After Wedding #13

569 66 1
                                    

Renjun masih tetap menggenggam tanganku erat menghentikan langkahku supaya tidak bisa keluar dari dorm.

Melihat ini tentu saja aku tidak tega. Bahkan Renjun sudah sesenggukan sama sepertiku yang juga masih sesenggukan.

Seharusnya memang aku tidak marah pada Renjun karena memang dia tidak bersalah. Tapi melihat apa yang Min Young lakukan pada Renjun membuatku benar-benar kesal. Dan aku akan ke Jakarta juga hanya untuk menenangkan pikiranku saja.

Aku tidak bisa menghitung sudah keberapa kalinya hatiku tersakiti karena Renjun. Sebelum Min Young datang pun Renjun sudah pernah seperti ini.

Flashback

Beberapa hari sebelum hari natal.

6D baru saja pulang pukul 8 malam. Tapi mereka pulang tanpa Renjun. Aku tidak bertanya pada mereka karena aku bisa melihat sangat lelah. Terbukti dari pergerakan mereka yang langsung masuk kedalam kamar.

Aku menunggu Renjun di ruang tamu. Supaya nanti ketika Renjun datang aku bisa segera mendekatinya. Aku tahu pasti dia sangat lelah. Tapi kenapa dia tidak pulang bersama yang lainnya?

Ting... Tong...

Aku mengernyit mendengar bel dari pintu utama dorm. Aku berpikir itu bukan Renjun karena jika itu Renjun dia tidak perlu menekan bel.

Aku pun dengan segera bangkit dari dudukku dan mendekati pintu utama. Perlahan aku pun membuka pintunya.

Aku tertegun mendapati Renjun yang dalam keadaan mabuk. Dengan seorang wanita yang memapahnya.

"Eh, (y/n)-ssi." Ucapnya menyapaku. Wanita itu tidak mabuk seperti Renjun. Dia hanya mengantarkan Renjun ke dorm yang dalam keadaan mabuk.

Wanita itu melangkah masuk kedalam dorm melewatiku. Menidurkan tubuh Renjun di sofa ruang tamu. Setelah itu dia mengusap rambut Renjun hingga membuat dahi Renjun terlihat.

Wanita itu memutar kepalanya melihat kearahku. Dia menatapku. Entah ini hanya perasaanku saja atau memang wanita itu tersenyum sarkas kearahku.

Kemudian dia menatap Renjun sebentar dan setelah itu berjalan kearahku. Ku pikir dia akan keluar karena saat ini aku masih berdiri di dekat pintu utama.

Tapi ternyata dia berhenti di sampingku.

"Renjun itu butuh kebahagiaan. Jika kau tidak mampu membuatnya bahagia lebih baik tinggalkan saja."

Aku menatap kearah wanita itu sambil menggertakan gigi-gigiku kesal.

"Kau tahu apa tentang aku dan Renjun? Jika kau tidak tahu leb-"

"Jangan khawatir, Nyonya Huang. Aku tidak akan merebut Renjun darimu. Tapi jika kau masih belum bisa memberinya kebahagiaan, aku akan bertindak." Ucapnya memotong ucapanku. Setelah itu, dia benar-benar pergi dari dorm.

Sungguh. Apa ini?

Ada hubungan apa antara Renjun dengan wanita itu?

Aku tidak tahu siapa wanita itu. Tapi tiba-tiba dia datang bersama Renjun yang keadaannya seperti ini. Kemudian dia mengatakan sesuatu yang membuatku sedikit kesal. Tidak. Bukan hanya sedikit. Aku benar-benar kesal.

Apa Renjun dan wanita itu sering bertemu?

Dan apa maksudnya Renjun butuh kebahagiaan? Apa selama ini Renjun tidak bahagia? Apa maksudnya ini?

Dadaku seketika sesak. Aku menunduk. Tanpa ku duga air mataku mengalir begitu saja mengingat kata-kata wanita itu.

"Nghh..."

[End] After Wedding | Renjun •°• Wo Ai Ni 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang