The Problem II

394 40 5
                                    

Happy Reading





Sudah 5 hari aku sakit. Bahkan semua pekerjaan rumah tidak aku kerjakan. Rasanya untuk bangun dari tempat tidur saja sulit. Perutku serasa melilit. Kakiku tidak kuat menapak di lantai.

Dalam keadaan seperti ini aku kadang bersyukur karena Ibkar sedang berlibur di China. Aku jadi bisa istirahat. Tetapi di lain sisi aku merasa seperti hidup sendirian. Di saat aku sakit seperti ini tidak ada yang mengurusku.

Aku keluar dari kamar jika aku merasa lapar. Dan sudah memasuki waktu sholat. Aku berwudhu di kamar mandi, tapi aku sholat di tempat tidur sambil duduk menyandarkan punggungku di headboard.

Aku tidak akan khawatir ada seseorang yang akan datang. Karena jika 6D sedang aktifitas seperti ini, tidak akan ada orang yang datang.

Pesan Renjun waktu itu mengatakan kalau 6D akan berlibur selama 3 hari. Tapi ini sudah 5 hari sejak hari itu, mereka tidak juga pulang.

Klung

Notif ponselku berbunyi. Aku meraih ponsel yang ada di nakas dengan susah payah, karena posisiku tidur.

"Kuota 4 Gb Anda sudah aktif. Berlaku sampai tanggal xx/xx/xx. Silahkan cek di xxxx."

Klung

"Sayang, aku udah isi paket kamu. Maaf, aku baru akan pulang 3 hari lagi."

"Aku sayang kamu."

Sekali lagi aku menghela napas. Sudahlah. Lagipula sudah biasa aku ditinggal berhari-hari berminggu-minggu. Bahkan pernah berbulan-bulan. Tapi entah kenapa rasanya kali ini aku ingin marah karena ditinggal selama 2 minggu lebih.

Menatap pesan dari Renjun sekilas. Jari-jariku mulai bergerak di atas benda tipis itu, membalas pesan dari Renjun.

"Iya, aku tahu.
Jangan sampe kecape'an.
Jangan lupa makan.
Istirahat yang cukup."

"Aku juga sayang
sama kamu."

Tidak ada balasan dari Renjun. Mungkin dia sudah kembali sibuk dengan aktifitasnya.

Aku benar-benar kesepian sekarang. Aku justru berharap Ibkar pulang hari ini. Tapi aku tidak tahu kapan Ibkar pulang. Eomma juga tidak memberi kabar sama sekali.

Anak dan suamiku sedang berlibur masing-masing. Tapi aku hanya berdiam diri di atas tempat tidur menahan nyeri di perutku. Semoga sakit perutku itu hanya sakit perut yang wajar. Tidak akan membahayakan kandunganku. Yah, semoga saja.

~~oOo~~

"Hah... Akhirnya kita bisa pulang juga."

Desahan lelah terdengar dari bibir 6D. Hari ini mereka baru saja menyelesaikan aktifitas padatnya. Dan malam ini juga mereka akan terbang ke Korea.

Sudah 2 minggu tepatnya mereka di Singapura. Mereka sangat lelah. Mereka ingin segera sampai di dorm dan tidur di kamar sampai pagi, bahkan sampai siang.

Renjun sedari tadi sibuk dengan ponselnya. Wajahnya tampak ceria beberapa saat setelah melihat pesan yang masuk kedalam ponselnya.

"Iya, aku tahu.
Jangan sampe kecape'an.
Jangan lupa makan.
Istirahat yang cukup."

~~oOo~~

[End] After Wedding | Renjun •°• Wo Ai Ni 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang