Baby's Name

440 33 2
                                    

Hari itu tiba. Tali pusar anak keduaku yang berjenis kelamin perempuan terlepas. Hari pemberian nama.

Sebelumnya, aku sudah memikirkan matang-matang nama yang tepat untuk tuan putriku ini.

Renjun juga setuju dengan usulku. Dia selalu berpikir apapun nama yang aku usulkan, pasti memiliki arti yang bagus serta makna yang baik pula.

Hari ini tidak seperti dulu. Aku sudah mengatakan kalau 6D sedang sibuk. Bukan hanya 6D tapi seluruh member NCT. Jadi aku tidak akan mengadakan acara makan-makan seperti dulu. Aku hanya akan membuat nasi kuning untuk makan malam setelah mereka selesai dari kegiatannya. Kebetulan jadwal mereka sama yaitu di siang hari.

6D juga setuju. Yang penting mereka bisa merasakan rasa nasi kuning buatanku lagi.

Dan, seperti yang aku rencanakan. Aku meminta tolong pada ibuku untuk mengadakan selamatan di Jakarta juga. Untuk tetangga, dan teman-teman sekolah Ibkar.

Saat ini, aku sedang menyiapkan bahan-bahan untuk membuat nasi kuning. Waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore. Setelah Sholat Ashar tadi aku segera memulai pekerjaanku.

®®®

"Wah, kau membuatnya sendirian?" Tanya seorang Na Jaemin heboh saat baru masuk ke dorm dan mencium aroma lezat nasi kuning.

Entah karena aroma nasi kuningnya yang terlalu menyengat, atau memang indra penciuman Jaemin itu tajam akibat kelaparan.😁

Aku baru saja menyelesaikan sholat Maghrib beberapa menit yang lalu.

"Kalian sudah pulang?" Tanyaku.

Aku bingung. Karena biasanya mereka pulang pukul 9 malam. Tapi hari ini mereka justru pulang pada jam yang terbilang masih sore. Ba'da Maghrib.

"Manager yang menyuruh pelatih untuk mengakhiri latihannya. Karena manager tahu hari ini kau akan mengadakan acara pemberian nama." Jawab Haechan.
"Tapi aku beryukur karena bisa pulang lebih cepat."

"Tunggu. Siapa yang memberitahu manager tentang acaraku?" Tanyaku. Karena aku tidak memberitahu manager tentang acara pemberian nama ini.

"Aku. Memangnya kenapa?" Sahut Renjun dan balik bertanya dengan tampang tak berdosa.

Aku memejamkan mataku sebal. Aku sudah berusaha tidak memberitahu pihak penting karena aku akan merasa tidak enak hati karena mengganggu waktu mereka.

Dan terbukti. NCT harus mengakhiri latihannya lebih cepat karena aku akan mengadakan acara pemberian nama.

"Sudahlah, lupakan." Aku kembali pada aktivitasku yang tengah menata nasi kuning di meja makan.

"Tuk... Tuk..."

Aku mengalihkan perhatianku pada sumber suara yang tak jauh. Bukan, itu bukan suara pintu diketuk melainkan suara seorang Lee Taeyong yang mengucapkannya dengan gaya imutnya.

Aku tersenyum sambil menggeleng pelan. Di tempatnya, Taeyong dan member NCT lainnya sudah berdiri sambil menatap lapar ke arah nasi kuning yang tertata di meja makan.

"Kalian tidak perlu repot-repot datang kesini, aku yang akan mengantarkan nasi kuningnya ke dorm."

"Jadi kau mengusir kami?"

Diam. Aku kalah dengan ucapan seorang Kim Jenius Doyoung.

"Tidak. Maksudku kalian kan baru saja pulang jadi kalian harus istirahat." Jawabku.

[End] After Wedding | Renjun •°• Wo Ai Ni 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang