MDD : 33 Tabir Asmara

6.8K 350 27
                                    

"Lisa Andin Rahmawati
Percayalah
Kaulah penyejuk hatiku
Jiwaku merasa tentram serta damai setelah bibir mungilmu berucap dengan begitu lembut
Percayalah kau telah miliki hatiku seutuhnya"
💖Mencintai dalam Diam💖

Sebelum baca vote dulu yokk
Happy reading shalih shalihah😊🤗

Allah
Aku bahagia dengan kenikmatan ini

Allah
Hatiku berdesir kala melihat tawa bahagianya

Allah
Aku sudah berusaha taat pada suamiku

Aku berusaha mengikuti arah bagaimana dia membuatku bahagia

Meskipun jauh di lubuk hatiku yang paling dalam ada sesuatu yang begitu mengganjal, ntah apa itu?
Yang jelas aku menunggu semuanya terungkap

Allah
Engkau maha mengetahui segalanya
Tolong segera ungkapkan segala kekeliruan ini
Aku akan setia menunggu kebenaran itu terungkap

Shalaatullaah Salaamullaah
‘Alaa Thaaha Rasuulillaah
Shalaatullaah Salaamullah
‘Alaa Yaa Siin Habiibillaah

Tawassalnaa Bibismillaah
Wabil Haadi Rasuulillaah
Wakulli Mujaahidin Lillaah
Bi Ahlil Badri Yaa Allaah

Ya illahi...
Inikah yang Engkau sebut Bidadari surgaku? Kau telah titipkan wanita shalihah ini untuk hamba
Hamba menyukai akhlaknya Ya rabb
Izinkan hamba untuk selalu menjaganya

Pejaman mata Erlan begitu tenang dan damai, batinnya terus berucap syukur saat suara lantunan shalawat indah menyapanya.

llaahi Sallimil Ummah
Minal Aafaati Wanniqmah 
Wamin Hammin Wamin Ghummah
Bi Ahlil Badri Yaa Allaah

"MaasyaaAllah sayang, mas suka suara indah kamu."Pejaman mata Erlan terbuka saat lantunan shalawat terhenti.

Semburat merah terpangpang jelas di pipi chubby milik Lisa kini rona merahnya tak dapat di sembunyikan lagi dari mata Erlan.

Tangan yang sejak tadi bertautan kini terlepas kini tangan Erlan bebas menyentuh pipi merah Lisa tanpa penutup apapun. Erlan seperti baru pertama kali melihat semburat merah dari wajah istrinya.

Mata mereka kini saling beradu,"mas juga suka dengan rona wajahmu ini, cantik, bikin mas gemas."celetuk Erlan. Dan seperti biasa Lisa gugup dan mulai gusar menormalkan degupan jantung. Mata Lisa terkunci oleh wajah tampan Erlan yang berada di pangkuannya, tepatnya saat pahanya dijadikan alas bantal oleh Erlan.

Mereka kini sudah rapi dengan piyama tidurnya bersiap untuk tidur, namun Erlan meregek manja ingin mendengar Lantunan shalawat dari istrinya sebagai penghantar tidurnya. Erlan menuntut
agar setiap malam Lisa bersholawat sebelum mereka tidur. Dan Lisa pun mengiyakannya, ia begitu sumringah karena dengan cara sederhananya mampu membuat Erlan bahagia bersamanya.

"Mas, bolehkah aku bertanya?"ujar Lisa saat mata Erlan di bawah sana terus saja memandangnya.

"Silahkan."Tangan Erlan kini terlipat di dadanya, matanya tetap memandang Lisa namun kini pandangan terlihat lebih serius.

"Apakah tidak ada yang ingin mas jelaskan padaku?"ujar Lisa dengan nada ragunya. Ntahlah mengapa Lisa ragu, mungkin ia sudah jengah dan tidak sabar ingin mengetahui kebenarannya.

Mencintai dalam Diam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang