Hari ini 6D masih sibuk latihan. Mereka sudah berangkat dari tadi setelah selesai sarapan. Bahkan setelah sarapan sampai 6D berangkat, Renjun belum bicara apapun padaku. Berpamitan pun tidak. Setidaknya berpamitan dengan Ibkar seperti teman-temannya sebelum keluar dari dorm.Aku tidak tahu kenapa masih kesal. Ingin marah sekali tapi ada Ibkar. Renjun belum tahu saja seperti apa aku ketika marah. Saat ini aku sedang menonton TV di ruang tengaj dorm. Sudah lama juga aku tidak kembali ke apartmen. Aku rasa apartmen akan sangat kotor berdebu jika aku tidak membersihkannya.
Untuk itu aku beranjak menuju ke kamar karena aku akan pergi ke apartmen untuk sekedar membersihkannya. Aku mengajak Ibkar untuk ikut denganku. Dia menurut dan aku menggendongnya menuju ke apartmen.
Tak butuh waktu lama. Saat ini aku sudah sampai di depan apartmen ku. Aku segera menekan passwordnya dan masuk. Ibkar terlihat sangat senang saat masuk ke apartmen. Mungkin karena beberapa mainannya tidak ia bawa ke dorm jadi dia merindukan mainannya itu. Terbukti dari pergerakannya membuka lemari mainannya.
Sementara Ibkar sibuk dengan mainannya, aku mulai bergerak untuk merapikan dan membersihkan apartmen. Aku membersihkan setiap ruangan mulai dari dapur terlebih dahulu dan ke ruangan-ruangan selanjutnya.
Sampai pada ruangan dimana Ibkar bermain. Aku melihat dia sangat asyik sampai tidak sadar dengan kedatanganku.
"Sail, kamu mainnya di sofa ya.. Eomma harus bersihin ruangan ini dulu." Ucapku.
Ibkar yang baik pun menuruti ucapanku. Dia pergi ke ruang tengah dan bermain di sofa ruang tengah dengan asyik seperti tadi.
Aku senang dia sudah tidak memikirkan hal tadi pagi ketika aku dan Renjun bertengkar. Dia masih kecil belum saatnya dia tahu masalah seperti ini.
Setelah semuanya rapi, tentu saja aku lelah. Aku pun mendudukkan diriku di sofa di samping Ibkar. Aku kembali tersenyum saat melihat anakku yang sibuk bermain.
Author
Mungkin karena lelah, (y/n) pun tertidur di sofa dengan posisi duduk. Nafasnya sangat cepat menandakan dia lelah. Ibkar yang menyadari ibunya tertidur di belakangnya, dia mendekati tubuh ibunya.
"Eomma pasti sangat lelah." Gumamnya sambil memandangi wajah ibunya yang tidur dengan damai.
Ibkar mengalihkan atensinya pada suara ponsel di meja. Itu ponsel milik ibunya. Dia segera mengambilnya. Ada seseorang yang menelvon.
Dia belum bisa membaca, tapi dia sudah tahu caranya mengangkat panggilan. Karena dia sering melakukannya ketika mendapat telvon dari ayahnya, tentu saja dengan (y/n) yang mengajarinya.
"Yeoboseyo." Ucapnya.
Ibkar tersenyum saat suara seseorang di ponsel terdengar di telinganya. Kemudian dia sedikit melirik ibunya yang masih terlelap. Dan dia tersenyum lagi.
"Baiklah, Noona. Sail tunggu di apartmen. Saat ini Sail di apartmen tidak di dorm." Ucapnya sebelum akhirnya memutuskan panggilannya.
Ibkar menaruh ponsel milik (y/n) di meja. Dia kembali sibuk dengan mainannya. Tapi dia menurunkan mainannya ke lantai. Mungkin supaya tidak mengganggu (y/n) yang kelelahan.
Ting... Tong... Ting... Tong...
Ibkar tersenyum. Dia segera bangkit dan berlari kecil menuju pintu utama saat mendengar bel apartmen berbunyi. Tak lama dia kembali bersama seorang gadis remaja yang cantik.
"Eomma sangat lelah, Noona. Jadi dia tertidur di sofa." Ucap Ibkar pada gadis itu.
"Ya sudah. Ibkar mainnya di lantai saja. Supaya Eomma tidak terganggu."
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] After Wedding | Renjun •°• Wo Ai Ni 2
RomanceWo Ai Ni 2 ~ After Wedding LuthfiyL Comeback Again, Readernim... 25 November 2018 - 15 Mei 2020