

Ceklek

Mata elang si pangeran dingin membulat sempurna. Tubuh Erlan diam mematung, pandangannya terkunci pada sosok wanita yang dicarinya tidur dengan nyaman bersama seorang pria asing yang hanya bertelanjang dada. 

Astagfirullah

Apa ini ?

Brengsek

Tidak mungkin dia mengkhianatiku

Aku begitu kalut mengkhawatirkan keadaannya, tapi apa ini ?
Dengan nyaman dia tidur dengan pria lain

Niqob
Niqobnya ia kemanakan?
Apakah dia benar istriku?

Tidak mungkin... Tidak mungkin istriku mengkhianatiku

Rasanya sulit dipercaya melihat kejadian menyesakkan ini

Kepalan tangan serta amarah seorang Erlan meluap-luap dengan langkah penuh emosi ia lantas menarik seorang pria yang dengan nyamannya tidur dengan istrinya.

"Bangun brengsek!"teriak Erlan menarik paksa pria itu.

Bugh bugh bugh

Dengan emosi yang semakin tak terbendung. Erlan terus menghujami pria itu dengan pukulannya. Dia begitu terlihat tidak rela melihat pria itu tidur seranjang dengan istrinya.

Pria itu terhuyung dengan raut terkejutnya, "Brengsek lo siapa tiba-tiba mukul gue?"ucap pria itu yang sudah terduduk lemas disudut pojok kamar itu sambil memegangi sudut bibirnya yang memar.

"Ahh.."

Wanita itu terbangun, tidurnya tersentak karena mendengar kegaduhan. Pandangannya terkunci pada seorang pria yang tengah membabi buta pria yang tengah ditindihnya dengan terus menghujaminya dengan pukulan.

Apa yang terjadi?
Mas Erlan? Alhamdulillah akhirnya kamu datang juga

Astagfirullah kenapa dia mukulin pria itu? Pria itu siapa?

"Mas Erlan hentikan!"ucapku dengan suara serak, tenggorokanku begitu kering rasanya haus sekali.

Kepalaku juga berdenyut tak karuhan ingatanku terngiang akan perkataan Farisya yang ingin membuat Erlan membenciku. Tapi bukankah mba Farisya bilang jika dia sudah menyerah? Buktinya dia melepaskan ikatanku lalu memberiku makan dan setelah itu aku merasa kepalaku pusing dan berat sekali, rasa kantukpun menyerang mataku, ntah apa yang sudah terjadi. Semuanya pasti rencana Farisya, astagfirullah dia begitu licik.

"Brengsek lo apain istri gue? Beraninya lo sentuh istri gue?"ucap Erlan, rahang kerasnya menampakkan gurutan emosi yang tertahan. Ingin rasanya dia menghabisi pria brengsek itu.

Mencintai dalam Diam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang