MDD 40 : I Promise

9.9K 350 59
                                    

Sebelumnya vote dulu yokk... ⭐

Happy Reading shalih shalihah... 😊

Mencintai dalam Diam... 😊💖

🌻🌻🌻

Saat ini Lisa tengah menatap Erlan yang tengah tidur di hadapannya. Tangan mungilnya melepas masker oksigen yang melekat di mulutnya. Lisa sadar jika ruangan yang tengah ia tiduri ini bukanlah ruangan ngeri yang penuh bau obat-obatan serta suasana tak nyaman itu melainkan kamar bernuasa pink miliknya. 

Napas Lisa kini mulai teratur, ia mulai tenang dan aman apalagi Erlan berada di sisinya. Tatapannya kini teralih kembali pada Erlan yang masih tidur menghadapnya.

Flashback on

"Mas aku ingin pulang! Aku tidak suka berada di ruangan ini! Bawa aku pulang mas."Lisa menarik dirinya saat ia rasa sudah cukup dengan napas buatan dari suaminya lalu ia segera memeluk dan memohon pada Erlan.

"Kita pindah rumah sakit saja ya sayang, kamu masih butuh bantuan dokter."Ujar Erlan menenangkan Lisa yang tengah panik ingin pulang.

"Tidak Mas, aku ingin pulang. Aku baik-baik saja. Aku tidak sakit dan aku tidak butuh bantuan dokter."Tutur Lisa dengan penuh penekanan, pelukannya malah semakin ia eratkan. Lisa seperti tengah takut dan tak ingin lepas dari Erlan.

Posisi mereka saat ini tepat di luar dekat pintu ruangan IGD yang masih dalam situasi gelap. Sedangkan di dalam ruangan IGD masih terdapat Arum dan Aditya yang mungkin tengah bertengkar.

Posisi Lisa saat ini duduk di lantai sambil memeluk erat Erlan yang tengah berjongkok. "Mas kenapa diam saja? Mas dengar aku kan? Aku ingin pulang."Erlan kewalahan dengan kondisi Lisa yang panik dan semakin membuatnya cemas.

"Sayang kamu tidak boleh panik. Mas ada bersamamu."Erlan berniat melepas pelukannya namun nihil Lisa melekat tanpa jarak sedikitpun.

"Tidak! Mas bohong! Tadi mas meninggalkan aku, aku takut mas tadi pria itu memelukku. Aku takut berada disini sebaiknya kita pulang mas."Lisa terus saja menuturkan keinginannya, Lisa sadar jika dirinya tengah kesulitan bernapas namun rasa takutnya melebihi kesulitannya.

"Oke kita pulang ke hotel tapi kam--"

"Aku tidak ingin pulang ke hotel, aku ingin pulang ke rumah mamah di Jakarta bukan di hotel Mas."Lisa dengan cepat memotong ucapan Erlan yang belum selesai.

"Rumah mamah?"

"Sekarang juga?"

Erlan tercengang mendengar permintaan Lisa, mana mungkin mereka pulang dengan kondisi Lisa yang lemah. Keluarga Lisa pasti akan panik.

"Kamu pikir mas akan menuruti keinginan kamu saat kondisi kamu lemah seperti ini? Sebaiknya kita pulang ke hotel saja ya sayang, Kamu istirahat malam ini, besok kita pulang ke Jakarta, bagaimana?"Tanya Erlan menarik pelan bahu Lisa agar melepas pelukannya dan melihat wajah Lisa memastikan tatapan matanya. Namun Lisa tak kunjung melepasnya dan hanya diam tanpa menjawab pertanyaan Erlan.

"Mas aku lelah."Tutur Lisa di sela paniknya dan lingkaran erat tangannya di bahu Erlan mulai mengendur.

"Astagfirullahaladzim, kita pulang sekarang."

Flashback end

"Kenapa aku selalu membuatnya cemas?"Lisa menghembuskan napasnya karena menyesal,"maafkan aku Mas."

Mencintai dalam Diam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang