Back to Indonesia

404 25 5
                                    

Ada yang rindu dengan ff ini?

Haha harusnya chapter kemarin ya aku tanya kek gini

Gak papa, Check it out

®®®

Sudah sekitar 3 bulan aku di Korea. Meninggalkan Ibkar di Jakarta bersama orang tuaku. Dan aku berencana untuk ke Jakarta besok pagi. Malam ini, aku tengah bersiap-siap merapikan barang-barangku dan barang-barang milik Yara, dibantu oleh Renjun dan 6D.

Tidak perlu dijelaskan lebih panjang, 6D tengah bersedih karena harus berpisah denganku lagi. Tapi mereka mencoba menahan untuk tidak menangis. Hanya saja sedari tadi Renjun hanya diam saja. Jika aku bertanya, dia hanya bergumam sebagai jawabannya.

Setelah beberapa menit, akhirnya usai, 6D kembali ke kamar masing-masing, tersisa lah aku dan Renjun yang terduduk di ranjang tanpa ada sedikitpun suara.

"Njun, kamu marah?" Tanyaku pelan. Renjun sedikit melirik ke arahku, tapi kemudian kembali pada aktifitasnya yang melamun saja sedari tadi.
"Njun, kamu kenapa sih?" Tanyaku sedikit kesal karena diabaikan. Bahkan aku sampai menggoyangkan lengan Renjun supaya dia mau menjawab.

"Tidur yuk." Sahutnya kemudian merebahkan tubuhnya membelakangiku.

Aku yang kesal karena lagi-lagi diabaikan, menggertakkan gigi-gigiku dan menyibak selimut yang membungkus tubuhku serta Renjun dengan kasar. Kemudian turun dari ranjang.

"Aku mau pergi besok bukannya dibaikin malah dicuekin. Ya udah, aku berangkat sekarang aja." Ucapku lirih sambil melangkah mendekati ranjang kecil Yara.

Aku tidak berharap Renjun mengejarku dan menahanku untuk tidak pergi. Aku sudah terlanjur kesal padanya. Walau aku tahu sekarang sudah tidak ada jadwal penerbangan, tapi setidaknya aku ingin menjauh dari Renjun.

Blam

®®®

"Noona, mau kemana?" Tanya Jisung saat melihat (y/n) keluar dari kamar sambil menggendong Yara serta membawa tas besarnya, dan menutup pintu kamarnya dengan kasar.

(Y/n) hanya diam tidak berniat menyahut pertanyaan Jisung, dia terus berjalan tanpa menatap ke arah Jisung sama sekali.

"Hyeong, Jeno Hyeong." Suara Jisung memanggil Jeno yang kebetulan keluar dari kamar. Jeno yang sepertinya sudah mengantuk hanya menggumam sebagai jawabannya.

"Noona keluar dari rumah membawa Yara dan barang-barangnya."

Mata Jeno yang tadinya sudah tenggelam kini terbuka lebar.
"Mwo?" Teriak Jeno dan memutar kepalanya kearah pintu dorm yang baru saja tertutup oleh (y/n).

Jeno dengan segera berlari keluar dorm bertujuan mengejar (y/n). Sedangkan Jisung berlari masuk kamar Renjun.

"Ya!! Eodiga?" Tanya Jeno pada (y/n), yang dibalas dengan langkah cepat oleh wanita itu.
"Ya ya." Dan Jeno berhasil menangkap lengan (y/n).

"Kau tidak perlu mengkhawatirkan aku, Jeno. Renjun selaku suamiku saja tidak khawatir padaku." Ucap (y/n).

"Kau salah. Renjun pasti sangat khawatir jika kau seperti ini. Ada apa denganmu? Kenapa kau jadi lebih sering emosi seperti ini?" Tanya Jeno.

[End] After Wedding | Renjun •°• Wo Ai Ni 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang