Hari ini aku dan Ibkar sudah berada di TPQ. Ditemani oleh ibuku. Ibkar berada di pangkuannya.Sudah banyak para ibu-ibu yang muda maupun yang sudah tua, mendaftarkan anak-anak mereka di TPQ ini.
Anak-anak mereka sama seperti Ibkar. Masih malu-malu dan duduk di pangkuan orang tuanya masing-masing. Kami tengah menunggu giliran di panggil nama anak-anak kami.
Sebelumnya, anak kami sudah diterima masuk ke TPQ. Hari ini hanya daftar ulang saja.
Tiba-tiba ada seorang anak kecil perempuan berjalan kearahku. Dia tampak cantik dengan senyuman malu-malunya.
"Tante." Ucapnya padaku.
"Iya?"
"Aku mau ajak anak tante main. Ayo main di sana." Ucapnya lagi.
Aku tersenyum. Dia ingin berkenalan dengan putraku ternyata. Baiklah. Supaya Ibkar cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya.
"Huang Saila Ibkar."
Aku baru saja akan menyuruh Ibkar bermain dengan gadia kecil itu. Tapi ibu Ustazah sudah menyebut nama Ibkar. Dan Ibkar harus masuk bersamaku."
"Hmm... Kayaknya Ibkar harus masuk dulu. Kamu main dulu sana, nanti Ibkar nyusul. Nama kamu siapa?" Tanyaku lembut padanya.
"Aku Indah, Tante. Ya udah, aku disana ya. Nanti kamu kesana." Ucapnya pada Ibkar yang masih ragu-ragu. Kemudian berlari pergi dari hadapan kami.
Aku membawa Ibkar masuk kedalam ruangan.
"Assalamu'alaikum." Ucapku. Dan segera dijawab oleh ustazah yang ada di sana.
"Loh? Mbak (y/n)?"
"Iya, Bu. Saya mendaftarkan anak saya di sini." Jawabku.
"Anak mbak? Kita gak pernah tahu kabar tentang mbak. Kok tiba-tiba udah bawa anak aja. Mbak kemana aja?"
Aku tersenyum kecil. "Saya ikut suami saya, Bu."
Ustazah itu adalah guruku waktu aku masih sekolah di sini.
Kami memgobrol kecil, random. Dan akhirnya membicarakan mengenai daftar ulang Ibkar.
Biaya yang harus kami bayar untuk seragam, kitab jilid, dan biaya operasional sekolah lainnya. Dan Ibkar akan mulai sekolah di hari Sabtu yang akan datang. Karena sekolah TPQ itu libur pada hari Jum'at, jadi supaya tidak tanggung, sekalian hari Sabtu saja dimulai masuk sekolahnya.
Setelah beberapa menit, aku dan Ibkar pun keluar. Dengan sebelumnya bersalaman dengan beberapa Ustazah.
Setelah itu aku mencari gadis kecil bernama Indah tadi.
"Ibkar, sini!!"
"Ah, itu Indah. Ayo main." Ucapku.
Ibkar masih malu-malu. Tapi aku tetap membawanya kesana. Lagipula bukan hanya Indah disana, sudah banyak anak-anak lain yang juga sedang asik bermain.
"Temen-temen, kenalin ini Ibkar." Ucap Indah.
"Hai, Ibkar." Sapa anak-anak lainnya.
"Annyeong ha-"
"Sail." Ibkar menengok kearahku saat mendengar panggilanku.
"Jangan bicara dengan bahasa Korea. Bicara dengan bahasa Indonesia saja, seperti bicara dengan Nenek dan Kakek.""Wae, Eomma?" Tanyanya.
"Mereka kan orang Indonesia asli. Jadi tidak bisa bahasa Korea." Ibkar mengangguk.
"Hai, aku Ibkar." Ucapnya pada teman-temannya.
"Ibkar, sini main."
Dan akhirnya Ibkar mau bermain dengan teman-temannya. Aku dan ibuku tersenyum melihatnya cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] After Wedding | Renjun •°• Wo Ai Ni 2
RomanceWo Ai Ni 2 ~ After Wedding LuthfiyL Comeback Again, Readernim... 25 November 2018 - 15 Mei 2020