Ulang Tahun

411 37 4
                                    

Warning 18+

~oOo~

Renjun membangunkan (Y/n) lebih awal. Pukul 3 dini hari. Membuat wanitanya itu kebingungan. Karena tidak biasanya Renjun sudah bangun sepagi ini.

Membuka mata perlahan, disambut senyum indah Renjun yang wajahnya tepat berada di hadapannya.

"Kapan kamu nyampe Jakarta?" Wanita itu segera sadar saat ini dia di Jakarta.

"Semalem. Maaf aku gak bangunin kamu. Kamu capek banget kayaknya jadi aku biarin kamu tidur."

(Y/n) mendudukkan tubuhnya diikuti oleh Renjun. Dia memeluk tubuh sang suami, melepas rindu.

"Aku yang minta maaf karena gak nyambut kamu dateng." Ucapnya saat masih di pelukan Renjun.

Renjun mengelus pipi (Y/n) yang wajahnya tepat berada di dadanya. Bibirnya menyentuh kepala wanitanya dengan sayang. Betapa Renjun sangat merindukan istrinya. Taukah Renjun? (Y/n) juga merindukanmu.

"Kamu tambah gendut disini. Makan sembarangan ya?" Tanyanya saat tidak sengaja tangannya menyentuh pinggul sang istri.

"Kamu nakal banget sih ya ampun. Baru bangun ini." Dengan kesal (Y/n) melepas pelukannya karena Renjun mulai nakal, mengelus pinggulnya sensual.

"Aku kangen banget."

"Kamu kangennya sama apa? Aku yakin kamu nggak kangen aku. Kamu kangennya sama 'kebutuhan kamu' kan?" (Y/n) mengerucutkan bibirnya kesal.

"Aku kangen semuanya." Renjun kembali membawa tubuh (Y/n) ke pelukannya. Memeluknya dengan erat hampir membuat istrinya kesulitan bernapas.

Kedua tangannya mulai nakal meraba punggung (y/n) dengan gerakan sensual. Kemudian tangan kirinya naik mengelus leher jenjang sang istri, masih dengan gerakan yang sensual. Menuntut (y/n) untuk mendongakan kepalanya.

"Ka-kamu kenapa sih?" (Y/n) dengan susah payah mencoba bertanya. Renjun seolah-olah hilang akal. Matanya menatap Renjun yang wajahnya tepat berada di atas wajahnya saat ia mendongakkan kepalanya.

"Aku butuh, Sayang." Jawab Renjun membalas tatapan sang istri.

"Tapi aku lagi hamil. Kamu jahat ya. Hiks..."

Air mata meluncur begitu saja dari balik kelopak mata (y/n). Renjun tersenyum melihatnya. Dia melonggarkan pelukannya. Menurunkan wajahnya, menyejajarkan dengan wajah cantik wanitanya.

Renjun mendekatkan wajahnya, tak lama bibirnya sudah melekat pada bibir (y/n). Membuat tangisan (y/n) seketika berhenti. Renjun menggerakkan bibirnya perlahan, melumat lembut bibir tipis yang sudah sangat ia rindukan itu. Sedangkan sang wanita masih diam tidak membalas ciuman itu.

Merasa sedikit kesal karena (y/n) tidak membalas ciumannya, Renjun menggigit bibir bawah (y/n) membuat wanita itu mau tak mau membuka mulutnya karena sakit.

"Sshhh" desahan itu memberikan kesempatan pada Renjun untuk melesakkan lidahnya masuk ke dalam mulut (y/n). Tangan kirinya mengelus leher jenjangnya sampai ke bagian depan bahunya.

Gerakan tangannya kemudian perlahan-lahan menyingkap pakaian (y/n), menurunkan kain itu sampai ke lengannya. Hingga kini kedua bahu wanita di depannya itu sudah terbuka sampai ke dada bagian atasnya.

Renjun melepas tautan bibirnya saat merasa ada yang memukul dadanya pelan. Itu (y/n), yang mulai kehabisan napas akibat ulah suaminya itu. Renjun tersenyum menatap wanitanya.

"Aku tidak akan ke inti, Sayang. Aku tahu." (Y/n) masih diam. Sampai ia merasakan bibir Renjun mengecup sebentar kedua matanya bergantian.

"Kamu percaya sama aku. Nanti aku gak keluarin di dalem. Aku janji."

[End] After Wedding | Renjun •°• Wo Ai Ni 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang